Mate : Offense

4.9K 424 119
                                    

Soonyong memutuskan untuk pergi ke rumah sang kekasih setelah perbincangan yang cukup serius dengan para Alpha tadi. Sambil bersiul ia melangkahkan kakinya memasuki gerbang rumah bergaya klasik itu dengan santainya, ia lekas menekan bel yang tersimpan disamping pintu kayu besar itu.

Tak lama, pintu itu terbuka menampilkan wajah Jeonghan yang terlihat judes dan jutek. "Nyari siapa?" tanya gadis itu.

"Jihoon." jawab Soonyoung dengan kerlingan mata tapi tak Jeonghan tanggapi sama sekali.

Gadis itu lantas membuka pintu lebih lebar dan menyuruh Soonyoung untuk masuk, ia persilakan pria itu untuk duduk di sofa ruang tamu sedangkan ia melangkah masuk.
"Tunggu disini, kak. Gue panggilin Jihoon." ucap gadis itu sebelum melangkah jauh.

Soonyoung menghela nafas setelah Jeonghan masuk. "Omeganya Seungcheol serem banget, tahan banget tuh Alpha sama Jeonghan yang jutek gitu." gumam pria itu.

Jeonghan masuk dan berpapasan dengan Jisoo yang sepertinya hendak ke ruang tengah, "Seungkwan belum balik?" tanya gadis itu seraya melirik pada jam yang menempel di dinding.

Jisoo mengedikkan bahunya. "Gue cek kamarnya juga masih sepi." jawab Jisoo.

Seungkwan memang belum pulang sejak semalam, meskipun kenyataannya yang pulang hanyalah Jihoon saja, sebab yang lainnya ditahan oleh para Alpha masing-masing. Seungkwan pun tak bisa dihubungi sejak semalam, entah kemana Hansol membawa Seungkwan hingga menjelang sore seperti ini belum juga kembali.

Jeonghan lantas memberitahu Jihoon yang tengah mencuci piring bekas makan siang tadi.
"Alpha lo tuh ada di ruang tamu." ucap gadis itu.

Jihoon menyimpan piring terakhir yang ia cuci, lalu mengelap tangannya dengan lap tangan.
"Seungkwan masih belum ada kabar?"

Jeonghan menggeleng seraya mengambil satu kaleng soda dari dalam kulkas.
"Gue udah nanyain kak Seungcheol juga, katanya Hansol belum balik juga dari semalem."

"Yaudah tunggu aja, bentar lagi balik mungkin. Kalau belum balik juga kita cari." ucap Jihoon.

Gadis bermarga Lee itu pun membawa segelas air serta dua toples camilan menuju ruang tengah, menemui Alpha yang sudah resmi menjadi kekasihnya sejak semalam.

"Hai sayangku, manisku, Kwon Jihoon." sapa sang Alpha dengan senyum lebar hingga membuat kedua matanya membentuk bulan sabit.

"Marga gue masih Lee, kak." sahut Jihoon dengan mata merotasi dan segera duduk disamping Soonyoung.

"Bentar lagi juga ganti jadi Kwon." balas Soonyoung tak mau kalah.

Jihoon mendengus. "Terserah."

"Jalan yuk." ajak Soonyoung seraya menaikturunkan alisnya.

"Males." rengek Jihoon sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, membuat sang Alpha meneguk ludahnya sendiri akibat posisi Jihoon yang menurutnya mengundang pikiran mesumnya.

"Beli es krim." bujuk Soonyoung tapi tak mempan sama sekali pada Jihoon.

"Lu kata gue masih bocah apa." sahut Jihoon merengut membuat Soonyoung tertawa seraya mencium tangan Jihoon.

"Ya emang kamu kan gemesin kayak bocah." jawab Soonyoung.

"Kalau gitu lo pedofil, karena lo udah cium gue sana-sini, kak."

"Kalau itu beda lagi ceritanya, kamu tuh kadang seksi sampai suka mancing birahi." ujar sang Alpha yang tak bisa berhenti menggoda dan menggombali sang Omega.

Jihoon dan Soonyoung berbincang ringan di ruang tamu, beruntung jarak ruang tamu dan ruang tengah cukup jauh sehingga segala macam bentuk gombalan yang Soonyoung layangkan tak akan menjadi bahan gurauan dan ejekan kala mereka berkumpul nanti.

I Mate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang