01.00

78 65 18
                                    

AWAS BAYAK TYPO⚠️

Jika kamu bisa memimpikannya
Percaya kamu bisa melakukannya <Walt Disney>

***

ATSYA SHAQUINA ALESHA seorang gadis polos yang di tinggalkan oleh seorang papa dari kecil, alesha gadis periang dan sangat ceria di selama hidupnya ia tidak pernah merasakan kesedihan, sejak saat itu  ANESA SIREN SAFIRA lahir ke dunia dan saat itulah mama alesha meninggal dunia setelah melahirkan putri terakhirnya dunia alesha berubah, semuanya menjadi berantakan dan di saat itu lah papa kembali untuk menemui kedua putrinya setelah sekian lama pergi tanpa kabar dan membawa seorang perempuan untuk menggantikan ibu sambung dari kedua putrinya, mama tiri alesha dan nesa sangat kejam padanya mama tirinya itu hanya menyayangi nesa dan di saat seperti itulah dan di ke adaan itu dan bersamaan dengan papa alesha yang meninggal alesha semakin hancur sejak itu alesha masih sangat kecil, dan disaat ia sedang duduk di taman dan menangis tiba tiba ada sebuah tangan yang mengelus puncak kepalanya anak laki-laki itu memberi semangat pada alesha dan saat itu juga alesha mulai bangkit dari kesedihannya.

Kira kira siapa ya anak laki-laki itu?🤔

___________________

Alesha terbangun dari tidurnya tepat pukul  Lima subuh alesha segera beranjak dari tempat tidurnya lalu ia berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil air wdhu setelah itu alesha menunaikan ibadah sholat sebagai umat Islam setelah itu alesha berjalan ke arah dapur dengan cara perlahan supaya tidak membangunkan sang mama dan nesa

"non sudah bangun ya"tanya sang bibi

"Eh iya ini bi alesha udah bangun dari tadi"jawab alesha

"Oh iya non, lalu mengapa non kemari atau non ingin sesuatu biar bibi yang ambilkan"tawar sang bibi

"Alesha kesini bukan karna ingin sesuatu alesha kesini karna ingin membuat sarapan boleh kan bi?"tanya alesha dengan penuh harapan

"Ga usah repot-repot non, mending non sekarang siap siap buat berangkat ke sekolah deh"saran sang bibi pada alesha

"Ga papa bi ini juga waktunya masih banyak ko jadi lesha mau bantuin bibi dulu sebelum ke sekolah, boleh ya bi? tanya alesha yang ingin sekali membantu sang bibi untuk membuat sarapan pagi ini

"Bukan nya bibi ga bolehin non buat bantuin bibi masak tapi hampir tiap hari Lo non bantuin bibi  beresin pekerjaan rumah"ujar sang bibi yang khawatir akan keadaan alesha

"Tapi bi gapapa ya bi kan pekerjaan rumah udah seharusnya yang mengerjakan alesha jadi kalo alesha mau bantuin bibi buat beresin pekerjaan rumah bibi ga boleh nolak oke bi"ujar alesha penuh semangat untuk meyakinkan sang bibi

"Tap—"ucapan sang bibi terpotong oleh alesha

"Ga ada tapi tapian udah lebih baik sekarang kita masak aja deh buat sarapan pagi ini" ujar alesha untuk meyakinkan sang bibi

"Iya non"jawab sang bibi dengan pasrah ia tau pasti alesha hari ini sedang tidak sehat tapi alesha meyakinkan semua orang untuk menutupi semua lukanya

"Oke bi ayo kita masak sekarang keburu mama sama anes bangun"ujar alesha yang segera beranjak dari tempatnya untuk membuat makanan

Bibi hanya menggapai dengan senyuman dan menggelengkan kepalanya bibi merasa beruntung karna telah menemukankannya dengan alesha.

Setelah serasa semuanya sudah beres dan tak lupa alesha untuk sarapan sekalian karna paksaan dari sang bibi, alesha yang malas untuk menanggapinya pun hanya bisa pasrah dan segera sarapan lalu alesha meminta izin untuk ke kamar nya untuk bersiap pergi ke sekolah setelah semuanya sudah siap alesha segera ingin berangkat sekolah saat sedang menuruni tangga dari atas alesha bisa melihat  nesa dan sang mama yang sedang makan, bercerita, dan tertawa bahagia tanpa mengingat kehadiran alesha di rumah ini

"Kalau mereka yang terus bahagia tanpa pernah mengenal kata luka maka Tuhan jangan renggut kebahagiaan mereka lesha mohon biar alesha aja yang terluka mereka jangan karna lesha udah sudah biasa dengan luka semenjak papa pergi dari kami"ujar lesha yang menunduk air mata yang sejak tadi ia tahan lolos begitu saja dari mata lesha, alesha menghapus air mata nya secara kasar ini waktunya untuk bangkit dari keterpurukan udah cukup mereka merenggut kebahagian lesha sekarang lesha akan bangkit dari kata luka tanpa ada penyemangat

Alesha segera turun dari tangga dan berpamitan pada sang mama, Ratna dan nesa yang menyadari kehadiran alesha segera merubah Rut wajahnya menjadi wajah penuh kebencian alesha yang melihatnya pun hanya mampu tersenyum kecut

"Ma Alesha berangkat sekolah dulu ya?"

"Hmm"jawab sang mama dengan nada malasnya tanpa melirik alesha

Alesha yang melihatnya pun hanya mampu tersenyum dan ingin meraih tangan sang mama tapi kalah cepat dengan nesa yang mendahuluinya

"Ma nesa berangkat ke sekolah dulu ya?"ujar nesa pada sang mama

"Iya sayang belajar yang rajin ya jangan nakal di sekolah nsnti perhatikan kalau guru sedang jelasin jangan kayak si gembel itu yang bisanya cuman malu maluin nama saya"ujar sang mama yang melirik ke arah alesha dengan tajamnya

"yaudah ma nesa berangkat dulu takut telat nanti"ujar nesa yang di balas dengan senyuman dari sang mama

"Iya sayang hati hati ya"jawab sang mama dengan penuh kasih sayang

"Iya ma, dada Mama"ujar nesa dengan penuh semangat

"Iya sayang"

Alesha yang melihatnya hanya mampu tersenyum tipis dia ingin sekali di perlakukan seperti itu tapi kenyataannya itu mustahil ah sudah lah tidak usah di pikirin batin alesha

"Ma lesha berangkat ke sekolah dulu ya assalamualaikum"ujar nesa dengan ketulusan yang gadis itu berikan

"Hmm waalaikumslm"ternyata diluar dugaan alesha ternyata mama nya sama saja seperti biasanya lagi dan lagi alesha hanya mampu membalas Dengan senyumman yang sangat tulus

"Da ma lesha berangkat dulu" ujar alesha penuh semangat dan tidak ada respon yang di berikan sang mama lesha hanya mampu menunduk ingin sekali ia menangis tapi ia tahan karna dengan cara menangis akan membuatnya semakin merasa lemah

________________
.
.
.

Makasih sudah membaca❤️

Next?
Spam komen sampai jumpa di chapter berikutnya ❤️📖

Silent cry [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang