Disappear

1.1K 162 18
                                    

My Devil Assasin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy!

.............................
Hari itu, tepat setelah 3 bulan berlalu. Semua bersuka cita. Taehyung resmi di persunting oleh Jeon Jungkook. Sang Bruenete dengan gelar Lead of Mafia.

Tapi di hari itu juga semua bersedih dan kehilangan. Momen yang seharusnya membahagiakan. Justru menjadi penyebab tangis keluarga dekat.

Shison, pria yang akan menikahi adik tiri dari Kim Taehyung, Minami Hamabe. Menusuk perut sang calon kakak ipar.

Taehyung menatap nyalang pria yang kini di seret oleh para pilar dan juga para punggawa Assasin sendiri.

Tangisnya pecah, bukan! Luka yang di berikan tidak berpengaruh padanya.

Yang tidak di ketahui banyak orang adalah satu kenyataan pahit bahwa di dalam perutnya ada satu nyawa tak berdosa yang tengah dalam masa berkembang untuk bertahan hidup.

Tangisnya pecah, sedangkan Jungkook seperti mayat hidup. Keputusan yang mereka ambil ternyata berujung pengkhianatan.

Hokuto, adik dari Taehyung tak kuasa menahan amarahnya hingga ia mengamuk dan melukai adik bungsunya.

Kanna, berteriak histeris begitu mendengar putranya menangisi segumpal darah yang belum berbentuk. Yang ia tarik paksa dari dalam perutnya yang menganga. Tangannya sudah berlumur darah.

Denyutan yang baru ia rasakan kemarin kini hilang.

Taehyung kehilangan bayinya.

.......................................

"Sayang?" panggil Jungkook.

Taehyung hanya melirik dari ekor matanya. Ia kembali menatap hamparan awan putih menggumpal layaknya kapas dalam diam di dalam kamarnya.

Ini sudah lewat satu minggu lamanya. Shison dan juga para antek-anteknya sudah di musnahkan. Sedangkan Nami mengasingkan diri karena rasa bersalahnya.

Jujur, Jungkook begitu terluka menyaksikan kesedihan yang di alami sang istri. Mereka melanjutkan pernikahan tanpa pesta. Bagaimana bisa keduanya menikmati hari pernikahan dengan pesta sedangkan bayi mereka yang tidak di beri kesempatan untuk melihat dunia menjadi pukulan berat.

Jungkook melangkah medekati kursi malas dimana Taehyung duduk menghadap jendela.

Keduanya resmi vakum, untuk menenangkan diri. "Ayo makan siang dulu. Tadi pagi kamu menolak sarapan kan?" ajaknya.

Tak ada sahutan berarti, seperti inilah jika Taehyung melunakkan hatinya. Sekali hatinya terluka maka ia akan merundung dirinya sendiri.

Rasa takut akan kehilangan memang sudah membuatnya menjadi manusia setengah iblis.

"Pergilah." ucapnya datar, tanpa intonasi berarti.

Jungkook hanya menghela nafasnya perlahan. Mengusap pundak istrinya lalu mengecup puncak kepalanya sayang.

"Jangan merundung seperti ini, usia adalah misteri. Mungkin sudah takdir bahwa bayi kita tidak di perkenankan hidup. Tapi kita masih bisa berusaha. Kamu masih bisa mengandung. Jika kita di beri kepercayaan, kita akan menjaganya sekuat tenaga." kata Jungkook.

My      D  E  V  I  L     Assasin       || KOOKTAE||Where stories live. Discover now