Evanescene

682 64 12
                                    

.

.

.

Yeonjun POV

Aku terduduk di atas toilet sambil berpikir keras. Sekarang Choi Soobin sedang menungguiku di depan bilik yang kumasuki ini.

Awalnya si gila itu bersikukuh ingin menemaniku di dalam. Dan maksudnya di dalam adalah benar-benar di dalam bilik yang sama. Dasar gila! Pria sinting!

Dan setelah sedikit berdebat dengan alasan jika aku tidak nyaman jika harus buang air besar tepat di depan matanya, si gila itu akhirnya mengalah dan akhirnya aku bisa lolos masuk ke bilik ini sendirian.

Aku kembali memutar otak. Bagaimana pun caranya aku harus keluar dari sini. Karena hanya ini kesempatanku.

Aku melihat sekeliling bilik toilet ini. Tiba-tiba mataku melihat ada sebuah pulpen yang telah dibuang di tempat sampah toilet. Segera aku mengambilnya, berharap jika masih terdapat sedikit tinta yang tersisa. Dan seperti keajaiban, pulpen ini masih bisa dipakai!

Segera kuambil tissue dan mulai menulis pesan darurat untuk meminta tolong.

Hai, aku Kim Yeonjun. Maaf, tapi bisakah aku meminjam handphone mu sebentar saja untuk berkirim pesan? Ini darurat, aku tidak bisa menjelaskan padamu detailnya. Aku akan sangat berterima kasih jika kau mau membantuku.

Kucoba tengok dari celah bagian bawah bilik, terdapat sepasang sepatu di bilik sebelah kananku. Tanpa pikir panjang, aku langsung meletakkan tissue yang sudah kutulis tadi ke orang di bilik sebelah dari celah itu.

Tak lama kemudian, terdapat sebuah tangan menggeser sebuah handphone. Sekilas kulihat wallpapernya, ada pria dan wanita yang mirip dan mereka berwajah bule-atau blasteran? Ah, kau harus fokus Yeonjun!

Aku langsung mengetikkan pesan ke nomor Taehyung hyung. Huh, untung saja aku hafal nomornya.

(+82) 091-XXXXXX

Hyunh, ini aku Yeonjun. Cpt bls, ini dsrurat.

Yeonjun?! Benarkah ini kau?

Hyung ku tdk pny banuak waktu. Aku skrg di Choi Industries. Ku disekap oleh Choi Soobin di rumajnya. Waktuku disini tdk byk. Hyung kau hrs menjemputku sblm dia mrmbawaku lg ke rumahnya. Disana mustahil kau bisa menenukanku

Aku mengerti. Aku akan segera menjemputmu. Tahan selama yang kau bisa. Kau harus menungguku Yeonjun-a! Harus! Kau mengerti?

Ne hyung

Baiklah, aku segera kesana Yeonjun-a. Hyung mencintaimu

Aku jg

Lihatlah ketikanku, penuh dengan typo. Tapi biarlah, yang penting Taehyung hyung sudah menuju kesini. Aku menunduk untuk mengembalikan handphone ini ke pemiliknya. Kemudian aku menekan flush toilet agar Soobin tidak curiga. Saat kubuka pintu bilik toilet, si pria gila itu masih berdiri di posisi yang sama seperti sebelum aku masuk.

Aku berjalan menuju wastafel untuk berpura-pura mencuci tangan, agar terlihat seperti aku benaran habis buang air.

"Sudah selesai kan? Ayo kita pergi" ujarnya sambil menarik tanganku keluar dari toilet.

.

.

.

Aku dan Soobin memasuki ruang rapat yang terbilang luas. Seperti yang biasa kulihat di drama-drama TV. Soobin tidak pernah melepaskan genggaman tangannya, seolah aku ini anak umur 5 tahun yang mungkin hilang dari gandengan tangan ibunya.

Fou ✓Where stories live. Discover now