Part 07: Perjalanan Menuju Maya

15.2K 1.7K 189
                                    

*Lama-lama alurnya akan sedikit berat, mommy bawa pelan-pelan dulu ya.
*Typo bertebaran.

Song request: Sealed With A Kiss
By: Dana Winner

Song request: Sealed With A KissBy: Dana Winner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah siap?"

Taeyong mengangkat wajah, mengangguk sembari memasangkan jubah putih di tubuh sendiri. Lantas keluar dari kediaman sang Jenderal menuju sebuah mobil perang untuk pergi ke tanah Maya.

Perjalanan dari Pemerintahan menuju Maya memakan waktu dua hari dengan jalur darat, mengingat jalur laut tak mungkin bisa dilalui.

Benar, terlalu banyak hewan buas di lautan Maya.

Taeyong mengerutkan dahinya kala Jaehyun membukakan pintu mobil perang dengan warna hijau tua itu untuknya, menurut saja ia duduk di sana.

Tak disangka, pria itu juga mengitari mobil dan duduk di bangku pengemudi.

"Kita hanya pergi berdua?" tanya Taeyong.

Jaehyun menoleh sembari mengangguk, "Hm, anda dan saya saja itu sudah cukup."

Taeyong menautkan alisnya dengan paras tak senang membuat Jaehyun tersenyum tipis.

"Kenapa? Anda merasa tidak terhormat diantar seperti ini?" Tanyanya membuat Taeyong membuang muka.

"Itu kau tau." Cetusnya.

Jaehyun terkekeh pelan mana kala para tentara yang lain sibuk menata perlengkapan mereka kedalam mobil di pagi yang cerah itu.

"Ini supaya tidak menarik perhatian publik, kami pemerintahan juga sudah mengeluarkan lima jadwal kepergian anda yang sengaja diedarkan." Hal itu dilakukan agar mengecoh dan membingungkan keberadaan sang Queen yang sebenarnya.

"Tanpa kau buat berita palsu pun diri ku memang sudah menarik perhatian semua orang." ucap Taeyong.

Jaehyun terkekeh. Yah, tak di pungkiri lagi jika siapapun akan tertarik dengan kecantikan yang sang ratu miliki.

Taeyong melihat keluar sana sembari menopang dagu dengan tangan kala mobil mulai dijalankan, abai dengan tatapan Jaehyun padanya.

Selama perjalanan menuju keluar dari daerah pemerintahan itu tak ada percakapan yang berarti diantara keduanya. Hanya suara angin di jalanan sepi ini yang menemani mereka sejak tiga puluh menit yang lalu.

Semilir angin menyapu helaian rambut Taeyong, mobil tanpa atap ini membuat semua hal terasa dapat dilihat dengan leluasa.

"Apa yang kau bicarakan dengan adik ku?" lirik Taeyong sekilas membuka pembicaraan, memecah keheningan diantara mereka.

Jaehyun diam sejenak masih sembari menyetir dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya.

"Dia bertanya, apa saya bisa menjamin keselamatan anda." gumamnya.

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang