Part 7

12 1 0
                                    

Tahun silih berganti,
Jessie berhasil membesarkan putra tercintanya dengan baik.
Meskipun sejak lahir tidak pernah merasakan kehadiran figur seorang Ayah, namun Kai bisa tumbuh menjadi anak yang sempurna.
Ya, sempurna. Bagi Jessie, jika ada kata lebih dari sempurna, maka kata tersebut akan Ia berikan untuk putra tercintanya.

Kai tumbuh besar menjadi anak yang manis dan dicintai oleh semua orang yang ada disekitarnya. Kemampuan akademiknya sungguh tidak perlu diragukan lagi. Disamping otaknya yang cerdas, Ia juga sosok anak yang kritis.

Kai pun memiliki minat yang luar biasa terhadap musik. Ia memiliki kemampuan dalam memainkan beberapa alat musik. Baru-baru ini Ia sedang membujuk sang Mama untuk mendaftarkannya les Drum.

"kalau sudah lulus sekolah dasar, Aku boleh mengejar cita-citaku gak Ma?"

"Emangnya cita-cita Kai mau jadi apa?" tanya Jessie sambil memperhatikan putranya yang tengah sibuk bermain piano.

"Idol Kpop" ucapnya dengan penuh antusias.

*deggg!!

"Ma? Kok ngelamun? Mama gak mau kasih selamat ke Aku?" ucap Kai seraya menyentuh bahu Jessie.

Ucapan Kai berhasil membuyarkan lamunan Jessie.

Jessie tersenyum lebar seraya memberikan pelukan hangat untuk sang putra yang hari ini telah lulus sekolah dasar.

"Congratulations untuk anak Mama tercinta. Mama bangga sekali sama Kai" ucap Jessie ditengah pelukannya.

"Terima kasih Mamaku yang paling cantik sedunia" ucap Kai membalas pelukan sang Mama.

"Kaiiii!!!" seorang wanita berlari ke arah Kai lalu memeluknya.

"Anak gantengnya Mommy, selamat yaa. Akhirnya kamu lulus dan akan masuk ke Junior High School" ucap wanita itu diantara pelukannya.

"Terima kasih banyak Mommy Barbie. Tapi, Kai tidak akan lanjut ke Junior High School" sahut Kai sambil melepas pelukannya.

"Eh? Kok gitu? Kamu mau putus sekolah? No! Gak boleh, Mommy Barbie gak ngizinim" ucap Barbara

Kai terkekeh.

"Kai gak putus sekolah, Mom. Tapi Kai mau ngejar cita-cita Kai jadi Idol Kpop. Mama pun udah tau hal ini.  Iya kan Ma?" ucap Kai.

Jessie hanya tersenyum tanpa berbicara satu patah katapun.

"Ma? Kita udah pernah discuss soal ini kan? Kok Mama diem aja?" ucap Kai dengan raut wajah yang kesal.

"Kita discuss lebih lanjut nanti dirumah ya. Sekarang kita celebrate your graduation dulu yuk. Mommy Barbie udah luangin waktu loh buat kita" ucap Jessie sambil memegang lengan Kai.

"Kalau gitu Kai tunggu dirumah aja" ucapnya seraya pergi meninggalkan Jessie dan Barbara.

Jessie hanya memandang punggung sang anak yang berlalu begitu saja.

"Kayaknya kita perlu coffee time deh.  Yuk" ajak Barbara.

Mereka berdua kini berada di sebuah coffee shop yang terletak tak jauh dari lingkungan sekolah Kai.

"Jessie, kau harus percaya dengan Kai. Dia tidak akan macam-macam di sana" ucap Barbara seraya menyeruput hazelnut latte hangat miliknya.

"Aku bukannya gak percaya sama Kai. Tapi Aku takut." ucap Jessie.

"Takut Kai bertemu dengan Papanya? Dan takut Kai tahu masa lalu kalian berdua?"

Jessie terdiam.

"Jess, Seokjin tidak akan tahu kalau Kai itu anaknya. Kalian berdua saja sudah tidak pernah berhubungan kan sejak malam itu? Lihat wajah anakmu, gak ada miripnya dengan pria itu. Lagi pula Korea Selatan luas Jess. Gak akan mudah juga mereka bisa bertemu." ucap Jessie.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

D.N.A || Kim Seok Jin x Huening Kai (On Going) Where stories live. Discover now