Salty-Twin! [Tsukishima x Twin!Reader]

Salty!--8

Obat yang tepat saat dia sakit...

"Hoi, sampai kapan kau akan berdiri di pintu kamarku?" Kedua mata Kei memperhatikanmu sedari tadi yang masih melipat kedua tangan di depan dada.

"Menurutmu?" Tanyamu. Seharusnya kau mendengar kata kata Hinata daripada membiarkan kakakmu kemarin. Ya, Hinata sudah memberimu tanda tanda bahwa hari ini akan tiba. Performa permainan yang menurun dan fokusnya yang sangat cepat untuk buyar.

"Si Udang memberitahuku soal permainanmu kemarin." Kei mendecak kesal dan menarik selimutnya kemudian berbalik memunggungimu.

"Biarkan saja. Aku akan sembuh dengan sendirinya." Gumamnya dan kembali pada tidur lelapnya. Masalahnya Akiteru sudah menitipkan Kei padanya, sudah menjadi tanggung jawab baginya untuk mengurus saudara kembarnya.

"Kei-nii, kau harus memakan makananmu." Tak ada jawaban dari Kei yang membuatmu kesal. Sedari pagi dia tak menyentuh makanannya, terima kasih hari ini adalah hari libur yang berarti kau bisa mengawasi Kei seharian nonstop.

"Kei-nii!" Kau mengguncang tubuh kakakmu namun ia hanya mengerang pelan dan menutupi dirinya dengan selimut. Kau berusaha menarik selimut tersebut namun ditahan oleh kedua tangannya.

"Sudah kubilang aku akan sembuh dengan sendirinya!"

"Kau tak akan sembuh jika kau tak menyentuh makananmu!"

"Aku akan memakannya nanti, jadi biarkan aku kembali tidur untuk sekarang!"

Kalah kuat dengan kakakmu, kau hanya mengepalkan kedua tanganmu dan berjalan keluar. Berharap kakakmu memegang kata katanya.

Kau berjalan ke pintu kamar namun berhenti sejenak di ambang pintu.

"Awas saja jika kau tak memakan makananmu sampai aku pulang." Dan akhirnya kau menutup pintu kamarnya pelan. Kei di dalam selimut hanya bisa menggerutu.

"Tak biasanya dia akan secerewet ini saat aku sakit." Kei duduk dan menatap ke arah meja belajarnya dimana mangkok berisi sup dan segelas air hangat sudah menantinya.

"Lagipula kemana dia akan pergi di tengah hujan seperti sekarang?" Sepertinya lebih baik menghabiskan makanannya atau adiknya akan mengeluarkan ceramah no jutsu nya lagi.

Tapi jika dipikir pikir lagi, apa yang baru saja membentur kepala adiknya hingga menjadi lebih perhatian seperti sekarang?

Biasanya saat dia sakit [name] akan menertawakannya habis habisan.

"Mungkin dia sama sakitnya sepertiku."

***********

Pintu kamar dibuka pelan dengan [name] dan menenteng tas belanjaan di tangannya. Perhatiannya segera tertuju pada mangkok dan gelas kosong di atas meja belajar kakaknya. Melihatnya sudah dapat menarik kedua sudut bibirnya untuk membentuk senyuman.

"Kei-nii! Saatnya untuk meminum obatmu!"

"Hrrngh... 5 menit lagi..."

"5 menit lagi untuk hidup?"

"5 menit lagi untuk menenangkan pikiranku."

"Ayolah, aku membeli shortcake favoritmu jadi bangun dan bersinarlah!"

Jika sudah menyangkut makanan favoritnya dia tak bisa menolak. Dengan terpaksa akhirnya Kei duduk dan memperhatikan adiknya mengeluarkan kotak kecil dari dalam kantong belanjaannya.

"Jangan lupa untuk meminum obatmu, oke? Aku akan mengambil air."

Kei memicingkan kedua matanya, benar benar ada yang aneh dari adiknya hari ini.

"Hoi!..." Kau berhenti melangkah dan menoleh ke arah Kei.

"Kau apakan adikku? Dimana dia sekarang?"

"Apa maksudmu? Aku Tsukishima [name], adik kembarmu. Disaat kau sakit kau bisa amnesia juga ternyata." Yep, kata kata asin itu keluar, terbukti dia adiknya. Tapi tetap sesuatu mengganggunya.

"Aku kira seseorang baru saja menculikmu dan berpura pura menjadi adikku yang 'baik'." Sabar, sabar, jangan memukul kakakmu yang sakit. Kualat bahaya nanti.

"Terserah saja. Ternyata Hinata benar, saat kau sakit kau menjadi lebih menyebalkan."

"Dan kau terlihat seperti monster disaat moodmu hancur."

"Hey, itu normal bagi semua orang."

"Jadi menurutmu menggarami orang orang yang lewat itu normal?"

"Katakan pada seseorang yang selalu menggarami orang orang yang ada di sekitarnya."

"Itu kau."

"Kau juga!"

Adalah dengan cara menggaraminya...