§𝗧𝗵𝗲 𝗕𝗹𝗼𝗼𝗱𝘆 𝗖𝗵𝗮𝗶𝗻§ || [ˢᴹᴿ ˣ ᴹᵉᵍᵘᵐⁱ]

Part²

Bodoh. Akhirnya aku malah mengikuti permintaan anak ini.

"Kak [M/N]! Ayo cepat sini! Kakak sangat lambat" Megumi terus menarik tanganku kearah taman bermain.

Megumi terus menarikku kesana-kemari, dimulai dari bermain ayunan hingga membeli ice cream. Ya walaupun yang membayar adalah aku.
Selama bermain dengan Megumi aku terus mengalami perasaan hangat yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Sepertinya tingkahku juga menjadi aneh.

Saat kami sedang bermain aku merasakan bahwa seseorang sedang mengawasi kami dan sepertinya jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kami berada.

"Megumi kau tunggu disini aku akan pergi sebentar" saat aku berdiri dari tempat dudukku, Megumi menahan lengan pakaian ku.

"Kak [M/N] mau kemana?" Mata [E/C] ku menatap Megumi yang melihatku dengan tatapan cemberut?

"Kamar mandi"

"Gumi ikut!"

"Untuk apa kau ikut? Aku hanya ingin buang air kecil"

"Nanti kalo kakak pulang gimana? Terus ninggalin Gumi sendirian gitu?"

Aku menarik pipinya hingga memerah, aku bisa mendengar kalau dia merintih kesakitan ketika aku menarik pipinya. "Kau cerewet sekali, aku hanya ingin pergi sebentar" Aku melepaskan cubitanku dan mengelus Surai hitam Megumi.

"Kau bisa memegang ucapanku jika tidak percaya" Megumi menatapku dengan cemberut tapi aku bisa melihat kalau pipinya semakin memerah. Apa karena aku mencubitnya terlalu keras?

"Yaudah Gumi tunggu disini"

Aku berjalan meninggalkan Megumi. Sebenarnya soal kamar mandi hanyalah kebohonganku, aku hanya penasaran dengan seseorang yang mengintip kami sedari tadi.

Aku memperhatikan sekitar dan melihat suara kecil dari semak-semak. Ketika mendengar suara langkahku suara kecil itu berubah menjadi suara hembusan nafas yang cepat. Aku berdiri di dekat semak-semak.

"Keluarlah" Aku menarik lengan orang yang dibalik semak-semak itu.

"Ah!"

Anak bersurai pink menatapku dengan wajah terkejut. Aku menatapnya dengan wajah yang datar dan sepertinya dia ketakutan dengan wajahku, terlihat dari tangan mungilnya yang sedikit bergetar. Tapi aku melihat ada sesuatu yang janggal, wajahnya kotor dan Terdapat sedikit luka goresan.

Sepertinya dia bisa menjadi teman main baru untuk Megumi.

"Ayo ikut denganku"

"K-kakak ingin menyakitiku juga?"

Menyakiti?

"Untuk apa?"

Anak itu hanya diam menatap kearah tanah seolah-olah menghindar pertanyaanku. "Aku tidak akan menyakitimu, sekarang ikutlah dengan sebelum anak itu bawel lagi karena aku terlalu lama pergi" Anak bersurai pink hanya mengikutiku ketika aku menarik tangannya.

Saat aku kembali Megumi menyambutku dengan suara yang lantang. "Kak [M/N]! Akhirnya kakak datang" Megumi berlari ke arahku dan sedetik kemudian dia menyadari anak laki-laki yang sedang kubawa.

"Kak dia siapa?"

"Dia..." Sialan aku tidak tahu siapa namanya karena langsung membawanya begitu saja.

"Hei, siapa kau? Kenapa kau bisa bersama kak [M/N]?"

Suasana hening, anak bersurai pink itu hanya diam seakan-akan takut menjawab pertanyaan dari Megumi.

"Y-Yuuji, namaku Itadori Yuuji"

Itadori? Namanya seperti tidak asing untukku...

Megumi menjabat tangan Yuuji dan menatanya dengan senyum kecil. "Salam kenal, aku Fushiguro Megumi kau bisa memanggilku Megumi! Dan dia kak [M/N] wajahnya memang seram tapi dia baik kok" Tunggu- apa-apaan bocah ini?

Megumi langsung mengajak Yuuji untuk bermain bersama dengannya tapi sebelum itu ia memintaku untuk mengobati luka Yuuji. Apa sekarang aku menjadi penjaga dua bocah? Rasanya ingin pulang saja.

"Yuuji, kenapa kau bisa terluka? Apa seseorang menyakitimu?"

"Kau sepertinya dibully ya?"

Yuuji tersentak dengan perkataanku, sepertinya aku benar.

"Tenang kak [M/N] bisa menolong mu jika kau dibully"

"Jangan berbicara seenaknya bocah"

"Kakak juga bocah"

Anak yang menyebalkan, kutarik kata-kataku kemarin kalau dia menggemaskan.

Akhirnya kita bertiga bermain sampai sore, walaupun aku hanya diam melihat mereka bermain. Perasaan aneh terus kurasakan saat melihat Megumi tersenyum bersama Yuuji semua itu berhenti ketika seseorang datang untuk menjemput Yuuji dan dia melambaikan tangannya. Megumi membalasnya sedangkan aku hanya diam.

"Kau ingin pulang? Akan ku antar"

Megumi langsung menarik tanganku dan berjalan kearah rumahnya. Seperti biasa orang bersurai putih itu mengunggu Megumi didepan rumahnya.

"Kau akhirnya pulang bocah"

"Aku tidak pulang terlalu malam kok, Oh iya tadi aku bertemu dengan teman baru"

"Sekarang ke dalam dan ganti bajumu, aku sudah menyiapkannya di kamarmu"

Megumi masuk ke dalam, saat aku ingin berjalan pulang pria bersurai putih itu mengatakan sesuatu yang membuatku terdiam.

"Sudah lama aku tidak bertemu seorang [Surname], bagaimana kabar ayahmu? Atau Ibumu?"

Dia tahu ibu?

Aku menatapnya dengan tajam, siapa orang ini? Kenapa dia bisa kenal dengan ibu?

"Siapa kau?"

"Namaku Gojo Satoru, sepertinya kau [M/N] ya?"

"Kenapa kau tau ayah dan ibuku?"

Pria bernama Gojo ini menatapku dengan senyuman aneh. "Tidak mungkin aku tidak kenal dengan orang yang bahkan memanipulasi istri dan anaknya sendiri" Terdapat beberapa jeda sebentar sebelum dia melanjutkan ucapannya.

"Kau... Sepertinya mirip dengan ayahmu ya?" Dia menatapku tajam seolah menyelidiki ku.

"Kenapa kau berpikir seperti itu-"

"[L/N] [M/N] seorang anak yang bahkan sama sekali tidak tertarik dengan orang-orang tiba-tiba datang bermain dengan Megumi... Kau merasakan hal yang tidak pernah kau rasakan maka dari itu kau penasaran dengan perasaan itu dan terus bersama Megumi"

Pria ini menatapku dengan tatapan tertarik sekaligus waspada.

"Apa aku benar?"

"Jangan sok tahu"

"Kau pikir aku tidak tahu gerak-gerik mu sebelum dan setelah bertemu dengan Megumi"

Aku menatap pria ini dengan rasa amarah. Sialan sepertinya dia sudah banyak.

"Kak [M/N] belum pulang?"

Aku menatap kearah Megumi yang sedang berdiri di belakang Gojo. Tanpa menjawab pertanyaan dari Megumi aku langsung pergi meninggalkan rumah itu.

Sial sepertinya aku harus melakukan sesuatu.

End.
______________________________________

Gimana?

Ini masih flashback ya~
Mungkin bentar lagi langsung masuk cerita utamanya

Have a nice day~