11

2.8K 328 16
                                    

Flashback moment

"Ngga usah banyak gaya deh, muka bonyok aja datengnya ke gue terus." Gerutu Yoshi sembari mengobati wajah Junghwan yang babak belur karena Junghwan memukuli musuhnya di sekolah sebelah saat pulang sekolah.

Junghwan meringis saat kapas berlumur obat merah mengenai sudut bibirnya yang robek. "Shhh dia yang mulai— anjing, pelan pelan kek!" Yoshi cemberut. Ia semakin menekan nekan luka Junghwan membuat Junghwan semakin meringis, dengan paksa tangan kekarnya meremat pergelangan tangan Yoshi.

"Sumpah Yoshi, ini sakit banget. Lo jangan kayak orang kesetanan kalau ngobatin gue."

"B-bacot, udah gue obatin juga— hikss" Junghwan membulatkan matamya kaget saat mendengar suara isakan Yoshi.

"Lo kenapa, hey Yoshi?" Junghwan menangkup kedua pipi gembil Yoshi. Wajah Yoshi penuh dengan air mata, hidung dan dua pipi yang memerah, kedua bola mata yang menatapnya sayu, bibir tipis yang bergetar membuat hati Junghwan sedikit bergejolak.

"Hwan... Hikss"

"Gue disini, lo kenapa sih kayak bocah cengeng gini?"

Yoshi menghiraukan pertanyaan Junghwan. Ia segera memeluk tubuh bongsor Junghwan membuat kedua kakinya berjinjit karena Junghwan sangat tinggi. Yoshi memeluk leher Junghwan dan menyembunyikan wajahnya di leher yang lebih muda.

"G-gue ngga mau lo bonyok gini, udah jelek tambah jelek lagi muka lo— hiks bocah tolol! Tolol banget lo, hwan hiks"

"Kasih tau atau ngatain gue nih?"

"Dua duanya!"

"Yaudah, lepas pelukannya." Yoshi menggeleng ribut. Rambutnya mengusak usak di leher Junghwan membuat sang empu kegelian.

"Ngga mau, apaan sih!"

"Berisik lo mah." Junghwan tidak melepaskan pelukannya malah mempererat pelukannya dan mengikis jarak keduanya. Yoshi masih sibuk dengan tangisannya yang belum mereda.

Junghwan mengelus elus punggung sempit Yoshi. Di pikir pikir Junghwan kayak ngasuh anak kecil yang cengeng, tapi bedanya dia lagi ngasuh calon pacarnya yang lagi nangis.

"Udah Yoshi." Yoshi melepaskan pelukannya pada leher Junghwan, menyeka air matanya di kelopak mata lalu menatap Junghwan dengan tatapan sayu.

"Yoshi laper..." Lirih Yoshi sembari mengelus elus perutnya dengan telapak tangan kecilnya membuat Junghwan tertawa gemas.

"Nangis nguras tenaga 'kan? jangan nangis lagi makanya," Yoshi mengangguk kecil. Yoshi mengulum bibirnya bingung ingin membalas ucapan Junghwan bagaimana.

"Ayo makan."

Yoshi mengangguk semangat, tanpa sadar ia langsung memeluk lengan berotot Junghwan dengan erat. "Ayo mam!" Serunya senang.

Junghwan mengusak rambut Yoshi karena gemas, ia dan Yoshi akan makan di toko dekat rumahnya.

Awalnya Junghwan meminta Yoshi untuk mengobatinya di rumahnya, akhirnya Yoshi menurut, jika tidak Junghwan akan terus merengek pada dirinya seharian.

Yoshi di jemput oleh supir Junghwan, dan saat pertama kali datang Yoshi di sambut baik oleh para pembantu Junghwan. Junghwan tersenyum saat Yoshi datang.

Yoshi kaget saat melihat wajah Junghwan penuh luka, padahal saat sekolah wajah Junghwan masih fresh tanpa luka apapun.

"Dasar Junghwan."

-OoO-

TBC

Ini flashback cerita Hwanshi sebelum chap terakhir HEHHEHEHEHHEE

ceritanya berdebu bangetttttt, maaapppp yaaaa pendekkk

Celefestival; Hwanshi ✅Where stories live. Discover now