24 Chan and Bunny

211 17 10
                                    

Ada yang kangen aku
🧏🏻‍♀️


24
Chan and Bunny

Siapa namanya? Abim?
Manis sekali lompat-lompat begitu seperti Bunny."


Hari demi hari pemuda bersurai blonde ini melakukan aktifitas seperti biasanya. Berangkat sekolah dengan supir, menekuni materi pelajaran yang diberikan para guru yang mengajar di kelasnya sampai bersosialisasi dengan teman sekelasnya.

Hal lainnya yang berkaitan sosok baru seperti dibuatkan bekal oleh pengganti maid lama pun sudah menjadi hal biasa untuk Chris. Masakannya memang enak, Chris tidak perlu complain dengan hal ini.

Namun,

Ada satu hal baru lainnya yang tanpa Chris sadari mulai mengisi rasa kosongnya hari demi hari.

"Kak kelis!! Liat liat Abim bawa apa!!"

Baru saja Chris memasuki ruang tengah kediaman keluarga Bahng, dirinya sudah disambut sosok mungil yang menurutnya seperti Bunny. Dia bisa melihat Bunny-nya kali ini membawa papan yang diatasnya sudah ada bunga-bunga yang dikeringkan.

Dalam sudut pandangnya, Changbin atau Abim ini sangat menarik. Anak kecil yang memiliki energy lebih untuk selalu menyambut harinya. Tak jarang pun Chris dibuat senyum bahkan tertawa akan tingkah Changbin yang benar kekanakan.

Seolah kehadiran Changbin bisa
me-recharge energy Chris.

"Kali ini apa lagi Changbin? Hmm?"

Chris hanya berjalan mendahului Changbin kecil yang sebelumnya menyusul ke arahnya. Dan tentu saja, Changbin dengan langkah kecilnya mengekori Chan dari belakang dengan riang.

"Abim tadi sole mengelingkan bunga kecil-kecil yang Abim temukan di taman! Kak Kelis halus liat!!"

Chris berjalan dengan tersenyum dan menahan tawa. Cara bicara Changbin yang belum bisa mengatakan huruf R saja sudah membuatnya gemas.

"Kak Kelis jalannya jangan cepat-cepat!! Abim capek tau!! Abim mau kasih lihat kalya Abim!!"

"Ya salah sendiri kamu manggil saya Kelis bukan Chris"

"Uhhff kak Kelis!! Abim capek!! Huaaa bunna kak Kelis nakal!!"

Rengekan anak kecil ini kini terdengar di rungu remaja lelaki yang baru saja melepaskan lelahnya dengan duduk di sofa. Biasanya Chris selalu kesal dengan suara berisik manusia ketika ia sedang kelelahan seperti ini. Baik suara ayahnya yang biasanya menceramahinya, ataupun suara teman-temannya di kelas yang terkadang sampai mengajaknya bercanda gurau.

"Duduk sini Changbin kalo capek"

Tapi keberadaan Changbin di kesehariannya tidak membuat Chris terganggu. Malahan cara bicara Changbin yang belum lancar itu kadang membuat Chris gemas sendiri. Chris menepuk-nepuk area kosong di sebelahnya. Changbin kecil pun segera menghampiri dan malah memeluk Chris.

"Kok malah peluk saya, katanya capek?"

Chris sama sekali tidak protes saat Changbin memeluknya. Ia malah mengusap dan mencubit-cubit surai hitam Changbin dengan gemas. Changbin ditanya gitu pun segera melihat keatas untuk menatap Chris.

discontinued - Family (cb)Where stories live. Discover now