9.(tenang)

202 17 0
                                    

Apa yang kalian lakukan” daichi datang dengan nada penekanan hebat.

Mereka bertiga yang mendengar nada penekanan daichi hanya menelan ludah
'matilah' pikir mereka bersamaan.

Daichi sedang menceramahi ke-3 laki laki.

'kenapa aku juga?' batin Tanaka frustasi.

'ck karena Megane sialan!' kesal kage.

'dasar king dia sebegitu bodoh kah sampai mengikuti perkataan ku?' sindir Tsuki dalam hatinya.

“Daichi san sepertinya tidak baik menceramahi mereka berlama lama toh Tanaka senpai' juga tak salah setidaknya bebaskan Tanaka senpai' dan hukum saja Tsuki dan kageyama” saran Hinata tiba tiba.

“Hinata? Ah benar juga baiklah Kageyama Tsukishima kalian harus membersihkan gudang gym setelah selesai latihan nanti!”
Titah daichi setelah mendengar saran Hinata.

Tanaka menatap Hinata dengan berbinar binar.“Hinata!”

sedangkan Hinata hanya cuek dan melirik sekilas lalu mencoba latihan service lagi.

“aneh..” ujar ennoshita.

“eh apa maksudmu?” Noya yang sedang minum terhenti. Tanaka yang mendengar percakapan mereka pun juga menatap ennoshita heran.

“rasanya hari ini Hinata terlihat lebih pendiam? Atau perasaan ku saja?”

' uwah pikiran ennoshita senpai' selalu saja benar!!! ' kaget yachi yang juga mendengar pembicaraan mereka.

“ah benar juga rasanya Hinata lebih diam”

“noya kau benar entah mengapa tadi saat aku memanggil Hinata dengan wajah berbinar binar sifatnya seperti kiyoko saat ku tawari untuk menikah!”

Tsuki yang sudah tak lagi di ceramahi oleh daichi pun mendekati tempat duduk dan meminum minumannya.

Saat mendengar apa yang dikatakan Tanaka Tsuki hampir memuntahkan minuman nya.

Tsuki menatap heran kepada senpainya itu
'apa apaan itu?'.

Noya hanya meneguk beberapa air ia menutup tutup botolny dan mengelap bekas air dan keringat yang ada di wajahnya dengan santai ia menaruh botol ke sebuah kursi lalu menghampiri Hinata.

Noya datang dengan Antang antang akan memeluk Hinata.“HINATA!!! NICE SERVICE!”

'eh?' kaget akan Noya yang tiba tiba teriak hinata reflek terkejut ia bahkan hampir melempar handuk yang ia pegang ke wajah Noya untungnya tak jadi.'memangnya Noya senpai'melihat service ku?' batin Hinata bertanya tanya.

Gugup Hinata mengacungkan jari jempolnya dan membalas dengan nada lesu“ah hai'k nice service”.

“WAH!! HINATA!”

“eh?, Hai'k? Nande Noya senpai'?”

“kau...”

Hinata hanya memiringkan kepala setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Noya
“Kau? Apa?” tanya Hinata ia hampir kesal saat ini.'Noya senpai' jika berbicara jangan setengah setengah!!!!'batin Hinata kesal.

“Hinata apa kau sakit?!” ujar Noya.

Hinata hanya menggeleng kepala ia sungguh tak tau apa yang dipikirkan oleh Noya tentu saja bukan? Apa yang menurut Noya dirinya ini sedang sakit? Padahal hanya seperti biasa biasanya dan coba lihat dia masih melakukan perkerjaan secara biasa biasa saja.

“apa maksudmu Noya senpai'?”

Noya melipat kedua tangannya dengan salah satu tangan yang menahan dagu lalu ia berpose sedang berpikir hebat.

I'm a girl from the start [Hinata Harem]Where stories live. Discover now