Part 26.Berusaha

38 4 0
                                    

RS Nugantara

Disinilah Ririn terpaku saat mengetahui bahwa wanita paru baya yang terbaring lemah di atas brangkar itu adalah Ibu dari Arvin lelaki yang masih mengisi hatinya

Dito menjelaskan semuanya,
Ririn hanya bergeming Di tempat,

"Arvin?"Tanya Ririn penasaran pasalnya hal terakhir yang ia ketahui tentang lelaki itu adalah polisi Tenga mencarinya untuk menanggung jawabkan segala kejahatannya

Dito menghelah nafas sesaat

"Seperti yang kamu dengar dari orang orang kantor,Arvin saat ini di tahan polisi,"Ucapnya menunduk

"Sebenarnya apa alasan Arvin melakukan itu pada Dewa,kamu tau kan dewa itu suami Naya sahabat saya"Ucap Ririn yang di angguki Dito ia tak ingin berbohong lagi,

Ririn tampak berpikir

"Wait,Jangan bilang kamu udah tau dari awal,rencana Arvin!!?"Ucap Ririn spontan

"Ya"Ucapan itu membuat Ririn menggeleng tak habis pikir

"Sebenarnya apa tujuan Arvin ngelakuin itu huh?"Tanya Ririn ia yakin pasti ada hal yang lain selain bisnis disini

"Sepertinya Lo harus tau semua,tapi bukan sekarang waktunya tidak mendukung,mungkin sebentar lagi Tante Bianca bangu saya tidak mau melihat Tante Bianca sedih lagi,klw mendengar tentang Arvin lagi"Jelas Dito memberikan penjelasan
Ririn tampak berpikir benar apa yang Dito katakan
akhirnya Ririn mengangguk

"Lo utang penjelasan sama gua"Ucap Ririn yang di angguki Dito

*****

Sedangkan di lain tempat naya membuktikan ucapannya selama berjam jam ia selalu ada di samping sang suami
memenuhi segala kebutuhan dan keinginan dewa meski ia harus menguatkan hatinya
saat mendapati sikap sang suami acuh tak acuh

ia akan tetap semangat, untuk membuat sang suami kembali mengingatnya

Naya mengusap sudut bibir dewa yang sedikit ada noda makanan
ia saat ini menyuapi sang suami
dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya

"Cukup"Ucap dewa singkat Naya menggeleng tidak setuju

"Lagi mas,supaya mas cepat pulih,baru juga beberapa sendok,ya ya  a'aa"ucap Naya memberi kode agar dewa membuka mutunya
Naya mengarahkan sendok yang berisi bubur

"Mas a'aa"Ucap Naya sekali lagi saat dewa sama sekali tak membuka mulutnya

"Apa kw tuli huh"Ucapan tajam dewa berhasil membuat Naya tertohok
Naya mengurungkan niatnya untuk menyuap lagi sang suami

dengan hati yang sesak Naya berusaha untuk tersenyum ia maklum dengan sikap sang suami yang belum mengingatnya

"Hmm yaudah deh,mas istirahat aja,yah,Naya pengen buang air kecil dulu"Alibinya padahal ia sudah tak tahan untuk tidak menangis ia tak mau menangis di hadapan sang suami lagi,

dengan langkah lebar Naya menuju toilet
dan menguncinya
Naya menutup wajahnya dengan tangan dan mengigit bibirnya agar suara tangisnya tak terdengar keluar

ia berusaha menghilangkan sesak di dadanya,apa ini hukum untuk istri yang durhaka pada suaminya?

"Hikss hikss hhh"Naya susah payah untuk tidak mengeluarkan Isak Tangis

setelah beberapa menit ia berada di dalam kamar mandi ia pun mencuci wajahnya agar tak ada yang curiga bahwa ia baru saja menangis

krekk

Naya membuka pintu kamar mandi
dan melihat pemandangan yang membuat hatinya kembali sesak
mas dewa dan sekretarisnya Fika sedang asik berbincang-bincang dan sesekali tertawa bersama kedua manusia itu menatapnya dan kembali berbincang tidak memperdulikannya sama sekali

apa hanya ia yang suaminya lupakan pikir Naya ia menghela nafas panjang

Naya memilih menuju sofa,
kedua orang tuanya sudah pulang karena ada urusan sementara sedangkan Dewi Dan mas rehan ingin membawa bian pulang terlebih dahulu untuk di titip sementara ke orang tua Mas rehan karena ia juga harus terlibat untuk menjaga sang kakak dewa hanya ia dan dewa Disini,

Naya menguap ia sesekali melirik dua orang disana yang masih asik berbincang Naya bertanya tanya kapan sekretaris suaminya itu pulang?ia juga ingin menghabiskan waktunya untuk mengobrol dengan Suaminya tentang kenangan kenangan masa pernikahan mereka agar suaminya lambat laun segera mengingatnya kembali

Naya mengelah nafas lagi entah sudah berapa Kali ia seperti ini
bahkan perutnya sudah keroncongan ia belum sempat makan Siang hari ini

Naya memilih beranjak keluar dari ruangan yang ini,Jika ia tetap disini bisa di pastikan Sekretaris suaminya itu akan berakhir di UGD saking inginnya Naya menjambak hari ini,
entah mengapa ia tiba-tiba ingin menjambak seseorang

ia memilih keluar tanpa menghiraukan tatapan kedua orang itu
ia baru saja ingin sampai di ambang pintu namun di urungkan saat seseorang yang tak lain suaminya mengucapkan sesuatu

"Mau kamana kamu?"Tanya dewa sedikit mengeraskan suaranya
Naya berbalik menatap suaminya

"Cari makan dulu mas, mumpung ada yang jagai mas"Ucap Naya datar  seakan menyidir keduanya
Fika nampak salah tingkah dan menggaruk kepalanya yang tak gatal

Naya memilih Melanjutkan langkanya tanpa menghiraukan keduanya

saat ini Naya berada di kantin rumah sakit,
ia begitu lahap menyantap sarapannya,
ia sesekali mengusap lembut perutnya yang semakin hari semakin membuncit

Naya belum tau jenis kelamin anaknya,
ia tak ada waktu untuk memeriksa di tengah keadaan yang tidak memungkinkan saat ini

setelah selesai Naya memilih kembali keruang suaminya
dengan hati" ia membuka pintu suaminya
saat tak mendapat respon dari dalam

ia hanya melihat suaminya yang sudah terlelap dan dimana Fika sekretaris suaminya itu,? Mungkin sudah pulang pikir Naya

ia memilih menuju sofa dan merebahkan tubuhnya disana
ia mengantuk dan setelah beberapa menit iapun terlelap tanpa mengetahui bahwa seseorang Tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan

******

Ririn menenangkan Tante Bianca yang menangis dan sesekali mengumamkan kata maaf entah ke Siapa

Ririn sesekali mengusap punggung wanita paru baya itu dengan lembut
sedangkan dito sedang memanggil dokter yang tak lain adalah Rhea mommy Ririn

Krekkk

Pintu terbuka Rhea masuk dengan langkah lebar menuju brangkar
disusul Dito dari belakang

"Ibu Bianca tenang oke,"Instruksi Rhea dan menyuntikkan cairan bius yang memang ia siapkan untuk pasiennya ini

setelah beberapa menit Wanita paru baya itu Akhirnya terlelap
Ririn mengelah nafas sesaat dan menatap mommy yang sedang mencatat sesuatu entah apa itu

"Mom apa dia baik baik saja"Tanya ririn
yang di angguki singkat oleh sang mommy,

"Dia hanya tidur dalam Beberapa menit,"Ucap rhea dan sesekali memeriksa Denyut nadi serta tensi pesiennya
dan mencatatnya lagi

"Panggil mommy klw ada sesuatu ok"Ucap rhea dan sedikit memperbaiki Infus pasiennya dan berlalu setelah berpamitan pada Sang putri dan satu pemuda juga

Ririn menatap mommy yang sudah hilang di balik pintu dan kembali menatap wanita paruh baya di hadapannya dengan tatapan iba

"Saya nggk nyangka, Dokter Rhea ibumu"Ucap Dito yang mendapat lirikan dari Ririn

"Kenapa memangnya"Tanya Ririn

"Saya hanya salut padamu, yang hidup serta sederhana padahal Mommy mu seorang dokter yang sangat terkenal, berarti ayahmu Om Nugraha ya"Ucap Dito

"Hmm"Ucap Ririn singkat sebenarnya ia sedikit tidak menyukai saat identitasnya di ketahui banyak orang,
ia tak mau jika orang orang tau bahwa ia dari kalangan atas maka ia akan di perlakukan berbeda contohnya Sangat di utamakan dan orang orang akan sungkan padanya Ririn tak.menyukai itu

Tbc
Like and komen guys love you 💝

Love My Husband (END)Where stories live. Discover now