Menantu Kesayangan Part 4

7.2K 29 0
                                    

Sinopsis..

Begitu sangat senang sekali Gusti dan sang Mertua yang tak lain Pak Bastian mendapat kabar gembira bahwasanya Vania divonis dokter positif Hamil.

Dengan semakin tumbuh rasa sayang dan cinta terhadap Gusti di hatinya Pak Bastian, yang membuat pikirannya sangat kacau.

Bagaimana kelanjutan dari ceritanya langsung simak saja guys..!

Beberapa bulan kemudian Vania sering merasakan mual dan kepalanya sedikit pusing. Dengan keadaannya seperti itu lalu Gusti mengajak istrinya untuk memeriksakan kondisi keadaan istrinya ke dokter. Sesampainya di Rumah sakit dan di periksa ternyata istrinya sudah mengandung seorang anak yang usianya satu sudah jalan satu bulan.

Terlihat raut wajah mereka berdua sangat bahagia mendengar ucapan dari dokter bahwa Vania telah hamil.

Mereka berdua kemudian pulang untuk memberi kabar gembira kepada Papahnya. Sesampainya di rumah terlihat Pak Bastian sedang duduk santai di sebuah ruangan.

Dengan melihat kearah mereka berdua yang berjalan mendekatinya dan bertanya.

"Gimana.. apa kata dokter."? Tanya Pak Bastian.

Vania dan Gusti perlahan duduk di samping Pak Bastian dengan keadaan wajah yang terlihat sedih, ternyata mereka berdua ingin mengerjai Papahnya.

"Kenapa.. ada apa ko kalian sepertinya sedih ada apa ceritakan sama Papah..? Tanya Pak Bastian yang begitu khawatir."

"Gini.. Pah… “ ucap lembut Vania.

"Vania.. Hamil….." ucapnya sambil tersenyum kepada Papahnya yang memandang mereka dengan penuh kekhawatiran.

"Alhamdulillah……" Ucap Pak Bastian dengan manarik nafas panjang.

Kamu berdua ini bikin Papah jantungan saja. !!

Di pagi hari mobil Bagas sedikit bermasalah tidak tau apa yang rusak akhirnya Pak Bastian yang kebetulan belum berangkat kerja mengajaknya untuk berangkat kerja bersama.

"Makasih Pah.. sini buat Gusti aja yang supirin" pintanya..

"Sudah Papah saja tidak apa ko Papah masih kuat" Balas Pak Bastian.

Terilhat mereka berdua mengobrol bersama Papahnya mertuanya terus berpesan agar dirinya selalu waspada atas kesehatan janin bayi yang berada di dalam kandungan istrinya. Dan berucap segala macam seakan entah tentang itu petuah hidup atau motivasi. Gusti sangat nyaman sekali mendengarkan Papah mertuanya berbicara dan dia juga mau mengikuti apa yang di perintahkan Papah mertuanya sambil dia terus memandangi wajah Pak Bastian.

Salain petuah yang di berikan Papah mertuanya melainkan dia seperti merasakan Pak Bastian ini sebagai Papahnya sendiri yang sudah lama meninggalkannya terlebih dahulu. Dia teringat dengan Ucapan Papah nya sama persisi dengan apa yang di bicarakan Pak Bastian.

"kenapa  Mas..ko kamu bengong dan memandangi saya terus..!" Ucap Pak Bastian..

Sambil melirik kearah Gusti dan terus pandangannya kearah depan kembali sambil menyetir.

"E.. engga Pah.. Gusti hanya teringat Papah saja, Papah ini mirip sekali dengan Papah saya Ucapnya.." balas Gusti..

"Iyah.. kan Papah bilang anggap Papah ini sebagai Papahmu yah…" berucap dan berpaling sebentar kearah Gusti.

“Iyah.. Pah makasih yah.. Papah begitu baik dan begitu perhatian sama saya. Saya sangat bersyukur sekali bisa mendapatkan Papah mertua seperti Bapak ini..” Balas Gusti.

Tak terasa mereka berdua telah sampai di kantor Gusti dan terlihat Pak Bastian langsung meninggalkannya dan beranjak langsung ke kantornya.

Singkat cerita.. 

Kandungan Vania sudah memasuki bulan ke 7 mereka, mereka berdua sedang mengobrol untuk mempersiapkan segala sesuatu keperluan anaknya nanti yang akan lahir.

Kebetulan besok hari libu jadi Gusti bisa membeli semua keperluan yang nanti akan di butuhkan sang jabang bayi. Vania ingin menemani suaminya berbelanja tapi Gusti melarangnya karena tak ingin jikalau Vania nanti kelelahan. Dan akhirnya Vaniapun menuruti apa kata suaminya dengan beristirahat di rumah di temani dengan Papahnya.

Sampailah Gusti di sebuah pusat perbelanjaan yang menjual lengkap kebutuhan sang bayi yang mau lahir, terlihat dirinya berbelanja sampai tak terasa waktu sudah mulai sore dan selesai sudah Gusti berbelanja tinggal semua barangnya menunggu di kirim langsung ke rumahnya.

Kemudian Gusti dengan berjalan beranjak menuju ke sebuah mobil miliknya yang di parkir di sebuah parkiran pusat perbelanjaan tersebut.

Kini dirinya sudah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju rumahnya. Beberapa lama Gusti menyetir tiba - tiba ada sebuah motor yang keluar entah dari arah mana memotong jalan nya. Mobil terlihat membanting stir kekiri guna menghindari motor tersebut yang memotong jalannya.

Alih - alih mobil yang di Kendarai Gusti menabrak sebuah trotoar jalan dan Gusti pingsan dengan kepalanya terbentur ke stir mobilnya.

Sadar - sadar dirinya sudah berada di sebuah rumah sakit dekat dengan tempat kejadian kecelakaan. Berbaring lemas dengan infus di tangannya dan sebuah perban kecil di kepalanya terasa seluruh badannya remuk. Kemudian Bagas terlihat mengambil sebuah HP yang berada di kantong celananya dan langsung menelepone istrinya.

"Hallo.."

"Maaf sayang aku kecelakaan" Ucap Gusti terbata - bata..

“Astaghfirullah Mas….. dimana kenapa sampai terjadi seperti ini..” 

...............................................
...............................................
...............................................

 
Bersambung..

Cerita lengkapnya bisa klik link di bawah ini.

https://karyakarsa.com/Elldirga/menantu-kesayangan-part-4

Bantu Vote dan Follow Terimakasih..

Menantu KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang