INTRO

3 0 0
                                    

Suasana pinggir pantai yang hangat di sore hari. Angin melintas lembut ke seluruh tubuh. Desiran ombak yang memanjakan telinga. Di pantai tersebut berdiri seorang perempuan. Sang wanita berpakaian gaun musim panas putih panjang dengan topi pantainya yang lebar. Rambut panjangnya melambai halus diterpa angin.

Perempuan itu kemudian berbalik dan berucap, "maukah kamu menjadi kekasihku?" dengan suara pelan dan lembut sambil memegangi topinya.

Tiba-tiba semuanya menjadi hitam. Tidak ada hembusan angin yang melintas. Desiran ombak tak terdengar lagi. Semua pemandangan indah itu ditelan kegelapan dan menjadi sunyi, yang tersisa hanyalah dua bola mata merah. Kedua mata itu menatap tajam, seakan-akan mengingatkan akan sesuatu yang sangat penting.

Sesaat kemudian, seorang laki-laki membuka matanya. Dia bangun dari tidurnya dan duduk di pinggiran kasur.

"mimpi ini lagi." Keluhnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

Dia mencari ponselnya sejenak untuk melihat jam dan setelah itu bangkit dari kasur. Perasaannya masih terganggu karena mimpi itu sudah berulang kali terjadi dan dia selalu bangun sebelum menjawab pertanyaan itu.

Setelah itu dia mulai bersiap-siap untuk sekolah. Dimulai dari mandi, menata barang bawaan, sarapan, dan berpamitan kepada orang tua seperti biasa. Laki-laki ini berjalan menuju sekolahnya yang tidak terlalu jauh. Beberapa waktu kemudian, sebuah sapaan dari jauh terdengar.

"Hai Jaka!" Ucap perempuan itu dengan semangat.

"Oh, hai, Dina." Balas Jaka.

Dina berlari mendekat lalu berjalan di samping Aldi. "Tugasmu sudah selesai? Hari ini dikumpulin lho!"

"Tugas? Tugas apaan?"

Dina terkejut, "HEH? Kemarin kan sudah kuingatkan? Kamu tidak ngecek ponsel?"

Jaka mengingat apa yang terjadi kemarin sebelum membalas pertanyaan Dina.

"Sepertinya aku tidak sempat megang ponsel kemarin. Revisi game Claire soalnya. Boleh aku mencontek tugasmu lagi?" balasnya dengan tampang bodoh.

Dina hanya menghela napas. "Kebiasaan. Kalau begitu buruan ke sekolah biar ada waktu."

Akhirnya mereka berdua bergegas ke sekolah bersama.

Bel untuk menghakhiri jam belajar berdering dan siswa bersiap-siap dengan ekskul yang mereka pilih. Dina mengambil baju ganti olahraga di tasnya karena dia mengikuti ekskul lari. Dia melihat Jaka mulai merobohkan tubuhnya ke meja dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu meninggalkan kelas.

Di lain sisi, Jaka baru sadar kalau data yang dia kerjakan tertinggal di rumah dan tidak bisa melanjutkan di sekolah. Artinya, dia menganggur sampai jam sekolah berakhir dan memutuskan untuk berkeliling sekolah.

Kegiatan di SMA Aryapura ini memang cukup padat. Pagi sampai siang diisi oleh pelajaran eksak sedangkan siang sampai sore diisi oleh ekstrakulikuler. Kecuali hari jumat dimana pelajaran eksak hanya sampai jam sepuluh dan sisanya ekskul sampai sore, sedangkan sabtu hanya kegiatan ekskul.

Kembali ke Jaka yang memutuskan untuk melihat sejauh mana perkembangan game yang dibuat Claire dan dia menuju ke ruangan ekskul Game Dev. Sesampainya di sana, Claire sudah ada duduk di salah satu kursi dan menatap monitor komputer. Dia masih mengetik kode rumus untuk game yang dibuatnya. Kehadiran Jaka tidak direspon sedikitpun olehnya.

Jaka menghampiri perempuan itu dan mengamati apa yang dia kerjakan dari belakang. Tidak ada kata yang terucap cukup lama sampai akhirnya Claire bertanya kepada Jaka.

"Bagaimana penempatan objek dan environment nya? Sudah selesai?" Tanya Claire tanpa menoleh ke Jaka.

"Sudah... sebagian besar. Tinggal atur spawn point aja sih. Sayang aku lupa membawa datanya hari ini." Sesal Jaka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku PadamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang