54

84 2 8
                                    

Hening...

"so? Ngapain lu tiba tiba ngajak gua ke cafe?"
Akhirnya
Arin membuka pembicaraan setelah lumayan lama saling diam.

"gaboleh?"
Jawab Fadhel sangat singkat

Arin memutar bola matanya malas.
Bukan.
Itu bukan jawaban, melainkan pertanyaan.

"seriusan gua nanya ngapain lu tiba-tiba ngajak gua keluar, ke cafe pula"

"gua suka sama lu"

WHAT?
APA ITU SEBUAH PERNYATAAN?

"ha?"
Arin melongo menatap Fadhel tidak percaya.
Apa yg barusan di katakan Fadhel?
Apa kupingnya tidak salah dengar?

"gua yakin lu ga budek"

"engga engga. Seriusan. Coba ulang lu bilang apa tadi"
Arin masih menatap Fadhel yg duduk di depannya.

"harus banget gua ulang?"

"iya harus"

"oke"
Sebelum mengulang pernyataannya tadi, Fadhel tarik nafas terlebih dahulu.

"gua suka sama lu"

"puas?!"
Katanya lagi.

Seketika itu jantung nya berdebar kencang tidak karuan.
Arin masih tidak menyangka dengan yg barusan di ucapkan Fadhel.

"what? seriusan lu?"

"kenapa? Ga nyangka gua bakal bilang gitu?"

Btw ini yg nyatain perasaan ko galak ya wkwk

'iyalah goblok. Siapa yg nyangka lu bakal bilang begitu' batin Arin.

Detak jantung nya semakin tidak karuan.
Oiya jangan lupakan Fadhel, dia terlihat begitu santai tetapi tidak dengan aslinya, dia pun sama deg-degan nya seperti Arin.
Bahkan jantungnya sudah tidak karuan sejak menjemput Arin tadi.

"menurut lu gua bakal nyangka gitu lu bilang gitu"

"yaudahlah jadi gimana?"

"gimana apanya?"

"kita"

"kita?"

"lu mau ga jadi cewe gua?"

Mampus.
Jantung Arin semakin tidak karuan saja setelah di tembak Fadhel.

"wait, gua makin deg-degan lu bilang gitu"
Dengan polosnya Arin bilang seperti itu.

"boleh gua jawab nanti?"
Sambung Arin.

"kapan?"

"kalo gua udah siap buat jawab"

"kalo tahun depan lu belum bisa jawab?"

Bisa bisanya ni anak mikir gini.
Arin aga pengen nonjok juga sih sebenernya.

"ya ga selama itu juga"

"kapan?"

"yaudah kasih gua waktu 3 hari buat jawab"

"oke"
Kata Fadhel dengan kedua tangan yg melipat sambil menaikkan kedua bahunya.

.

"pikirin yg tadi gua bilang di cafe"
Kata Fadhel sembari mengambil helm dari tangan Arin.

Kayanya dimana mana orang tu bilang jangan terlalu dipikirin gitu ini kenapa terbalik. Batin Arin.

"thanks, gua masuk"
Kata Arin sambil masuk ke dalam rumahnya.

.

Arin langsung ganti baju juga cuci muka, siap siap mau tidur.

FADHELWhere stories live. Discover now