15. Derita Anak Sulung

452 67 4
                                    

Chapter ini nggak sepanjang sebelumnya, tapi tandain aja kalo ada typo.

Selamat datang, selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen🤗.

Indonesia hanya punya dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Indonesia hanya punya dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Tapi, agaknya suasana hati Haruto punya banyak sekali musimnya dan kali ini hati pria tinggi itu tengah berbunga-bunga layaknya musim semi di mana bunga bermekaran dengan indahnya.

Senyum yang tercetak pada pahatan bibir milik bungsu Watanabe itu tidak luntur sejak tadi, sejak si pria memarkirkan motornya di halaman rumah dan ketika dirinya melangkah masuk ke dalam rumah besar orang tuanya. Nyonya Watanabe yang masih duduk lesehan sambil menghadap laptop di ruang tamu pun sampai terheran-heran, karna sang anak yang tidak biasanya tersenyum selebar itu ketika pulang sekolah.

Biasanya, Haruto itu lebih suka mengeluh tentang lelah dan lapar saat pulang ke rumah. Pernah dulu saat SMP, bungsu Watanabe itu pulang dengan wajah yang berseri-seri. Saat ditanyai, katanya pria tinggi itu tengah jatuh cinta. Tapi, keesokan harinya pria itu pulang dengan wajah kusut, dan saat ditanyai, ternyata orang yang sempat disukai pria itu barusan menjadi kekasih orang lain.

Nah, Nyonya Watanabe hanya khawatir kejadian itu terulang lagi. Hari ini sang putra bungsu tersenyum selebar itu, lalu besoknya sudah murung saja, dirinya tidak mau. "Adek?" panggilnya yang berhasil menarik perhatian sang anak.

Haruto menoleh, senyum lebarnya terganti dengan senyuman lembut dan tatapan teduh yang menenangkan, "Sore, Ma. Adek ganti baju dulu, ya?" pamitnya sebelum berlalu meninggalkan sang ibu yang masih saja terheran-heran.

"It's a beautiful life, beautiful day," senandung Haruto saat menaiki tangga menuju kamarnya. Lagu milik Crush itu dirinya nyanyikan dengan lirik asal-asalan terlebih ketika liriknya Berbahasa Korea.

Haruto yang sudah ingin membuka kancing seragamnya karna merasa gerah, tiba-tiba berbalik dengan mata membelalak lebar karna sempat menangkap bayangan pada cermin ketika dirinya melewati lemari besarnya, "Anjir lo siapa?! Culun banget!" umpatnya sambil menunjuk bayangan di cermin yang merupakan bayangan wajahnya sendiri.

Lantas, bungsu Watanabe itu mengacak-acak rambutnya sendiri di mana poninya sengaja dibiarkan menyatu tadinya. "Eh, bentar!" Haruto merabainya wajahnya sendiri sambil menolehkannya ke kiri dan kanan, niatnya tentu untuk menilai.

"Tapi, gue ganteng kok." Haruto merapikan kembali rambut yang sempat dirinya acak-acak. "Iya lah, kan gue emang ganteng. Jadi mau diapain juga bakal tetep ganteng lah!" ucapnya penuh percaya diri, jangan lupakan senyum tengil yang tercipta di bibirnya. Mungkin inilah yang dimaksud dengan cintailah diri sendiri, karna kalau bukan kita siapa lagi.

Haruto masih tersenyum-senyum tidak jelas, mungkin merasa seperti pemeran antagonis yang tersenyum remeh dalam drama. Tidak menyadari bahwa sejak tadi ada sosok mungil yang menatapnya dengan malas, tampang julid tercetak jelas di wajahnya. "Sehat, Dek?"

Crazy Love (Hajeongwoo) [HIATUS]Where stories live. Discover now