Mabuk

472 36 4
                                    

Warn!
❗️BXB story ❗️
Sorry for typo
Jangan lupa vote dan commentnya🥰
Happy reading bestiee
. . . .

Jakarta, 1996

Saat itu sekitar pukul 10.00 malam, lelaki berparas cantik yang terlihat sangat stress itu sedang duduk di bar tempat teman kuliahnya itu bekerja part time.

"Ren, uwis itu, kamu udah mabuk gini kok" ucap bartender sekaligus teman kuliahnya itu.

"aku ndakk mabuk taaa..."ucap lelaki paras cantik itu sambil melantur.

"*uwes uwess.. soyo rakaruan koe malahan, wes tunggu kene yo, aku tak ganti klambi sek, ngko tak terke bali" ucap temannya itu dengan logat jawanya yang khas.

Weekdays begini memang bar tidak seramai saat weekend, membuat temannya itu dapat pulang dengan cepat.

"ayo Re-" ucapannya terputus saat tak melihat sosok temannya itu di tempat ia duduk sebelumnya.

"tuhan ku, **mung tak tinggal ganti klambi we ilang, aduh pie iki nek ilang tenanan" ucapnya panik dan langsung mengambil telepon genggamnya untuk menelpon sang pacar guna membantu memcari kemana Daren pergi.

.  .  .  .

Pagi hari yang cerah, Daren terbangun dengan perlahan, saat membuka matanya, Daren melihat ruangan mewah yang didominasi warna cream dan hitam yang pastinya ini bukan kamarnya.

"ya tuhan" Daren yang terbangun dengan paksa langsung memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Disibaknya selimut putih yang membungkus dirinya membuat Daren menjerit keras saat mendapati dirinya tak mamakai sehelai benang pun.

"AAAAA..." jerit Daren yang membuat pitu kamar mandi berwarna cream yang terdapat ukirannya itu terbuka dan menampilkan lelaki gagah yang keluar dari bilik itu.

"ada masalah?" tanya lelaki itu santai.

"ka-kamu masih nanya ada ma-salah apa ndak?" ucap Daren dengan raut bingung dan panik yang menjadi satu.

"baru pertama kali ya?" lelaki asing itu malah bertanya sembari menaik turunkan alisnya yang tebal itu. errr.. terlihat semakin seksi.

"ya iya lah mas, ***pie sih, aku udu lanangan geleman yo mas"jawab Daren yang malah terlihat semakin menggemaskan di mata lelaki asing itu.

drrrtt... drrtt..

Bunyi telepon genggam yang berada di kantung celana yang dapt dipastikan bahwa itu celana milik Daren pun dengan segera diambilnya dan mengangkat telponnya tanpa melihat siapa yang menelpon.

"halo?"

"astaga Daren!! kamu dimana to leee.. ini ibuk kerumah kok malah kosong? kamu dimana? Tirta juga semalem telpon ibuk kalo kamu gabisa dihubungin!"

Daren menjauhkan telponnya itu dari telinga dan melihat siapa yang menelpon dan benar saja nomor dengan nama 'ibukku' itu terpampang dengan jelas di depannya.

"halo?! Daren!! heh! ****ning ndi koe?! cepet kandani ra?! ben ibuk ngekon supir metuk koe!!" ucap Ibunya lagi.

"errr... Daren nanti langsung ke rumah sakit aja buk" ucap Daren lirih.

"*****ora iso! bali sek koe! ibuk reti yo jadwal mu isih ngko sore! bali ra koe cah mbeling" ucap ibunya yang sepertinya memang tak bisa diganggu gugat lagi. Hingga akhirnya Daren menghela nafas dan menjawab,

"iya buk, ini Dar-" "saya keluar didalem tante tadi malem" belum sempat Daren menjawab petuah Ibunya yang sedang marah marah itu sudah ada sosok asing yang memotong jawaban Daren dengan suara yang agak keras, sehingga dapat dipastikan Ibunya itu juga mendengar.

Terdengar suara semburan air dan batuk seorang lelaki yang menyusul, pasti itu mas lelakinya yang memang sedang berada di dekat Ibunya yang sedang menelfon dirinya.

"******OPO MAU SING METU NJERO HEH??!! DAREN MULIH RA KOEEEE... GUSTIII CENGELE IBUKMU NGANTEK LORO IKI LHO DEKKKK YATUHAN KU DARENNNN... MULIH KOE LEEE SAIKII KARO LANAGAN MAU!!" amuk Ibunya dari sebrang yang langsung dimatikan pula telfonnya oleh sang Ibu.

Daren hanya dapat memijat pangkal hidungnya dengan pasrah, sedangkan lelaki itu malah tertawa cengengesan dengan melihatkan giginya yang putih.

"tapi bener kok, semalem gue nggak pake pengaman sama keluar di dalem" ucap lelaki itu santai yang membuat Daren menghela nafasnya semakin dalam.

"yaudah, tadi mas nya juga udah dengerkan Ibuk ngomong apa, anterin saya pulang sekaligus ketemu Ibuk ya mas" ucap Daren pasrah, saking pasrahnya Daren bangkit dari kasur tanpa peduli lagi jika dirinya masih telanjang bulat dan memakai sembarang kemeja di depan lelaki yang Daren rasa sudah gila itu.

.  .  .  .

Hehehe.. reenn disiniii😁

summary:

*uwes uwess.. soyo rakaruan koe malahan, wes tunggu kene yo, aku tak ganti klambi sek, ngko tak terke bali : udah udah.. malah makin gakaruan kamu, dah tunggu sini ya, aku ganti baju dulu, nanti ku anterin pulang.

**mung tak tinggal ganti klambi we ilang, aduh pie iki nek ilang tenanan : cuma kutinggal ganti baju aja ngilang, aduh gimana ini kalo ilang beneran.

***pie sih, aku udu lanangan geleman yo mas : gimana sih, aku bukan laki laki murahan ya mas.

****ning ndi koe?! cepet kandani ra?! ben ibuk ngekon supir metuk koe!! : dimana kamu?! cepet kasih tahu nggak?! biar ibuk nyuruh supir jemput kamu.

*****ora iso! bali sek koe! ibuk reti yo jadwal mu isih ngko sore! bali ra koe cah mbeling : nggak bisa! pulang dulu kamu! ibuk tau ya jadwal mu masih nanti sore! pulang nggak kamu anak nakal.

******OPO MAU SING METU NJERO HEH??!! DAREN MULIH RA KOEEEE... GUSTIII CENGELE IBUKMU NGANTEK LORO IKI LHO DEKKKK YATUHAN KU DARENNNN... MULIH KOE LEEE SAIKII KARO LANAGAN MAU!! : apa tadi yang keluar di dalem heh??!! Daren pulang nggak kamu... gustiii tengkuk ibukmu sampe sakit ini lho dekk yatuhan ku Darenn.. pulang kamu sekarang sama laki laki tadi!!

see u next chapter!

My Last Love is You || JAEDOOnde histórias criam vida. Descubra agora