Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
.
.
Setelah dokkaebi itu menghilang dari hadapan mereka, [Name] memutuskan untuk membawa Gilyoung duduk di kursi gerbong yang lumayan bersih dari darah para penumpang. Ia mendudukkan Gilyoung di sana dan berlutut dihadapan anak itu.
"Tunggu sebentar lagi. Kita akan keluar dari gerbong ini dan pergi dari sini."
Gilyoung mengangguk dan [Name] berdiri di depannya. Gadis itu memindai seluruh penjuru gerbong yang begitu berantakan karena pembunuhan massal dari dokkaebi. Darah di mana-mana, aroma besi yang menyeruak menusuk indera penciuman [Name] serta yang lain, dan kondisi diluar gerbong yang juga tidak jauh berbeda.
Semuanya benar-benar kacau.
[Halo, [Name]~! Aku kembali lagi~!]
Layar hologram itu muncul lagi di depan [Name], 'Halo, Joesu. Apakah kau sedang senggang sungguhan sekarang?'
[Betul sekali! Tuanku sepertinya sedang kesal, dia mengusirku dengan kejam!]
Ia memiringkan kepalanya ketika melihat kalimat tersebut, 'Kau berbuat salah, Joesu?'
[Nope~! Bukan aku, tapi kau, [Name]~!]
'Aku? Apakah aku telah melakukan sesuatu yang tidak dia sukai?'
[Tidak begitu, sih, sebenarnya. Lebih baik kau tidak perlu tahu sekarang. Tidak perlu pedulikan tuanku, dia memang seperti itu. Fokuslah pada Kim Dokja dan yang lain.]
Mendengar hal itu, [Name] mengangguk dan kemudian menolehkan kepalanya pada Dokja yang memanggil mereka semua.
"Mari kita berkumpul bersama."
Orang-orang yang berhasil bertahan hidup di dalam gerbong itu mengikuti ucapan Dokja dan orang yang pertama membuka mulut adalah Lee Hyunsung.
"Halo, aku Lee Hyunsung."
Pria kekar itu mengulurkan tangannya dan disambut oleh Dokja, "Kim Dokja."
"Aku tahu kalimat ini tidak pantas untuk diucapkan di situasi seperti ini, tapi senang berkenalan denganmu. Seperti yang sudah aku katakan, aku adalah seorang tentara. Mantan tentara lebih tepatnya sekarang."
"Kau tidak bisa menghubungi unitmu?"
"...benar."
Dokja memandangi tangan kekar yang menggenggam tangannya, terasa meyakinkan dan kuat; seperti yang diharapkan dari tanker yang muncul di babak awal TWSA.
Ia merasa yakin bahwa dia harus membawa Lee Hyunsung bersamanya. Pria itu mungkin tidak terlalu kuat sekarang, tapi Lee Hyunsung akan memainkan peran penting di bagian-bagian terakhir TWSA.
