Story25

778 54 18
                                    

Seokjin kini berjalan sambil menggandeng tangan putrinya menyelusuri bangunan besar nan luas itu yang tentunya di minati banyak orang dari kalangan manapun, apa lagi kalau bukan Mall..

Iyaa sekarang Seokjin dan juga Aera tengah berjalan-jalan di Mall, sambil menunggu sahabat-sahabat Seokjin datang karna mereka memutuskan untuk bertemu di Mall tersebut, sekalian Seokjin ingin memanjankan putrinya itu..

Hatinya menghangat kala menatap anaknya ini sangat antusias dan kegirangan di ajak pergi ke Mall seperti ini, mana sih anak kecil yang tidak senang kalau di ajak ketempat seperti ini orang dewasa saja sangat suka apalagi anak kecil yang akan berbinar-binar kalau melihat mainan atau apapun itu yang di menarik perhatiannya..

"Appa.. Kenapa Om tadi memberi Aera balon gratis? Apa Aera anak yang lucu jadi Om badut tadi memberi Aera Balon dengan percuma"celetuknya dengan tersenyum mendongak untuk menatap wajah Appanya sambil tangan mungilnya membawa sebuah balon..

"Benar sekali Aera anak yang lucu, jadi Om badut tadi memberikan balon itu dengan gratis"ucap Seokjin.. Dan Aera tertawa menampilkan gigi kelincinya..

Padahal memang balon itu di berikan secara percuma kepada anak-anak kecil yang ditemuinya.

Apakah Seokjin berbohong untuk membuat Aera senang??
Tentu saja tidak kan memang anaknya ini lucu. Dia tidak sedang membual tapi mengatakan fakta.. Jadi tidak disebut dengan kebohongan kekeke...

Cukup lama mereka berjalan kesana kemari lalu seokjin tadi juga sudah membawa Aera ketokoh mainan untuk membelikannya mainan. Dan kini anaknya ini sudah merengek ingin di gendong mungkin dia kelelahan karna berkeliling kesana kemari. Akhirnya Seokjin memutuskan mencari tempat duduk untuk beristirahat sebentar..

Aera menyandarkan kepalanya di dada sang Appa dengan nyaman. Seokjin mengelus lembut surai Aera sambil mengotak-atik ponselnya untuk melihat laman percakapan di grup yang berisikan para cecenguknya.. upss maksudnya sahabat-sahabat kesayangannya. Tidak ada yang merespon saat Seokjin mengirim pesan sudah sampai mana mereka dan juga Seokjin mengatakan titik keberadaannya saat ini, mungkin masih di perjalanan jadi tidak membalas pesan seokjin, ia memutuskan untuk memasukan ponselnya kembali kedalam tas dan akan menunggu mereka di sini..

Seokjin menunduk untuk menatap wajah putrinya yang ternyata ketiduran. Sangat tenang sekali kalau tertidur padahal mereka tengah berada di keramaian.. Ia menatap lekat wajah damai anaknya itu sampai suara melengking seseorang mengagetkan gendang telinganya. Dan Aera dalam tidurnya berjingkat karna kaget tapi Seokjin lebih dulu menenangkannya sampai anaknya itu tertidur kembali..

"Sssttt... Anak aku hampir bangun gara-gara suara cempreng kamu itu Jim...."geram Seokjin kepada Jimin dan pelakunya hanya nyengir saja sambil bergumam kata maaf dengan suara pelan..

Yoongi dan Hoseok hanya cekikikan melihat Jimin yang bar-bar sekali itu.. Dari awal berangkat sudah sangat bersemangat untuk bertemu dengan Seokjin, karna memang ia kepalang rindu dengan sahabat satunya itu dan katanya ingin menggigit Seokjin karna berani-beraninya pergi tanpa kabar sama sekali..

Mereka pun memutuskan untuk mencari tempat yang lebih nyaman. Dan sinilah mereka memilih di salah satu restoran yang berada di Mall tersebut.

"Appa"panggil Aera yang ternyata sudah bangun itu dan masih berada di dekapan sang Appa. Masih belum sepenuhnya bangun matanya menggercap lucu sekali..

"Haii Aera"sapa hoseok sambil melambaikan tangannya saat mendapati Aera sudah sepenuhnya membuka kedua matanya..

Aera pun membalas lambaian tangan hoseok..

"Haii uncle"

Semua orang dewasa yang berada di sana menatap gemas Aera.. Aera baru bangun tidur tidak merengek malahan tersenyum kearah semua sahabat-sahabat Appanya..

Forever And Ever And Ever✔Where stories live. Discover now