"sedekat apapun tangan kita berdampingan jika tidak bisa untuk di genggaman sama saja seperti ada jarak yang terbentang"
-Anastasya Queeninsha-
Happy Reading Everybody
Hari datang silih berganti, bulan demi bulan datang tak terelakan, rindu menyapa menyecap namamu
Tak terasa kenaikan kelas di laksanakan hari ini. Tahu gak guys semester 1 kemarin gue juara satu huhu senangnya dalam hati apalagi kalau bersuamikan pak Adnan, eh
Semoga semester 2 juga tetap di peringkat yang sama tanpa pergeseran
"Ana!" Teriak bundahara dari dapur "cepetan turun biar ayah anterin kamu dulu sebelum ke kantor!" Lanjut bunda
"Iya bun bentar!" Teriak gue dari kamar
Gue mematut penampilan di depan cermin "Mayan lah not bad," ujar gue sambil memutar tubuh
Gue berjalan mengambil tas selempang yang terkapar lemah dan tak berdaya di atas tempat tidur
Kalian pasti bertanya kenapa gue ke sekolah bawa tas selempang. Jawabannya adalah karena hari ini acara kenaikan kelas
Gue berjalan menghampiri bunda dan ayah yang berada di meja makan
"Pagi bunda pagi ayah," sapa gue
"Pagi Na, cepetan makan biar ayah anterin kamu dulu ke samenan," ujar Ayah
"Ayah, beneran gak bisa hadir di acara samenan Ana?" Tanya gue. Jujurly ya guys gue pengen banget ayah hadir, ya kali gue memang trophy tapi gak diapresiasi sama Daddy kan
"Maaf ya Na, ayah ada rapat penting banget gak bisa di tinggalin," jawab ayah menatap gue sendu
"Hufh ya udah deh gak papa," ucap gue menghela nafas
Gue makan dengan cepat, rasanya makanan yang masuk kedalam mulut gue susah banget di telennya. Nyesek banget gituh, samenankan hal langka masa ayah gak bisa ngeluangin waktunya sehari aja
"Ana berangkat dulu ya Bun, bunda harus datang pokonya!" ujar gue berdiri di hadapan bunda
"Iya nanti bunda pasti datang," ujar bunda yang gue tanggapi dengan anggukan
"Assalamualaikum," salam gue meraih tangan bunda
"Wa'alaikumussalam," jawab Bunda
Gue berjalan mengikuti ayah menuju mobil
*****
Setelah gue berpamitan kepada ayah, gue berjalan disekitar area gerbang SMANUBA yang sudah di padati oleh pedang asongan
Gue berjalan memasuki halaman SMANUBA yang langsung di suguhi oleh panggung megah yang terletak di depan sana tak lupa area depan panggung yang sudah di penuhi oleh murid SMANUBA
"Ana!" Teriak seseorang yang sudah duduk di tengah ratusan anak yang memadati area panggung
Gue memutar kepala mencari siapa kendati yang menyerukan nama gue, gue meilirik ke arah kursi yang berada tepat di barisan ketiga dari area panggung
![](https://img.wattpad.com/cover/324581726-288-k53786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Story (End)
Short StorySegelintir kisah tentang Anastasya Queeninsha yang sering mendapatkan sebutan Queen or lord math Dan ini juga sedikit kisah tentang Adnan Al Azzam seorang guru matematika yang lembut namun dingin bak tak tersentuh "Pak kalimat yang benar kalimat yan...