Part 11: Pertarungan Jenderal J

15.6K 1.7K 580
                                    

Song Request: Ainsi Bas La Vida
By: Indila

*Pilih tempat yang nyaman ya, sebab ini lumayan panjang dan agak membosankan ^^
*Typo? Segera beritahu Mom
*Penjelas sejarah ada di akhir

*Pilih tempat yang nyaman ya, sebab ini lumayan panjang dan agak membosankan ^^*Typo? Segera beritahu Mom *Penjelas sejarah ada di akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong menarik nafasnya sejenak di hadapan kamar sang suami. Terlihat dua penjaga membuka pintu untuknya, hingga tampaklah sosok yang sekarang duduk di tepi jendela sembari meminum kopi.

Taeyong melangkah mendekat, "Mingyu.."

Kamar besar nan megah tersebut adalah kamar mereka berdua, hanya saja jarang sekali mereka tidur berdua di sini.

"Hm?" Mingyu menoleh, meletakkan cangkirnya lalu mengulurkan tangan kepada Taeyong.

Ragu-ragu lelaki cantik itu menerimanya, hingga sekali tarik tubuhnya berhasil masuk kedalam pelukan Mingyu.

"Apa semalam kau sakit? Mark bilang kau sengaja melewatkan makan malam dan istirahat di kamar." Ucap Mingyu sembari menggenggam lembut pinggang ramping Taeyong.

"Iya. Kau sendiri yang meminta ku untuk beristirahat."

Mingyu mengangguk paham, beralih mengecup pipi Taeyong sebentar. "Apa yang mereka lakukan selama kau di sana? Kau bahkan juga meminta pasukan yang ku kirim untuk pulang."

"Tidak ada apapun yang terjadi, aku hanya tidak ingin terjadi pertumpahan darah." Gumamnya.

"Hm, begitu.."

Hening sejenak, Taeyong menahan dada bidang yang senantiasa mengecup pipi dan lehernya ini. "Mingyu.."

"Hmm?" Gumam pria tersebut asyik mengelus tubuh indah tersebut. "Malam ulang tahun mu sudah terlewatkan, tapi rasanya tidak masalah. Kita bisa melakukannya sekarang."

Taeyong tertegun saat dirinya di dorong pelan menuju ranjang mereka, langkahnya di paksa mundur, membuat ia menahan tubuh itu lagi.

"Bekerjasamalah dengan pemerintah." Suara Taeyong sedikit tertahan membuat langkah Mingyu terhenti seketika. Tatapannya berubah dingin dengan raut tak senang.

"Apa maksud mu?" suara dingin Mingyu sembari melepas pelukan mereka.

Taeyong tertegun. "Ini satu-satunya cara, Maya akan diserang kau pun tau. Tolong terimalah kesepakatan itu."

Ekspresi Mingyu yang tadi penuh akan cinta dan kasih sayang berubah drastis setelah ia mengatakan hal tersebut kepada sang suami. Terlihat wajah Mingyu yang tidak terima akan kesepakatan itu.

"Kau mau aku berkerjasama dengan manusia rendahan yang tidak tau terima kasih seperti mereka?"

Taeyong menggeleng mendengar ucapan Mingyu, pria tersebut mengeraskan rahangnya dengan mata penuh akan dendam.

"Apa kau lupa, mereka yang dulu kita berikan setengah wilayah kita malah mencoba merebut seluruh tanah ini?" Lanjutnya, membuat Taeyong menggigit bibirnya kuat.

Jenderal .J. ✔️[Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang