|Kyuhoon| Speciale

O.O

/BRAK/

Suara hantaman terdengar begitu keras memekakkan telinga

"Kecelakan woi kecelakan"
"Tin tin tin"

Sorak ramai suara dan beberapa orang mulai datang berkumpul di satu titik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kring kring, kring kring"

"NING NING TELEPON BUNYI TUH"

"Ish, kenapa gw mulu sih jadi tukang angkat telpon"

Gerutu Ning ning salah satu karyawan di Perusahaan KIM

"Halo selamat siang, dengan Kim Company ada yang bisa saya bantu?"

"Ia betul Jeni KIM salah satu keluarga perusahaan, kenapa ya pak?"

"HAH? HAH? OH IYA. Ekhm baik pak terima kasih atas informasinya, selamat siang"

"ASTAGA GAYS CEPET TELPON PAK JUNKYU SEKARANG"
Teriak ning ning heboh setelah mendapat panggilan tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Junkyu a.k.a Kim Junkyu salah satu pemimpin perusahaan KIM yang saat ini jabatan utama masih di pegang oleh ayahnya sedang mengadakan rapat penting dengan team keuangannya.

Sebab dengan permintaan yang tinggi bisa bisanya income yang mereka dapatkan malah tidak sesuai dengan keadaan realnya.

Meeting tersebut sudah berjalan lebih dari 4 jam lamanya.
Bahkan Junkyu dan teamnya sudah melewatkan jam makan siang

Tidak ada yang berani menegur sang atasan yang terkenal keras bila sesuatu tidak berjalan dengan rencana yang sudah dibuat.

/ tok tok tok /

Suara ketukan pintu di ruangan tersebut berhasil mencuri perhatian beberapa orang dari layar didepannya.

Sang seketaris yoshi berjalan mendekati meja junkyu dan membisikkan sesuatu di telinga bossnya tersebut

Raut wajah junkyu yang semulanya datar berubah menjadi tegang dan pucat pasi.
Dengan cepat ia meninggalkan ruangan rapat tanpa sepatah dua kata pun. Membuat team nya kebingungan

Dan apakah rapatnya selesai?
Oh tentu tidak
Kali ini yoshi menggantikannya

Namun yoshi memberikan mereka istirahat terlebih dahulu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mau obat yang di benci junkyu kini harus ia hirup lagi. Sudah lebih dari 5 tahun ia tak pernah menginjakkan kaki panjangnya ke rumah sakit.

Kini mau tidak mau ia harus
Setelah mendengar kabar bahwa maminya jeni masuk rumah sakit akibat kecelakaan tunggal yang di alami. Begitu kira-kira informasi sementara yang junkyu dengar.

Junkyu melihat didepan ruangan operasi sudah adah papa nya menunggu di kursi tunggu dengan raut yang tak kalah cemasnya.

"Pa, gimana keadaan mami?"
" mami mu masih di operasi, tadi kondisinya cukup kritis banyak darah yang keluar dari kepalanya"
"Terus gimana? Mami butuh donor darah pa?"
"Ia, tapi tenang dokter udah dapat pendonor yang golongan darah dan semuanya cocok dengan mami"
"Dan syukurlah dia datang di saat yang tepat kyu"
Ucap papa kim dengan mata berkaca-kaca

Ia tidak tau harus gimana lagi, pasalnya golongan darah sang istri termasuk cukup langkah. Bisa saja ia menyuruh seluruh anak buahnya atau semua koneksi yang ia punya untuk mencarikan.
Tapi apakah sempat? Melihat kondisi sang istri yang sudah sangat kritis dan harus segera di tangani.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mungki  junkyu bisa betah berlama lama di ruang rapat
Namun menunggu untuk yang satu ini
Tidak ia tidak bisa
Ia kembali takut dan cemas
Ia takut skenario yang berputar kembali di kepalanya akan terjadi.

Papa kim yang menyadarinya menggemgam tangan junkyu

"Tenang nak mami-mu kuat"
"Papa juga mengatakan hal yang sama 5 tahun yang lalu" ucap junkyu dengan senyum sendu di bibirnya.

"Hey, kita harus percaya sama mami ya. Mami pasti bisa ngelaluin semuanya. Kita juga harus kuat dan optimis"

Kali ini junkyu tertawa remeh

"Papah juga mengatakan hal yang sama 5 tahun yang lalu"

Kini junkyu menatap ke arah papahnya.

Ia takut sungguh
Sangat takut
Untuk kembali kehilangan orang yang sangat ia cintai

Mengapa takdir terus bermain-main dengannya.

Ia lelah sungguh
Rasanya juga ingin menyerah
Ingin mengakhiri semuanya....