19. Keluargaku Terancam

6.3K 775 13
                                    

Menurutnya kota kecil Little Hangleton sangatlah indah karena berada dibawah kaki bukit, Harry bisa melihat pemandangan matahari terbit saat pagi hari.

Sementara ayahnya kembali pergi setelah mengantar dia dan ibunya kemari. Misi besar selalu menanti sang ayah setiap waktunya, membuat Harry merasa kecewa dan marah  namun tak bisa, karena sudah menjadi tugas sanga ayah sebagai pengabdiannya kepada Negara.

Sudah 1 minggu ini dirinya berkeliling di kota kecil ini untuk menghilangkan rasa jenuh, bahkan ibunya juga sedikit merasa terhibur saat disini karena kota ini mirip seperti desain bangunan jaman kerajaan dengan pemandangan hijau yang asri.

Ibu bilang kota ini seperti tempat tinggal impiannya sejak kecil, ataukah dia hanya mencoba menghiburnya dengan berbicara seperti itu.

Dirinya juga sesekali melihag bakat pengamen jalanan disini, atau memandangi danau didekat kota. Tapi kadang saat pikirannnya kosong selalu teringat Draco kembali, teringat rasa sakit atas penghianatan.

Tapi Harry akan mencoba untuj menghilangkan pikirannya dari pria itu, ada ibunya yang selalu mendukung dan menyemangati, jadi untuk apa bersedih ?.
.
.
.
.

Draco menyiram tubuh Astoria yang pingsan dengan tubuh terikat. Dingin terasa di tubuh wanita itu, karena Draco sengaja menyiramnya dengan campuran air es.

Astoria terbukti bohong soal kehamilannya, karena wanita itu telab melakukan sterilsasi rahim, sehingga mustahil untuk mengandung lagi.

Dia sudah muak dengan permainan wanita itu, maka sekarang permainannya akan segera Draco selesaikan.

"Dingin hmm... ???" Draco menatap Draco tajam.

Sementara Astoria hanya diam membisu dengan bibirnya yang menggigil karena siraman tadi, merasa tak mampu untuk berbicara.

"Kau berharap ayahmu akan datang ? Dia bahkan sudah tak peduli, mungkin biasa saja saat melihat mayatmu" seringaunya mengejek.

Tuan Greengrass takkan peduli dengan keadaan Astoria lagi setelah mengetahui kelakukan bejat anaknya, untuk apa mempertahankan seorang sampah jika bisa membuatmu malu ? Mungkin itulah yang ada dibenak Tuan Greengrass sekarang.

"Katakan, dimana Harry ? Aku dengar kau membantu James untuk menyembunyikannya!" Tanya Draco.

Dia sudah mencari keberadaan keluarga Harry, namun informasi mereka malah jadi sulit didapatkan, bahka seperti hilang ditelan bumi.

Bahkan dirinya semakin marah saat Astoria tetap diam dan membisu.

"Kau menyembunyikan mereka bukan ? Katakan! Dimana keberadaan Harry?" Ulanya penuh paksaan.

Kemudian Astoria menyeringai saat Draco kembali bertanya padanya "Kukira kau adalah orang yang hebat, mencari mereka saja tidak bisa. Cih.... dasar payah!" Balasnya berani.

"Maksudnya kau ingin menantangku ?" Tanya Draco yang kesabarannya mulai habis. "Baik kalau begitu, kita lihat seberapa kuat kau menutup mulutmu!" Ujarnya dingin.

Kemudian Draco bersiul keras seperti memanggil seseorang. Namun saat siulannya terdengar, bukan manusia yang datang tapi 3 anjing Tibetan Massive.

"Mereka adalah anjing dengan ras terbesar dan paling setia, kau sudah tau sendiri pastinya. Tapi sayang, Blaise sudah memberi mereka makan sampai kenyang tadi...." Draco memjeda ucapannya.

Sementara Astoria tetap menunggu perkataan itu, hatinya merasa was-was dengan apa yang akan Draco lakukan.

"..... jadi kau tau bukan, mereka sudah full energi" seringaian Draco terlihat sangat seram. "Jalang sepertimu akan cocok jika menjadi mainan mereka, lagipula keduanya adalah anjing sex yang pintar dan terlatih, kalau begitu selamat menikmatinya. Aku pergi!" Ujar Draco sembari berbalik meninggalkan Astoria.

Night Mafia (Drarry)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant