27. Hadiah Kecil Dari Lucio

1.9K 166 3
                                    

Oke, karena aku berbaik hati, jadi hari ini double up yaa :)

Vote dan komennya jangan sampai ketinggalan, karena itu bisa menjadi semangat aku buat up lagi 👍😗

* * *

Sejak beberapa hari ini, sikap Aleona tampak berubah dari hari biasanya. Ia tidak lagi menampakkan wajah murung nya dan senyuman yang selalu ia tekuk.

Ia bahkan sesekali terlihat menampilkan senyuman manis khas miliknya. Dan satu hal lagi, Aleona juga kadang terlihat membawa sebuah botol kuning di genggamannya ataupun mengalungkan tali dari botol tersebut di lehernya.

Hal itu membuat Rebecca tampak kebingungan sekaligus heran dengan sikap putrinya itu. Pernah sesekali ia menanyakan hal tersebut, namun kalian tahu, kan, jawaban dari anak itu apa?

Ya, sama sekali tak digubris oleh Aleona. Entah masih memendam rasa benci atau apa, anak itu sama sekali tidak ingin berada di sisi sangat ibu walau hanya beberapa menit pun.

Padahal itu ibu kandungnya sendiri. Wanita yang telah mengandungnya selama sembilan bulan, menjaganya saat di dalam kandungan, lalu sampai melahirkan dirinya.

Rebecca hanya bisa menghela napas saja menanggapi hal itu. Mungkin ini semua hasil pengaruh ucapan Raynold yang mencuci pikiran anak itu dengan hal-hal yang dapat menyebabkan Aleona bisa membenci dirinya.

Di kamarnya, Aleona menatap lekat dan sesekali menampilkan guratan senyum tipis pada botol susu yang bergambarkan salah satu Princess Disney kesukaannya, Princess Belle.

Botol yang berisikan susu itu, bukanlah pemberian dari Rebecca ataupun Raynold. Melainkan, dari anak laki-laki yang sudah menjadi status sahabatnya, setelah Zea.

Pada saat jam istirahat sekolah, Lucio menyempatkan dirinya untuk menghampiri kelas Aleona guna memberikan botol susu itu. Menurutnya itu adalah sebuah hadiah kecil untuk diberikan pada sang sahabat.

Aleona bahkan sempat memberitahu tentang apa yang ia suka dan makanan apa yang ia sukai. Hampir semuanya sudah Lucio ketahui, ya, walaupun tidak semuanya.

Dan bahkan, Aleona juga sudah menceritakan soal itu. Ya, soal permasalahan diantara dirinya dan kedua orang tuanya. Dan benar dugaan Aleona tentang Lucio, beberapa hari setelah ia mengungkapkan itu, Lucio tidak memberitahu kepada siapapun pada yang lain.

Aleona juga tidak melupakan sahabat dulunya, Zea. Ia juga memperkenalkan Lucio padanya dan sering mengajaknya untuk jajan di kantin bersama-sama.

Aleona dan Lucio berbeda kelas, hal itu lah yang membuat Lucio kadang sering menyempatkan untuk bertemu sahabatnya itu pada saat jam masuk belum berbunyi dan waktu jam istirahat saja.

Kadang, tingkah Lucio berhasil membuat Aleona tersenyum senang dan bahkan pernah membuat gadis kecil itu kembali menampilkan tawa nya yang sebelum akhir-akhir, tidak ia tunjukkan lagi.

Botol yang bermotifkan Princess Belle itu akan ia bawa setiap hari pada waktu sekolah. Bahkan dengan tak sabarnya, ia sempat ingin meminumnya bersama Lucio dengan botolnya yang bermotifkan Spider-Man.

Sungguh, Aleona baru kali ini merasakan bahagia setelah sekian lama. Dan, tak lain dan tak bukan, adalah dengan kehadiran Lucio saat ini. Anak laki-laki itu seolah sudah mengenal Aleona sejak lama, anak itu sangat akrab dengannya.

Tanpa diketahui Aleona, Rebecca sejak tadi berdiam diri di ujung pintu, memandang kejauhan melalui celah-celah pintu kamar yang terbuka.

"Perasaan, Ibu tidak pernah membelikan botol itu padamu. Apa itu pemberian dari Ayahmu?" sahut Rebecca seraya membuka pintu kamar tersebut.

Hi, Dad! Where stories live. Discover now