.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okey,, setelah beberapa hari yang lalu terjadi banyak masalah. Mulai dari kerusuhan di rumah Suhadi Irwanto, ayu yang sakit, dan lain sebagainya. Kini rumah Suhadi Irwanto kembali ke suasana yang sempurna. Semoga ini permanent, bukan hanya sementara.
Dan mengenai turnament yang dilakukan oleh grup basket bang dio, alhamdulillah mendapatkan juara 1. Ciko sama meekel juga dapet juara 2. Akhirnya setelah semuanya pulang ke rumah, mama ngadain syukuran kecil-kecilan buat ngerayain kemenangan mereka. Khusus keluarganya dulu. Dan besok baru mau adain acara syukuran lagi, buat ngundang anggota grup basket bang dio, si kembar, sama yang lainnya.
Kini, ayu sedang mengajari Aji tugas matematikanya. Jeno yang sedang memainkan gitarnya, meekel yang membantu mama di dapur. Bang Can yang kini sudah mulai join menjadi anak buahnya papa. FYI, bang Can kini udah mulai ikut kerja di perusahaan papa. Ciko yang bobok di samping jeno. Mark sama rei yang lagi mabar. Terus siapa lagi?
Oh ya, Haikal sama bang dio mana ya?
"Haikal sama bang dio mana, ma?" Heran ayu. Pantes kek ada yang kurang, terus ayem tentrem pula.
"Bang dio tadi bilangnya ada urusan sama temennya. Terus haikal tadi katanya mau main sama Johan entah kemana" Jawab mama yang kini join duduk di samping Jeno.
"Pantes suasananya adem ten-"
"ASSALAMU'ALAIKUM"
'Ya Allah baru aja aku harapin sepinya, malah dateng bawa pasukannya' batin ayu yang ngeliat bang dio masuk bawa pasukannya.
"Wa'alaikumussalam"
"Weh-weh napa nih rame-rame? Mau tawuran kah?" Kaget papa melihat pasukan bang dio yang berjumlah 7 orang termasuk bang dio.
"Silahkan duduk anak-anak" Seru mama gusur pasukan bang dio buat duduk yang udah kayak gusur anak TK aja. Dan yahh, pasukan bang dio nurut aja, pada duduk di karpet depan TV.
Saat sedang mengajar Aji, ayu ngerasa ada yang ngelihatin dia. Tapi, dia coba buat nyuekin aja.
"Ayu, mau jadi istri saya gak?" Satu ruangan langsung shock denger galang yang mecah keheningan. Meekel yang ikut kaget pun, kini bergabung di ruang keluarga. Gimana nggak kaget coba?Nggak ada angin, nggak ada hujan. Tiba-tiba, kakak perempuan satu-satunya maen dilamar aja. Nggak ada kata deket juga.
"Inget beda Agama!" Dika nyoba buat ngingetin galang.
"Apa-apaan lo?!" Rifki yang gak terima langsung berdiri gitu aja
"Maksud lo?!" Sentak Jay
"Maksud lo apaan?! Gak usah sok-sokan ya bego?!" Bang dio kini ikut-ikutan berdiri.
"Yang jelas lah lo anjir"
"Kek apaan gitu?"
"Gak usah gitu lah anjir"
"Punya apa lo?"
"Gede juga nyali lo?"
"Kuliah aja belum lulus sok-sokan ngelamar anak orang. Minimal kerja dulu dek, kasian adek gue. Mau lo kasih makan apa ntar?" Nah yang ini bang can, ia juga tidak Terima adeknya tiba-tiba dilamar. Mana yang ngelamar masih bau ingus pula.
"Bentar-bentar, ini anak saya yang dilamar, kok kalian yang marah?" Bingung mama.
"Kalau mau lamar anak saya yang elit dikit lah, masa baru dateng tiba-tiba maen lamar aja. Gak elit banget jadi laki" Sinis papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond | CYN
Teen FictionMama Arini dan Papa Suhadi bersama si "Sepuluh Bersaudara" yang dikenal dengan sebutan "IG" yang berarti ' Irwanto's Geng'. Dengan satu anak perempuan diantara 9 laki-laki. "Semuanya tidak ada yang abadi. Apapun maha kuasa"
