27 : Obsesi?🔞

25.7K 1K 52
                                    

Seperti biasa, ga bosen-bosen aku minta support dari kalian berupa vote komen😊

_*_


"Bibir ini mencium orang lain" Mark mengusap bibir Haechan dengan ibu jarinya.

"Maka hapus jejak orang lain itu" ujar Haechan menatap dalam manik Mark.

Mark membalas tatapan Haechan dengan mata sayu, pengaruh alkohol masih menguasai tubuh Mark saat ini.

Melihat bibir itu dan mengingat lagi bagaimana bibir itu dinikmati orang lain membuat emosi dan kesedihan Mark kembali menyesakkan dada.

"Kamu benar aku harus menghapusnya".

"Emmphh" Mark membungkam mulut Haechan tanpa aba-aba, mencuci bersih bekas laki-laki yang tidak dikenal itu di bibir Haechan.

Haechan yang diserang tiba-tiba tidak bisa mengimbangi tubuh Mark dan langsung terbaring di kasur dengan Mark yang menindihnya.

Ciuman Mark terbilang kasar dan menuntut, ia memaksa Haechan membuka mulutnya lalu lidah Mark menerobos masuk menggapai lidah Haechan, membelit dan menghisap dengan kuat lidah si manis.

Mark kembali menyesap bibir bawah Haechan lalu menggigitnya dengan kuat "akhh" jerit Haechan merasa perih di bibirnya.

Mark melepas pagutannya menatap si manis "aku sangat ingin menghukum mu dan memberi pelajaran di bawah sini" Mark menekan kejantanan Haechan yang diam-diam mengeras.

Haechan terengah menatap Mark, ia menelan ludahnya kasar, pikirannya kembali pada penyiksaan yang pernah dilakukan Mark saat cemburu dengan Karin, Mark begitu menakutkan ketika cemburu.

Jujur saja Haechan takut tapi penisnya ingin sebaliknya, penisnya ingin dijamah, selangkangannya sakit dan sesak, Haechan jadi menyalahkan penisnya kenapa begitu mudah terangsang jika Mark menyentuhnya berbeda ketika orang lain menyentuhnya Haechan malah merasa risih.

Sekali lagi Haechan meneguk ludahnya kasar dan berniat memasrahkan diri semoga saja Mark tidak se-kasar dulu.

Mark tiba-tiba ambruk di tubuh Haechan "aku ingin menghukum mu tapi aku tidak ingin mengulangi kesalahan ku" ucap Mark memeluk tubuh Haechan erat.

"Aku tidak akan menyakitimu lagi aku takut kamu meninggalkan ku lagi, jangan tinggalkan aku, jangan cuek padaku, jangan melihat orang lain, jangan mengabaikan ku itu sakit" racau Mark bergeser dari atas tubuh Haechan ke samping lalu menarik Haechan dalam dekapannya.

"Temani aku tidur saja, tolong yah" pinta Mark terpejam lalu tidak bersuara lagi.

Haechan terdiam dalam dekapan Mark, merasakan nafas Mark mulai berhembus teratur, Haechan kecewa Mark tidak jadi menghukumnya tapi juga bahagia karena Mark benar-benar menyesali kesalahannya waktu itu.

Apakah Mark benar-benar mencintainya atau hanya terobsesi padanya, tanda tanya besar di kepala Haechan.

Haechan menyembulkan kepalanya dari dada Mark untuk menatap wajah pria itu, nafas Mark berhembus teratur menerpa wajahnya "aku tidak tahu kamu benar-benar mencintaiku atau hanya obsesi tapi.." Haechan mengecup singkat bibir Mark.

"Ternyata saat tidak melihatmu, saat kamu tiba-tiba berubah tidak lagi mengejarku seperti kemarin aku jadi gelisah sendiri, takut kamu berhenti memperhatikan ku, berangsur-angsur aku jadi egois menginginkan seluruh perhatianmu hanya tertuju padaku, apa aku mulai terobsesi juga padamu?" Kekeh Haechan diakhir ucapannya.

"Jika kamu merasakan seperti yang aku rasakan maka aku memutuskan tidak lagi peduli kamu mencintaiku atau terobsesi padaku asal kamu dan seluruh mu menjadi milik ku" lanjut Haechan membelai wajah Mark.

MANAGER || MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang