BAB 2

1.4K 148 12
                                    

Happy Reading


Toko Barang Antik


"Tuan kecil, tumben sekali kau datang kesini?"

Dia si gendut Pangzi ,kakek biasa membeli barang antik darinya. Kakek bilang dia seorang perampok makam. Kami juga sudah pernah bertemu sebelumnya.

"Hanya datang untuk melihat lihat" sebenarnya Wuxie datang kesini untuk mencari tahu tentang makam kuno, dia hanya ingin basa-basi dengan Pangzi.

"Baiklah tuan kecil, jika kau butuh sesuatu kau bisa memberitahu ku"

"Ehm Pangzi, apa kau tau sesuatu tentang makam kuno atau pintu perunggu?"

"Ku pikir kau tidak tertarik akan hal seperti ini"

"Aku hanya penasaran, jawab saja!"

"Makam kuno ya, aku tahu banyak. Aku sudah sering ke makam kuno mencari barang antik. Tapi pintu perunggu, itu legenda Tiongkok bukan? Tapi kudengar kakek mu dan timnya pernah menemukannya."

"Apakah sulit untuk datang kesana?"

"Tunggu sebentar, tuan kecil kau ingin kesana?"

Sial kenapa malah si Pangzi ini berbalik tanya , apakah pertanyaan ku sangat jelas bahwa aku ingin kesana?

"Jawab saja, kau ini banyak tanya sekali ya " ucap Wuxie kesal

"Hahaha santai tuan kecil, jika kau ingin datang ke makam kuno tempat pintu perunggu berada jujur saja aku tidak tahu pasti tempatnya, aku hanya tau bahwa makam itu berada di daerah pegunungan Tibet. Mungkin Jika kau bertanya pada kakekmu itu dia pasti ta-"

"Ini" Wuxie memberikan sebuah kertas usang kepadanya.

Kedua mata Pangzi membulat, dia terkejut "Peta? Tuan kecil kau pasti mencuri ini dari kakekmu"

Ekspresi Pangzi yang awalnya terkejut kini berganti dengan senyum semringah "Kalau begini, aku bisa mengantar mu kesana, tapi tentu saja jika kakekmu mengizinkan"

"Kita akan pergi diam-diam, kakek tidak perlu tahu"

"Kau yakin? Aku tidak ingin mengambil risiko, kakekmu itu sangat menyeramkan kau tahu"

"Aku yang akan mengganggunya, ayolah Pangzi"

"Baiklah aku akan bersamamu, aku si gendut Pangzi ahli dalam merampok makam, pasti banyak benda-benda untuk dijadikan uang di sana"

"Tidak merampok, aku hanya ingin mencari tahu apa yang ada di dalam pintu perunggu"

"Baiklah-baiklah, tuan kecil ini sangat naif ya"

"Kita akan berangkat lusa"

"Baiklah, siapkan barang-barang mu tuan kecil, jangan sampai ada yang tertinggal"

***

"Wuxie"

Panggilan itu menghentikan langkahnya, dia menelan ludahnya kasar dan berbalik.

PINGXIE [REVISI]Onde histórias criam vida. Descubra agora