4 : Cunning

1.5K 120 8
                                    

Taeyong tersenyum tipis, tatapannya tidak lepas dari sosok yang sedang tertidur di atas ranjang yang tubuhnya hanya tertupi selimut. Waktu menunjukkan pukul 05.40, dan sosok itu baru tertidur dua jam yang lalu setelah permainan ranjang keduanya berakhir.

"Salalu cantik."

Taeyong melayangkan pujian kecil, dengan bibir yang masih tersenyum. Dirinya tidak pernah bosan melihat Jeno, bahkan ketika si manis sedang tertidur. Ya sosok itu Jeno, adiknya. Semalam Taeyong datang ke apartemen Jeno. Untuk apa lagi jika bukan untuk malakukan rutinas sex diantara mereka. Pergelutan di atas ranjang memakan waktu 3 jam lamanya. Sebenarnya, Taeyong sedikit kasihan dengan adiknya itu. Dia baru pulang jam 10 malam, dan jam 12 malam harus melayani nafsunya yang tiba-tiba tidak bisa di kontrol. Tapi, mau bagaimana lagi? Salah sendiri, Jeno mengirimkannya pap fotonya yang begitu menggoda sampai mampu membuat birahinya meningkat.

 Tapi, mau bagaimana lagi? Salah sendiri, Jeno mengirimkannya pap fotonya yang begitu menggoda sampai mampu membuat birahinya meningkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Foto selfie yang dikirim Jeno.

Lupakan aktivitasnya melihat Jeno untuk sesaat, Taeyong meraih tas-nya yang diletakkan di atas sofa, mengambil beberapa benda di dalamnya. Sebuah suntikan, satu botol obat cair, dan juga satu tablet obat lain. Tangannya dengan lihai mengisi suntikan tersebut dengan obat cair itu. Dirasa sudah cukup, Taeyong berjalan mendekat ke tempat dimana Jeno sedang tertidur. Selimut yang menutupi tubuh naked adiknya itu ia singkap.

Bibirnya kembali membentuk senyuman tipis, ia mengelus lembut pantat sintal Jeno untuk beberapa saat. Lalu, ia menyuntikkan obat bius itu di area paha dalam Jeno. Rutinitas wajib yang harus Taeyong lakukan setelah melakukan hubungan sexual dengan Jeno. Yang tentu saja tanpa sepengetahuan pemilik tubuhnya sendiri. Setelah selesai dengan obat biusnya, Taeyong merapihkan alat suntik yang ia gunakan, dan memasukannya kembali ke tas. Karena waktu sudah hampir pagi, Taeyong memutuskan ke dapur dan memasak sarapan untuk keduanya. Lagipula, ia harus menyiapkan susu spesial untuk Jeno. Ya spesial, karena susu tersebut akan mengandung obat lain juga. Tidak ada yang mengetahui fungsi kedua obat itu, selain Taeyong dan pembuat obatnya tentu saja.

Waktu menunjukkan pukul 06.20 KST saat Taeyong selesai membuat sarapan. Dirasa tubuhnya sangat lengket karena keringat semalam dan masak tadi, Taeyong memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

"Jeno, bangun sayang."

Panggil Taeyong lembut sambil mengelus rambut blonde Jeno. Taeyong tidak membutuhkan waktu lama untuk mandi, hanya 20 menit. Lalu, 10 menit untuk bersiap-siap.

"Masih ngantuk, hyung." keluh si manis sambil memeluk bantalnya untuk menutupi wajahnya.

"Kita sarapan dulu baru kamu bisa tidur lagi sampai siang. Hari ini kamu libur kan? Bisa tidur seharian deh." ucap Taeyong diiringi senyuman, tangannya masih sibuk mengelus rambut Jeno, tepatnya ekor rambut, surai blonde itu mulai panjang.

"Lubang kamu gak sakit kan?" Jeno menyingkirkan bantal dari wajahnya lalu menatap Taeyong setelah mendengar pertanyaan laki-laki itu. Dan dengan polosnya, Jeno menggeleng.

The Second MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang