Thailand

155 20 3
                                    

London, 02.00 am

Gun memperbaiki ransel dipundaknya lagi, dia berjalan sembari melihat nomor tempat duduknya. sebentar lagi pesawat yang akan membawanya pulang ke Thailand akan Take Off, dan Gun terduduk gelisah disamping Mond selalu setiah menemaninya, menggenggam lembut tangannya bahkan sesekali lelaki tampan itu berbisik lembut ke telinga Gun.

"calm down honey, ada aku, kamu tidak perlu takut" lagi-lagi Mond berbisik menenangkan. Yah Gun adalah salah satu dari sekian banyaknya manusia di bumi yang takut naik pesawat. Gun tidak memiliki trauma dengan pesawat, hanya saja perasaan takut, khawatir dan resah selalu datang saat pria itu akan berpergian menggunakan kapal terbang itu.

Gun mengangguk lagi mendengar kalimat penenang dari sang kekasih. dia menggenggam tangan Mond lebih kuat lagi, menyalurkan semua ketakutannya pada sang kekasih. dan saat pesawat benar-benar Take Off, Gun memejamkan matanya kuat-kuat, genggamannya makin menguat seakan dia bisa mematahkan tangan Mond saat itu juga. dan tangan Mond lainnya bergerak mengelus lembut punggung tangan Gun, memberikan ketenangan yang sangat dibutuhkan Gun saat ini.

untung kali ini perjalanan mereka tidak terlalu memakan waktu karena mereka hanya sekali transit. tidak seperti sebelumnya, mereka harus menghabiskan waktu 2 hari dalam perjalanan karena mendapatkan tiket dengan jumlah transit yang banyak. Mond sebenarnya tidak masalah jika harus transit dimana-mana, hanya saja masalahnya ada pada Gun, pria itu harus berulang kali ketakutan, bahkan sampai menangis karena terus-terusan merasa takut saat pesawat Take Off dan Landing. orang lain harusnya terbiasa, tapi Gun malah sebaliknya, cowok itu makin takut naik pesawat.

Bangkok, 08.37 pm

setelah melewati perjalanan yang melelahkan dan menakutkan, akhirnya Gun dan Mond sampai juga ke kampung halaman mereka, Thailand. Gun begitu lega setelah keluar dari pesawat, dan amat sangat melegahkan lagi saat di pintu penjemputan Gun melihat kakaknya Mew dan kakak iparnya Gulf, tersenyum lebar sembari melambaikan tangan padanya dan Mond.

Gun tidak mau berlama-lama lagi, dia mempercepat langkahnya, bahkan berlari hanya untuk cepat-cepat memeluk kedua kakak tersayangnya itu. Mond yang ditinggal berlari hanya bisa tersenyum menatap pada tubuh mungil kekasihnya yang berlarian bagai anak kecil.

Gun menghambur kepelukan Mew. dia memeluk kakaknya begitu erat, meluapkan semua kerinduannya. setelah Mew, Gun beralih memeluk Gulf, lelaki cantik yang selalu memperhatikannya dan juga kakaknya. Gun sayang mereka.

"Bagaimana perjalanannya Gun?" tanya Gulf menggoda adik iparnya. Gun langsung cemberut mengingat hal-hal menakutkan yang baru saja dialaminya.

Gun menggeleng "Gun tidak mau kembali ke London lagi, Gun tidak mau naik pesawat lagi, itu menakutkan" katanya seraya bermanja-manja dalam pelukan Gulf.

"hmmm, tergantung calon suamimu sayang" kata Mew mengacak lembut rambut Gun.

"bagaimana Mond? apa setelah menikah kau akan membawa Gun kembali ke London?" tanya Mew pura-pura serius

Mond yang mengerti maksud Mewpun mengangguk mantap "tentu saja Phi, aku suka tinggal di London, sudah pasti aku akan memboyong Gun kembali ke London" jawab Mond. mendengar jawaban kekasihnya Gun langsung menoleh cepat pada Mond dengan wajah marah, tapi terlihat begitu imut.

"kau saja yang kembali, aku tidak mau, biar kita LDR saja, aku tidak masalah" kata Gun mulai merajuk

ketiga pria itu tertawa bersamaan mendengar jawaban polos Gun. "auuuw Nong,,, bagaimana bisa pengantin baru malah LDR? kau tidak takut, suamimu akan di goda orang lain?" goda Gulf. Gun terdiam memikirkan sesuatu.

"kalau memang Mond mau tinggal di London setelah kami menikah, yah sudah Gun copot saja mata Gun, biar Gun buta, biar Gun tidak bisa melihat pesawat yang mau take Off lalu terbang tinggi menabrak awan dan kemudian landing, mau Gun begitu?" tanya Gun di akhir kalimatnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Late MarriageWhere stories live. Discover now