Chapter 11

944 106 6
                                    

Pukul 7 pagi

Setiba nya William dan Justin di Thailand

Mereka berdua sudah berada di dalam kamar apartemen, sebenarnya Justin tidak ingin sekamar dengan William tapi apalah daya kamar di apartemen ini sudah penuh semua, tinggal satu kamar untuk berdua, mungkin bisa di bilang hari sial untuk Justin

"Hah ... Hari yang buruk untuk ku"Justin menghela nafas panjang membuat William menatap ke arah nya

"Aku merasa tersindir oleh kata kata mu barusan, hari buruk ?, Tidak bisakah kita berbaikan seperti dulu, aku ingin mendengar kembali kata kata manis yang keluar dari mulut mu sayang" Ujar William berjalan ke arah Justin

"Diam di tempat mu dan jangan berani beraninya mendekat ke arah ku, atau aku akan teriak sekarang"Ujar Justin sambil menunjuk ke arah William

"Astaga sayang, kenapa kamu seperti alergi jika berdekatan dengan ku, padahal aku hanya ingin memeluk mu tidak ada yang lain " Ujar William menatap Justin dengan wajah memelas nya

"Sudah lah, jangan memasang wajah memelas mu itu, tidak berguna sama sekali untuk ku, aku tidak mudah terhasut oleh penampilan mu itu, udah sana menjauh dari ku"Usir Justin berjalan ke arah kamar mandi

Hoek Hoek Hoek

Justin muntah di dalam kamar mandi dan ini pertama kalinya, setelah muntah dan membersihkan mulutnya langsung menatap diri nya sendiri di depan kaca, untung kamar mandinya kedap suara jadi William tidak akan mendengar Justin muntah

"Anak Mile memang selalu menyusahkan ku ketika berada di dalam tubuh ku, sialan banget " Ujar Justin mengusap perut ratanya dengan lembut

"Jika terus seperti ini, aku bisa ketahuan karena menyembunyikan mu dari mereka semua, ayo bekerja sama dengan papa nak, jangan menyusahkan papa oke, papa sayang sama kamu"

-------------------

Jam 8 malam

William dan Justin sedang melihat lihat tempat yang akan di buat taman, setidaknya seminggu harus sudah siap tanpa bertele

"Sinta tolong pantau mereka sebentar, saya harus menelfon anak anak dulu"Ujar Justin berlalu dari tempat tersebut

"Papa di sekitar rumah kita ada orang yang mencurigakan"Ujar Teo di sebrang telfon

"Matikan semua listrik rumah dan tembak saja orang nya, kalau sudah bawa orang nya ke ruang eksekusi biar papa yang bereskan sisahnya, sekarang papa lagi di tempat pembangunan taman, nanti papa telfon lagi, jaga kedua adik kamu dirumah" Ujar Justin dengan sedikit nada khawatir

"Siap pa, hati hati disana pa, jangan sampai badan papa lecet terkena paku atau apapun itu, cepat kembali ke apartemen sesudah itu, aku tutup telfon nya"Teo langsung mematikan telfon nya

"Siapa yang menelfon mu"Tanya William manusia kepoan

"Teo menelfon, ada orang mengintai di sekitar rumah"

"Biar aku kirim bodyguard ku dirumah untuk memperketat penjagaan di rumah mu"Ujar William mengeluarkan hp nya dari saku celana nya

"Tidak, jangan lakukan apapun, biarkan mereka berusaha, semakin banyak orang yang datang semakin bahaya, karena aku lagi tidak berada di rumah "Justin memegang tangan William untuk mencegah nya menelfon bodyguard

"Aku mengkhawatirkan Arnold, dia tidak seperti anak anak kita, bagaimana jika terjadi apa apa dengan nya"Ujar William membuat hati Justin menghangat, ternyata William tipe orang yang perduli juga tapi sedikit egois tidak ingin orang lain tau kalau dia perduli

"Tidak mungkin aku mengadopsi orang lemah seperti Arnold, Arnold anak pintar dalam memegang senjata, keliatan saja dia anak polos tapi dia ahli dalam membunuh orang karena badan nya lebih kecil dari anak anak kita"Ujar Justin

MAFIA [ On Going ]Where stories live. Discover now