Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini semua calon anggota Tiger berkumpul di base yang sudah disediakan Renjun.
Yuta berdiri di depan para calon anggota untuk menyambut dan memberikan beberapa aturan aturan dan syarat untuk masuk ke komunitas mereka.
"Perekrutan Tahun ini ada 68 orang yang masuk sini, kalian belum tentu bisa jadi anggota tetap, karena ada yang harus kalian lakukan jika ingin menjadi anggota disini.
Semua orang yang berada disini adalah orang buangan, pengangguran, dan juga kriminal. Komunitas kita akan mengubah dan melatih kalian untuk lebih hebat, kalian akan di beri waktu berlatih sendiri selama 1 bulan dan setelah itu kalian akan bertarung disana, untuk memperebutkan posisi anggota tetap, dan hanya 10 orang yang akan kami terima."
Jaehyun berdiri di paling pojok dengan pandangan yang terus mengedar ke seluruh punjuru ruangan.
Ada satu ruangan yang di kotaki oleh kawat dan ia yakin mereka bertarung di dalam situ, lalu ada kursi penonton seperti di stadion bola tapi jumlahnya tak banyak, dan juga banyak ruangan tembus pandang yang di dalamnya tempat berlatih.
Orang seperti Renjun bisa membuat hal semacam ini, apa yang akan terjadi pada mereka yang tidak lolos untuk menjadi anggota tetap?
"Ada yang ingin ditanyakan?"
Lamunan Jaehyun tersadar saat Yuta selesai bicara, lalu dari sekian banyak orang didalam sana hanya Jaehyun yang mengangkat tangan.
"Apa yang terjadi pada mereka yang tak lolos?"
"Pertanyaan bagus, akan kita kirim ke perusahan milik ketua kita, wariors, untuk dilatih menjadi bodyguard legal disana."
"Ternyata mereka tetap harus bekerja pada Renjun, iyalah bodoh mana mungkin Renjun melepaskan mereka begitu saja kan?— ah ngomong ngomong dimana Renjun?"
Mata nya kembali berpencar mencari seseorang, sampai pandangannya terhenti saat melihat dua orang dari lantai 2 memandang dingin ke arah bawah.
"Apa jaehyun datang?"
Jeno mengedarkan pandangannya untuk mencari orang yang di maksud Renjun, hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Jaehyun.
"Pojok ujung kanan, dia datang."
Renjun tersenyum sinis lalu memandang ke arah yang di katakan Jeno.
"Kau yakin dia bisa tutup mulut?"
"Aku akan melatihnya sendiri, suruh dia temui aku di ruangan."
Jeno hanya menghela napas melihat Renjun pergi, lalu ia bergegas turun dan menyuruh Yuta untuk menahan Jaehyun setelah semua selesai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
