Chapter 18C: Boom?

5 2 0
                                    

You have chosen: C) Tembak Keduanya

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

*DOR*

"FUCK! ÆGH, DO YOU HAVE ANY IDEA HOW LONG WOULD THAT REGENERATE?!" teriak Desdemona, tertembak di matanya. "RASAKAN!" 756 menendang Desdemona dari samping. "OH YOU MADE A MISTAKE! GRAAAAAAAAH!" Desdemona mengeluarkan amarahnya, menghancurkan ruangan portal tersebut.

*DOR*

"Oh no~ Not this time darling~" kata Desdemona, menutupi cermin tersebut dengan kekuatannya sebelum meledak. "Kabur!" kata 755, mengambil tembakan yang berada pada saku 796. Semuanya pun berkumpul pada 755 sebelum menembakkan tembakannya kepada mereka dan meneleport mereka keluar dari tempat itu. "HRGH... IMPOSSIBLE! Ugh, Why did it have to be my eyes!" keluh Desdemona.

*beep* *beep* *beep*

"Oh shit-"

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Countdown into Multiverse Breakdown: 6 days 3 hours 47 minutes 30 seconds

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

"Oke, kalian bisa gak jadi beban?!" keluh Key sambil membawa tubuh (R/N) dan Kei. "Ya atuh kita mau kemana?" tanya Kei. "Suatu tempat..." jawab Key. "Bagi tau la!" keluh (R/N). "Kalo gua ngomong enggak ya enggak!" keluh Key. Mereka sedang berjalan melalui jalanan yang hampa dan hancur.

*WHOOSH*

"OUCH! Why did I land first?!" keluh 795 yang terteleport di depan mereka. "Entahlah," kata 756 yang menimpanya di atasnya. "Coy, bisa nggak jangan ber-duaan dulu?" kata 755. "Korang?" (R/N) menyapa mereka. "Oh Key, didn't see you there... what the fuck are those bodies?" tanya 795. "Bang, bisa gak bahasanya dijaga~?" kata Alishia dengan sweet smile miliknya.

"Sebenarnya ini dua orang minta numpang vessel," jelas Key dengan singkat. "Hei!" Kei merasa tersindir. "Sumpah, ngeliat lu ngomong ke diri lu sendiri rasanya aneh," kata 755. "Kan dah kucakap..." kata (R/N). "Weh! Kan itu gua yang ngomong!" kata Key. "Masih ada ke yang hidup kat markas?" tanya 756. "Kebanyakan pada pingsan," kata Kei.

*WHOOSH*

"ANJING!"

*bruk*

"L-lu lagi?!" teriak Kei. "Oh, it's him," kata 796. "Hey! Berani sekali ye kay tinggalkan Rahmi?!" kata Jazmine yang terbang keluar dari portal. "WOY! GUA BARU AJA JATUH!" teriang orang tersebut. "Jaz? Rahmi?" Key mendekati mereka, menjatuhkan tubuh (R/N) dan Kei. "KEY!" Jazmine pun mendekati Key. Mereka pun berpelukan.

"HEH! INI BUKAN WAKTUNYA TOLOL!" keluh orang tersebut. Sebuah pisau pun melesat padanya dan dia berhasil menangkapnya. "Bahasanya bisa dijaga yah~" kata Alishia mulai marah. "Oh lu yakin mau ngancem gua~?" ledek orang tersebut. "Sabar Alishia, sekarang bukan masanya," kata 756, menenangkan Alishia.

"Hei kau, jelaskan ape maksud kau!" kata Jazmine. "Oh, maksud lu ramalannya?" kata orang tersebut, memastikan. Jazmine mengangguk.

*bruk*

"Adeh... sakitnya..." kata kedua Sou, baru saja keluar dari portal. "Oh pantesan aja dari tadi kalian gak ada..." simpul 755. "Bisa nanti aja nggak? Kami mau pingsan dulu..." kata Edogawa, sebelum kedua Sou pingsan. 796 pun menepuk jidatnya. "Tentang ramalannya..."

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Diramalkan dulu ketika setelah para 6 pemilik Batu-Batu Realita melewati jaman kejayaan mereka, 6 batu tersebut ditemukan oleh seseorang. Orang itu pun penasaran dengan Batu-Batu Realita, jadi dia mencoba, dan mencoba, dan mencoba. Setelah banyak percobaan, dia menyadari bahwa kalau keenam kekuatan batu ini disatukan, sebuah kehancuran besar dapat terjadi.

Kalau gak salah 4 tahun lalu ada beberapa orang menemukan beberapa kaligrafi tentang ini. Beberapa orang tidak tahu apa maksud dari kata-kata yang tertulis. Katanya huruf-huruf pada kaligrafi tersebut terlihat terlalu tidak beraturan, tidak memiliki arti. Tapi ada yang berhasil memecahkan isi kaligrafi tersebut.

"One day when the power of the Stones of Reality are used by a person, it will cause an ultimate chaos to this world. Three will cause a major havoc to this multiverse, but only one could stop this all. All of this will be her choice."

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

"Three will cause a major havoc... but only one could stop this all... will be her choice... her... Wait, did that calligraphy refer her as in..." 796 mulai berteori. "Bisa saja antara (Name) atau Desdemona!" kata 755. "Bagaimana kalau ntar malah yang lain?" tanya Kei. "Tak, tak mungkin selain (Name) dan Desdemona," kata Jazmine menyetujui.

"Oh ya lupa ngomong, Alishia, lu bisa gak bantuin gua nge-heal tubuh mereka?" tanya Key, menunjuk pada tubuh Kei dan (R/N). "Boleh kok," jawab Alishia. "Jadi... Rahmi pun boleh jadi ramalan kan?" tanya Jazmine. "Gak, tapi dengan potensi kekuatannya itu mungkin saja..." jelas orang tersebut.

Sebuah guncangan besar pun terjadi lagi. Kali ini, langit semakin berubah warnanya. "Oh ya, gua lupa ngomong kalo disini lagi kiamat," kata Kei, sudah kembali ke tubuhnya. "This will be a huge problem..." gumam 796.

"̵̛̫̖͔̯̥͉̺̠͍̝̫̊̊͂̈́̽F̸͖͓̣̙͙̟̘͉̱̭̟̱̦͎̀̔̇̐͜͝Ṑ̸̢̘̦̜̩̣͇Ư̷͍͓͍͗̒̓͋̌̍̾̓̾̈́̚N̸͓̆͌̇̄̍̌͂̏̈́̃̕͝Ḑ̵̡̺̮̖̹͖̣̩̗̐͑̅͌̍̐̚̕͝ ̶̼̥̰̮͚̮̯̱̝͔̱͈̬̃͑̔̔͊̽̾͒̒͆ͅY̵̛̭̗̘̥̞͖͍̹͓͕̯̮͌̍̒̓͌̽̋̃̓͐̽͆̽Ö̵̧̨̲̥͚̣̞͚̍͐̒̎ͅŲ̴͕̼̊̕!̵̨̨̧̲̼̱̻͖̦̦̭͈̦͑̉̎̅͒̔͜"̷̧̥̬̯̯̳͙̞͆̑̿͐͐́̓̀̏͑̓̕͝

Dua buah mata raksasa muncul dari langit. Mata tersebut menyinari terang mereka seakan-akan itu merupakan bulan. "Oh crap..." kata orang tersebut. Bangunan di sekitar mereka pun runtuh ke arah mereka. Kei, Key, dan Jazmine mulai melontarkan reruntuhan-reruntuhan tersebut tetapi mereka tetap datang meruntuhi mereka seolah-olah mereka pusat gravitasi.

"OH YOU WILL SURELY DIE!"









Ending 07/20: Despair

[18/12/2022]

🌙 The Super Multiverse🌙Where stories live. Discover now