43. Berdamai (End)

167 15 7
                                    

Mauren dengan perasaan gugup berjalan masuk ke markas Skaigor, meskipun gugup ia tetap sebisa mungkin memasang raut wajah terlihat biasa saja. Sesampainya di dalam Mauren disambut dengan beberapa anggota Skaigor yang lumayan banyak. Sungguh Mauren bukan Mauren yang dulu yang bisa berani menatap mereka dengan angkuh. Kali ini berbeda.

"Udah lama gak ketemu mantan gue yang satu ini." Seru Faren membuka suara.

"Ada apa suruh gue ke sini?" Tanya Mauren tak ingin basa-basi karena begitu penasaran apa alasan Askara menyuruhnya ke sini.

"Oke, gak perlu basa basi. Ini gelang siapa?" Askara berdiri dan meletakkan sebuah gelang di meja. "Lo pasti tau itu punya siapa."

"Itu..."

"Punya siapa?!" Desak Askara mulai emosi karena Mauren menggantungkan kalimatnya.

Lagi-lagi Mauren berpikir sesaat sehingga membuat Askara berdecak dan langsung memukul meja dengan cukup keras.

"Jawab Mauren!" Askara meninggikan nada suaranya.

"Itu gelang milik Kelvin." Akhirnya Mauren menjawab jujur.

"Kelvin itu siapa?"

"Bentar deh, gelang lo mirip sama gelang ini." Sahut Putra saat matanya sempat melirik gelang yang dipakai Mauren.

"Oh jadi ceritanya lo couple sama pemilik gelang ini. Siapa tadi namanya Keke, eh salah Kelvin." Ledek Faren.

"Lo punya hubungan apa sama dia?" Tanya Askara.

"Gue sama dia pacaran."

"Pacaran ya? Berarti udah jelas lo ada sangkut pautnya sama masalah ini. Pasti lo kan yang nyuruh pacar lo itu untuk celakain gue dan yang lain." Tuduh Askara.

"Bukan gue Kar. Gue gak ada sangkutpautnya."

"Gak usah bohong. Udah ada bukti!"

"Beneran Kar. Gue bakal jujur, memang pacar gue dalang di masalah ini. Itu rencana dia, tapi suer gue gak ikut-ikutan."

"Jangan munafik, Ren!" Sahut Putra.

"Gue baru tau akhir-akhir ini soal rencana dia, dan gue udah coba bujuk dia tapi gak mau dengerin gue."

"Omong kosong banget sih lo. Ini bukan acara mencari pemeran drama. Pinter banget aktingnya." Sahut Faren.

"Ngaku aja kalau lo juga terlibat. Peringatan yang keluarga Askara kasih ke lo gak mempan ya. Bisa-bisanya gak berubah." Tambah Bisma.

"Tinggal akuin aja sekarang Mauren!"

"Please percaya sama gue. Gue bakal kasih tau Kelvin dan bujuk dia bagaimana pun caranya untuk berhenti gangguin kalian. Karena sejujurnya gue gak setuju sama rencana dia."

"Apakah lo yang sok munafik termasuk rencana kalian ha?!"

"Gue udah jujur sama kalian. Apa sesusah itu buat kalian percaya sama gue? Apa salah kalau gue coba berbuat baik?"

"Gue gak bakal percaya sama lo!"

"Gue tau gue pernah lakuin kesalahan di masa lalu. Tapi apa gak ada kesempatan orang kayak gue jadi lebih baik dari sebelumnya. Gue udah ngomong jujur sama kalian. Gue benar gak ada niat lain, please percaya sama gue."

ASKARA 2Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon