BL A Gorgeous White - Terjemahan

102 |99| Menenangkan Kemarahan Prianya

"Kuduskan... menjadi Vigal..."

Kata-kata itu kemudian terdiam. Tenggelam jauh ke dalam pikiran Moulin. Menggali rasa takut dan alarm di dalam yang tersembunyi dari lubuk pikirannya. Sebelum kata lain bisa dilepaskan dari mulut berdarah itu, sambaran petir yang mematikan jatuh ke atas tubuh. Itu bergetar hebat setelah dipukul dengan kejam. Anggota badan kejang dan mulut menganga. Rasa sakit menjalar di dalam tubuhnya. Seperti pembuluh darahnya dibakar dari dalam dan dagingnya diiris dan dipotong dadu.

Lalu diam...

Moulin mengepalkan tinjunya. Dia mengalihkan pandangannya dari pria tak sadarkan diri di tanah yang hancur dan berbalik ke lengan yang terulur di sampingnya. Tatapannya tertuju pada pria yang telah memberinya cinta dan kemudahan. Namun, dia tidak melihat kehangatan dan kenyamanan di dalam pupil mata emas yang membara itu. Sebaliknya, mereka dipenuhi dengan kemarahan dan kekacauan yang mematikan. Seperti kobaran api matahari yang ganas. Dipenuhi dengan kegilaan dan gangguan yang menyedihkan. Itu adalah pertama kalinya Moulin menyaksikan ekspresi gelap dari pria itu. Tapi Moulin bisa memahami ketidaksenangannya.

Beruntung tubuh itu tidak terbakar sampai garing dari pengekangan kekuatan tuan. Itu cukup membuatnya kehilangan kesadaran. Tapi mengingat getaran hebat dari tubuh pria itu setelah dipukul, Moulin bisa membayangkan penderitaan hebat dari serangan itu.

Rowan tiba tepat pada waktunya untuk menyaksikan adegan itu. Dia segera memerintahkan yang lain untuk mengikat pria berjubah merah itu untuk dikirim ke istana untuk diinterogasi dan disiksa. Lalu dia berdiri. Mata birunya diam-diam memperhatikan tuannya. Tuannya berdiri di belakang Moulin seperti seorang ksatria yang tidak manusiawi yang diliputi oleh kegilaan tanpa ampun untuk melindungi miliknya. Berdiri seperti tembok tinggi, tidak lain adalah pria muda dengan rambut putih dan mata perak yang mencolok.Rowan telah meramalkan bahwa pemuda itu tidak akan membawa apa-apa selain kegilaan bagi Lord Hadrian. Lord Hadrian tidak dapat menikmati sesuatu yang murni dan ilusi seperti cinta. Sejak kecil, tuannya tidak memiliki perasaan, dilanda kematian ibu dan saudara laki-lakinya. Sedikit tusukan pada dunianya yang damai bisa langsung menghancurkan semua yang dia cintai. Jika Moulin harus mengkhianati Lord Hadrian... Rowan menggelengkan kepalanya untuk menepis pikirannya. Selama tuannya tidak bisa mengendalikan emosinya, perselingkuhan seperti ini hanya akan membawa kejatuhan bagi Moulin dan tuannya.

Dia mengangkatnya dan menatap langit yang semakin gelap. Guntur samar bergulir di dalam awan kelabu yang menumpuk. Itu akan hujan

Menyipitkan matanya, Rowan berbalik dan mulai menyelesaikan komplikasi yang tersisa di Yan'Gofrae.

Sejak kejadian itu, Hadrian tidak berbicara sepatah kata pun sampai mereka menaiki kudanya untuk melakukan perjalanan kembali ke Thundralln. Moulin bersikeras dia membawa Phuna bersamanya ke Thundralln. Gadis kecil itu adalah satu-satunya yang tahu tentang apa yang terjadi pada ayahnya. Penjaga yang lumpuh dipindahkan ke bangsal medis di Thundralln tempat penyembuh elf dan peramal akan memeriksa mereka.

Dengan anak di pelukannya, Moulin menunggang kudanya. Mata peraknya beralih ke kekasihnya, dengan gagah memandang ke depan. Angin kencang hampir merobek daun- daun pepohonan. Dan tetesan besar jatuh dengan keras ke atasnya. Petir dan guntur tetap berada di atas kepala mereka entah bagaimana menolak untuk mengancam Moulin. Bahkan saat mereka melewati cincin mutiara eteleportasi. Bahkan saat mereka mencapai Thundralln, awan gelap membentang keluar mencapai kota kekaisaran yang terlindung. Tirai hujan jatuh di atas cabang-cabang besar yang melengkung. Air mengalir di permukaan kayu.

Moulin mengatupkan bibirnya saat dia merasakan hujan deras di pundaknya.

"Di mana tahanannya?!" Valcan menerobos masuk ke aula. Suara kisi-kisinya yang keras bergema di seluruh ruangan. Orang-orang di dalam kami dikejutkan oleh kedatangannya yang tiba-tiba. Dia menghela nafas sambil membawa kotak hitam di satu tangan.