Dokter Galak || 08

1.6K 69 0
                                    

-HappyReading-

•••

"Ada apa?" tanya Cia yang telah sekian kalinya.

Bukannya menjawab pertanyaan Cia, Rafka melirik sebentar lalu menatap jalan raya yang berada di depan cafe. Cia sudah lelah, mulutnya sudah lelah bertanya untuk apa Rafka mengajaknya kemari dan juga ia sangat kesal terhadap Rafka yang hanya diam tanpa berbicara sedikitpun.

"Mau kamu apa sih?" tanya Cia yang sudah mulai amat kesal.

Seperti sebelumnya, Rafka hanya diam kemudian melirik Cia sebentar lalu memandang jalan raya lagi, "Terserah kamu deh, aku udah lapar" tukas Cia lalu pergi dari sana.

Rafka memandang punggung Cia yang kian menjauh. Sebenarnya dari tadi ia berpikir apakah ia harus meminta maaf kepada Cia karna sudah berbohong tapi ia gengsi dan juga itu sangat menjatuhkan harga diriku.

Malas berfikir Rafka juga masuk ke dalam kafe dan duduk di kursinya tadi. "Kalian lama amat, capek nunggunya" ucap Alvin.

"Gak ada yang nyuruh nunggu" sinis Rafka.

Alvin berdecak "Lo galak amat dah, hati hati nanti gak ada cewek yang mau sama lo" celetuk Alvin.

Rafka tersenyum miring "Yakin?!" tanya Rafka.

Alvin memutar bola matanya malas "Mereka mana tau sifat lo gimana."

Elisa berdecak "Udah deh ayok makan" ucap Elisa dan mereka mulai memakan makanan yang sedikit dingin itu.

Di sela sela makan Elisa melirik Cia yang sedang menatap Pelayan tampan tadi lalu menyenggol siku Cia dengan sikunya. "Ngapain liatin dia mulu?" tanya Elisa.

Cia menatap Elisa lalu tersenyum simpul "Ica tau namanya gak?" tanya Cia.

"Ya ngg-"

"Gak usah ganjen!" sela Rafka.

"Apaan sih, makan aja tuh" sinis Cia.

"Lo yang makan!"

"Jangan pake lo-gue bisa gak sih"

"Terserah gue, makan gak lo! gak usah ngelirik ngelirik dia! ganjen lo"

"Pfff- HAHAHAHA" tawa Alvin dan Elisa menggelegar di seluruh cafe membuat semua orang disana menatap ke arah meja mereka.

Elisa menghentikan tawanya "Lo kalo cemburu bilang aja ogeb" ucap Elisa lalu melanjutkan tawanya lagi tapi sedikit pelan.

"Berisik" ketus Rafka dan mereka langsung menghentikan tawa mereka yang mirip seperti suara toa mesjid. Kemudian meminta maaf kepada penghuni cafe.

"Lo cemburu kan? iya kan?" goda Alvin.

Rafka menatap sinis Alvin "Ogah."

"Cia jangan liatin pelayan itu mulu nanti ada yang jeulos" goda Elisa juga sambil terkekeh geli

Cia berdiri dari kursi, ia sudah tidak tahan menahan saltingnya, ia harus melampiaskannya segera "Aku ke toilet dulu" pamit Cia dengan wajah santai, padahal mati matian menahan senyum.

Tiba di dalam toilet Cia memandang wajahnya di pantulan cermin yang sudah di sediakan disana. Melihat suasana aman Cia memekik kegirangan sambil melompat lompat.

"Ini ga bisa! ga bisa! Huaa Rafka manis banget, pake acara cemburu lagi~" ucap Cia sambil menggigit kukunya.

"Culik aku dong dokter Rafka~"

Cklek

Cia terkejut sambil menatap gadis yang baru keluar dari dalam bilik toilet, seketika wajah Cia sudah memerah menahan malu bahkan telinganya juga ikut merah.

DOKTER GALAK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang