Bab 1

2K 172 17
                                    

Halo Readersku yang baik hati dan tidak sombong... Ini adalah cerita baru aku ya, Mohon budayaka tinggalkan jejak Vote dan Komennya ya... Happy Reading...

☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️

Hari itu adalah hari dimana Noe tengah mengendarai kendaraan pribadinya, sebuah Mobil SUV keluaran terbaru dari brand ternama di negara tempat ia tinggal. Noe baru saja mendapatkan pekerjaan ketika ia lulus Sarjananya. Di pagi yang cerah, Noe pergi ke kantor dimana Noe mendapatkan pekerjaannya. Noe bukanlah anak yang begitu mencolok di keluarganya, bahkan kerap kali kedua abang kandungnya merundungnya dan menghina Noe karena penampilannya yang jelek.

Pagi yang cerah tapi tak secerah hati Noe... Beberapa saat sebelum pergi ke kantor...

Seperti biasa Noe bangun pagi sekali, ia pergi mandi dan menyiapkan dirinya sendiri untuk pergi Interview kesebuah perusahaan ternama di kota itu, sebut saja kota itu "London". Di sebuah rumah yang cukup mewah dan besar, Noe memiliki dua orang kakak laki-laki yang tampan, ibu yang cantik, dan ayah yang tampan. Tapi ketampanan kedua kakak laki-laki nya kerap kali menjadi Bomerang untuk Noe, karena Noe sering di rundung oleh teman saudaranya bahkan kedua kakak laki-lakinya sendiri.

Noe sudah rapih, ia pun pergi keruang makan untuk sarapan bersa kedua orang tuanya dan saudaranya itu. Noe menyapa ayah dan ibunya. "Pagi ayah, pagi ibu..."

"Pagi juga nak, kamu sudah bangun dan rapih saja." sahut ayah Noe yang tampan dan sayang kepadanya.

"Hari ini adalah hari Interview Noe ayah, doakan aku langsung keterima bekerja ya." ujar Noe.

Ayah Noe mengangguk dan berbicara. "Ayah doakan yang terbaik untukmu, padahal jika kamu mau, kamu bisa bekerja di kantor ayah. Membantu ayahmu yang sudah tua ini,"

Ibu Noe pun menimpali. "Benar nak, jadi kamu tidak perlu bekerja di tempat orang lain."

"Ayah, ibu... Noe hanya ingin mandiri... Jika Noe bekerja di kantor ayah dan Ibu, sama saja Noe masih bergantung dengan orang tua Noe. Paling tidak, Noe mempunya pengelaman di luaran sana. Lagi pula ada kak David dan Alex," sahut Noe dengan hati-hati.

Ayah Noe hanya mengangguk, Ibu Noe berbicara. "Ya sudah kalau begitu, sarapan dulu, nanti kamu terlambat."

Noe melanjutkan sarapannya, David dan Alex menyusul dan ikut makan bersama. David melihat penampilan Noe yang rapih, bibir David rasanya gatal ingin mengomentari Noe. "Mau kemana kamu Nerd, sudah rapih aja?"

"Iya, mau kemana kamu?" tanya Alex juga menimpali.

"Mau wawancara kerja kak, doain aku ya." sahut Noe, haih Noe menghela napas 'Rasanya percuma saja meminta doa dari kedua saudaraku yang sama sekali tak sayang dan perduli denganku.' dalam hati Noe.

David dan Alex tidak berbicara banyak karena ayah mereka sudah memberi kode untuk tidak mengganggu adik mereka. Tapi Alex berbicara karena tidak tahan lagi. "Heh, paling tidak rubah penampilanmu itu, bagaimana kamu bisa terlihat menarik di depan atasanmu dan bisa keterima dengan penampilanmu seperti ini?"

Noe hanya diam dan cepat-cepat menyelesaikan sarapannya. "Aku pergi dulu,"

Ibu Noe memanggil Noe. "Noe... Tunggu nak, selesaikan dulu sarapanmu."

Noe tidak mendengarkan ucapan ibunya. Lalu Ayah mereka berbicara. "Sudah cukup, apa masih belum puas kalian merundung adik kalian sendiri? Dari adik kalian kecil sampai sekarang kalian selalu merundungnya. Minta maaf dengan adik kalian, secepatnya."

David dan Alex berdiri lalu mengejar Noe. Tapi Noe sudah pergi jauh meninggalkan Rumah itu, di sepanjang perjalanan Noe memikirkan kata-kata Alex tadi. Saat melihat toko pakaian Alex berhenti, masih ada waktu untuk Interview. Ia juga melihat sebuah Salon, Noe masuk ke Salon itu lalu meminta kepada Hair stylist untuk merubah rambutnya, dan penampilannya. Sang Stylist pun menuruti Noe, setelah selesai Noe pun sangat puas melihat wajahnya yang sangat tampan. Lalu ia pergi ke toko pakaian dan membeli beberapa pakaian.

Setelah semua beres, Noe pergi ke kantor untuk wawancara kerjanya. Ia pun sampai di kantor, semua mata tertuju pada penampilannya yang sangat rapih, tampan dan modis ala masa kini. Noe menemui Receptionist, ia berbicara. "Selamat pagi, maaf saya Noe yang akan wawancara hari ini."

"Oh halo, selamat pagi. Baiklah, mari saya antar keruang tunggunya." sahut wanita cantik itu.

Noe mengangguk, ia mengikuti wanita cantik itu. Setelah masuk kedalam ruangan tunggu, disana terlihat beberapa orang yang akan wawancara juga. Noe duduk sambil melihat sekelilingnya, salah satu pria baru saja keluar dari ruangan Wawancara, lalu di panggil yang lainnya. Setelah beberapa orang, kini Noe yang terakhir, Noe di panggil dan di persilahkan untuk wawancara.

Saat melihat siapa bos yang akan me wawancarainya, Noe sedikit terkejut. Itu adalah orang yang Noe kenal. Namanya adalah Robert, mantan kekasih Noe yang menyakiti Noe saat Sekolah Menengah dulu. Umur mereka teepaut jauh, karena saat itu Robert sudah kuliah dan Noe masih SMA. Awalnya Robert tidak mengenali Noe, namun saat membaca berkas lamaran itu Robert terkejut saat melihat penampilan Noe.

"Oh, Noe... Apa kabar? Aku tidak mengenalimu, sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu." ujar Robert.

Noe tersenyum lalu berbicara. "Saya baik, anda apa kabar?"

"Aku baik, baiklah... Kamu bisa bekerja mulai hari ini juga. Natalie tolong kamu antar Noe keruamgannya ya." seru Robert.

"Baik, mari Noe saya antar keruangan anda..." sahut Natalie Asisten Robert.

Noe mengangguk, lalu mengikuti Natalie dari belakang. Tapi Noe masih merasa heran kenapa Robert langsung menerima bekerja disana tanpa wawancara lebih lanjut. Ya, Robert masih menyukai Noe, dan bukan hanya itu Robert menerima Noe di perusahaan itu. Itu karena nilai akademis Noe yang sangat bagus. Natalie sampai di sebuah ruangan yang di dalamnya ada tiga orang, satu ruangan berempat. Natalie masuk lalu memperkenalkan Noe.

"Baiklah, Andrew, Raina, dan Romeo... Ini adalah teman baru kalian di bagian Consultant, mohon di bantu jika ada yang Noe tidak memgerti. Noe ini ruanganmu ya." seru Natalie.

"Terima kasih nona..." sahut Noe.

"Halo, namaku Noe... Mohon bantuan dan kerja samanya." seru Noe.

"Hai Noe, sini sini kamu duduk sebelah sini." sahut Andrew sambil menunjukan meja di dekat jendela.

"Terimakasih..." ujar Noe.

Romeo yang dari tadi tidak berkedip melihat ketampanan Noe, akhirnya berbicara. "Kamu tampan sekali... Ah, aku Rome, kalau tidak ada yang kamu mengerti, tanyakan saja padaku."

Raina yang muak dengan tingkah Andrew dan Romeo berbicara. "Giliran ada yang tampan saja aku di lupakan, Oh Noe, kamu harus hati-hati dengan kedua buaya buas ini."

"Oh, baiklah... Aku akan hati-hati... Hehehe..." sahut Noe sambil tertawa.

Andrew protes. "Buaya katamu, enak saja... Mana ada buaya setampan diriku ini,"

Tiba-tiba Robert berbicara. "Sudah sudah, jangan banyak bercanda kalian."

Mereka semua terdiam dan menahan tawa saat melihat Andrew kikuk seperti itu. Semua kembali ketugas masing-masing, Raina membantu Noe untuk membuat laporan yang di berikan Natalie untuk Noe tadi. Mereka berempat mulai fokus memgerjakan tugas dan membantu Noe melakukan tugasnya juga.









Bersambung....



Kuy....

BL - THE CASTILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang