what if : "selamat hari ibu, buna"

19.6K 1.9K 1.1K
                                    

"Buna kenapa sekarang kita ga tinggal sama ayah?"



••••


Sebuah hubungan berjalan sesuai dengan kedua orang di dalamnya. Banyak dari mereka yang berhasil dan banyak juga yang gagal.

Engga terasa tiga tahun Jaemin lalui dengan bebas, tanpa status seorang istri. Hanya seorang orang tua tunggal. Ternyata menyenangkan, ditambah Jaemin udah mendapat gelar dokternya dengan cepat. Walaupun masih harus mengambil S2 untuk meraih gelar spesialis bedah.

Sekedar informasi, Jaemin dan Jeno resmi bercerai.

Ya, akhir dari sebuah hubungan memang engga selamanya bahagia kan? Yang mengenal bertahun-tahun aja bisa kandas, apa lagi Jaemin?

Hanya sekejap terus langsung nikah. Engga semua perjodohan berhasil. Karena nyatanya Jaemin adalah contoh si gagal.

Yang Jaemin takutkan sekarang bukan cuma sebuah hubungan, tapi pertanyaan dari anaknya yang hampir lima tahun itu.

Balita polos yang menjadi alasan Jaemin buat tetap hidup di lingkungan yang sama dengan mantan suaminya.

Jaemin Jeno emang memutuskan buat tinggal bareng sesekali sampai Jisung paham.

Jaemin jelas harus nahan egonya, pergi tinggal di rumah kakeknya selama setengah tahun cukup buat Jaemin balik berpikir dewasa.

Jika di sini Jaemin yang seakan-akan disalahkan maka sekarang Jaemin bakalan berteriak di depan mereka. "KALIAN TAU APA TENTANG SAYA?"

Bahkan rasanya sekarang Jaemin udah biasa aja sama Jeno, perasaan yang dulu mati-matian dia tumbuhin sekarang udah mati lagi karena Jaemin terlalu sukar buat mupuk lagi. Karena serajin apapun kita memupuk tanaman, jika tanaman itu memang engga sesuai dengan iklim daerah tersebut jelas engga bakalan tumbuh.

Sekarang tepat hari rabu, Jaemin libur dari kerjanya. Dia full main dengan sang anak.


"Buna?"


"Kenapa sayang?"


"Buna kenapa sekarang kita ga tinggal sama ayah?"



Jaemin terdiam. Memang berapa minggu ini dia menyuruh Jeno buat perlahan pergi, karena dia ingin pelan-pelan Jisung tau.

"Karena ayah udah punya rumah sendiri?"

"Ini juga rumah ayah bunda."

Jisung sudah lancar bicara adalah hal yang Jaemin takutkan sungguh.

"Gini sayang, banyak hal di dunia ini yang ga bisa kita mengerti. Contohnya kaya ayah, buna dan Jisung.. engga semua ayah, buna dan anak itu bisa tinggal satu rumah."

"Walaupun ada juga yang ditakdirkan buat serumah, tapi kita adalah si contoh pertama"

Balita itu menatap bunanya polos, astaga tatapan itu terasa menusuk.

"Kenapa?"

"Karena engga selamanya rumah itu nyaman nak, banyak yang membuat beberapa orang tidak nyaman di rumah. Contoh ayah dan buna, kita adalah orang yang kurang nyaman di rumah yang sama, jadi kita mencari rumah kita sendiri"

Tolong bantu Jaemin menjelaskan kepada putranya, karena dia bukanlah ayahnya dia bukanlah bundanya, dia bukan Kris.

Dia Jaemin dengan segala rintangan di rumah tangganya.


Jaemin!!! | nominWhere stories live. Discover now