Matchalate #3 [Can I Kiss You?]

422 71 40
                                    

Setelah menempuh perjalanan hingga delapan jam, akhirnya bus menepi di tujuan. Semua orang berduyun-duyun turun dengan tidak sabaran, karena ingin menikmati pemandangan indah danau. Matcha sendiri baru berdiri setelah tidak ada lagi yang lewat dan berdesak-desakan. Dia berjinjit ingin mengambil ranselnya, tapi sudah ada yang lebih dulu mengulurkan tangan membantunya.

Jantung Matcha berdebar kencang.

Pemuda yang berdiri sangat dekat di belakangnya adalah Latte.

"Berat banget, bawa batu bata?" ledek Latte sembari terkekeh.

Sialnya kekeh itu begitu dekat dengan telinga Matcha sehingga jantungnya makin berdebar. "A-aku bawa banyak novel," beritahunya gugup.

"Novel atau kamus?" ledek Latte lagi.

Matcha tidak segan-segan menyikut perut Latte, lalu menoleh menatap pemuda itu geram. "Emang aku kutu buku banget, ya?" cebiknya.

Latte terkekeh.

"Kira-kira jam berapa nih dramanya selesai? Gue mau turun kalau udah," sindir Kiyomi menggoda keduanya.

Matcha buru-buru mendorong Latte sembari cekikikan. Saat hendak turun dari Bus, Matcha tidak sadar sedang menginjak tali sepatunya yang lepas. Alhasil, tubuhnya terhuyung hilang keseimbangan.

Untung ada Latte yang dengan cepat menangkap tubuhnya, hingga mereka jatuh bersamaan dengan posisi tubuh Matcha tengkurap di atas Latte. Mata mereka bertemu tanpa kedip, sangat dekat.

"Ehm," deham Kiyomi sembari turun dari Bus.

Matcha langsung berdiri karena sadar banyak mata yang mengawasi. Latte berdiri setelahnya sembari mengibas ransel Matcha yang kotor. "Maaf ya," ucap gadis itu sembari mengambil tas ranselnya.

Latte tersenyum.

"Semuanya, harap berkumpul dulu di sini. Ketua panitia mau memberikan sedikit arahan," ucap seorang panita menggunakan TOA.

Semua orang berkumpul di samping Bus. Tiga orang panitia penyelenggara berdiri rapi di depan kaus bertuliskan Wisata Hati Tour and Travel.

"Selamat sore semuanya," sapa sang ketua panitia.

"Sore, Kak!"

"Sebelumnya, kami mewakili Wisata Hati Tour Tour and Travel ingin mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan teman-teman yang sudah mengikuti program spesial liburan khusus pelajar."

"Di sini sekali lagi kami hanya ingin menegaskan kalau kita semua harus mengikuti aturan yang berlaku di tempat ini. Misalnya, jangan buang sampah sembarangan, apalagi buang di danau, kalau ketahuan kalian akan didenda."

Semua mengangguk paham.

"Selain itu, kami sudah mengatur satu tenda bersisi dua orang berdasarkan kursi kalian. Jadi, tidak diizinkan bagi siapapun yang hendak menukar atau diam-diam berganti teman tidur ya. Apalagi sampai pria dan wanita di satu tenda, itu dilarang. Kita di sini untuk liburan, bukan melakukan hal yang tidak-tidak. Kalau sekadar mau mengobrol, boleh di luar tenda agar terlihat dan tidak menjadi fitnah."

Salah satu pelajar yang mengangkat tangan.

"Silakan yang mau bertanya."

"Kak, apa kami boleh jalan-jalan di sekitar sini di luar agenda?"

"Boleh, tapi ingat jangan terlalu jauh. Walau bagaimanapun tempat ini masih dikelilingi hutan lebat, takutnya nanti kalian nyasar. Kalau hewan buas, Insya Allah tidak ada."

Semua bereaksi senang mendengar itu.

"Itu saja ya dua aturan penting yang harus selalu kalian ingat. Sisanya bisa kalian baca-baca di booklet yang tadi dibagikan, semua ada di sana. Untuk sekarang silakan berisitirahat dulu, nanti malam kita akan mengadakan kegiatan seru dengan api unggun."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MatchalatteWhere stories live. Discover now