ToD Slytherin🐍

455 60 6
                                    

p.s. blod its truth or dare

🦁🕊🐍🦡

"Selanjutnya..." Oikawa mengerutkan dahinya tidak suka setelah tahu asrama siapa selanjutnya. "Kita, nih selanjutnya Slytherin."

"Loh? Bukannya yang bacain Prefek asrama. Aku kan bukan Prefek Slytherin." Kita malah bingung kenapa Oikawa memberikan kertasnya kepada dirinya.

"Udah cepet ambil aja." Mau nggak mau Kita mengambil kertas perkamennya dari tangan Oikawa.

Lalu Kita berniat untuk menyerahkan kertas perkamennya kepada Ushijima selaku Prefek Slytherin. "Kau saja yang bacain ToD nya, Kita." Ushijima angkat suara sebelum Kita sampai di hadapannya.

"Loh nggak apa emangnya? Bukannya harus Prefek?" Kita melihat teman-temannya meminta penjelasan.

"Nggak masalah kok Kit. Nggak ada peraturan yang baca harus Prefek." Daichi menjawab pertanyaan dari Kita.

Kita mengangguk paham. "Oke, kalau gitu aku mulai ya."

🦁🕊🐍🦡

Tsukishima ToD

"Pertama dimulai dari Tsukishima." 

Tsukishima yang mendengar namanya hanya diam sambil membenarkan posisi kacatamanya.

"Dare yang pertama, peluk Hinata tanpa garem sedikit pun."

"Peluk chibi-chan?" Tsukishima melihat kearah Hinata yang masih berdiri di samping Sugawara.

"Iya, tapi kau tidak boleh garem ke Hinata." Kita mengingatkan sekali lagi dare yang akan Tsukishima lakukan.

Hinata yang namanya disebut daritadi cuma melihat Tsukishima dengan tatapan waspada.

"Oke ku jalanin." Tsukishima jalan mendekat ke Hinata.

Hinata sendiri tanpa sadar menarik jubah seragam Sugawara. "Tenang saja, Tsuki cuma akan melakukan darenya saja kok." Sugawara sedikit menarik Hinata ke depannya supaya agak maju ke depan.

Tsukishima menarik Hinata ke dalam pelukannya dan memeluk Hinata selama 5 detik lalu melepasnya. Dan Tsukishima langsung kembali ke tempatnya tanpa mengatakan apa-apa.

Hinata hanya menatap bingung ke Tsukishima. Ternyata Tsukishima benar melakukannya tanpa mengeluarkan garemnya sedikit pun.

"Oke selesai. Selanjutnya apa?" Ucap Tsukishima begitu sudah berada di tempatnya semula.

Anak-anak Slytherin hanya melihat Tsukishima dengan tatapan bingung juga. Baru kali ini mereka melihat adik tingkat mereka bisa menjalankan sesuatu tanpa garem sedikit pun. Biasanya anak-anak Slytherin selalu kena garemnnya Tsukishima, makanya mereka takjub.

Kita yang ekspresinya sama dengan yang lain segera sadar. "Oh oke, kita lanjut. Sehari berperilaku kayak Hinata dan Bokuto."

Seketika Atsumu ketawa karena dare yang di terima oleh Tsukishima. "Gw nggak bisa bayangin Tsukishima kayak Hinata yang imut terus Bokuto yang berisik."  Atsumu ketawa sampe ngeluarin air mata.

"Tsukshima bagaimana?" Kita bertanya kepada sang penerima dare.

"Aku menolak dare yang ini." Tentu saja Tsukishima yang terkenal dengan mulut garemnya pasti akan menolak dare yang seperti itu.

Dan daritadi Atsumu masih asik ketawa. 

"Udah anjir ketawanya. Seneng banget ketawa lu." Osamu mengeplak kepala Atsumu  supaya saudara kembarnya berhenti tertawa.

"Sakit woy! Nggak usah pake pukul kepala gw juga kali." Atsumu berhenti ketawa karena merasakan sakit di belakang kepalanya akibat pukulan cinta dari Osamu.

Haikyuu HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang