Kehangatan Kebersamaan

72 8 14
                                    

Pelajaran dimulai dan berlangsung seperti kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Waktu istirahatpun datang, Aria langsung menuju ke kantin untuk makan siang. Di hari pertamanya gadis itu tidak mendapat teman di kelasnya. Mereka menganggap bahwa Aria adalah siswi yang 'sempurna'. Keadaan ini sama seperti Lily akan tetapi terdapat sebuah perbedaan, yaitu Lily yang mudah bergaul kepada semua orang termasuk Wakanabe Rui yang padahal ia belum pernah menemuinya. Sedangkan Kashigami Aria, dia memang tidak tertarik untuk berteman tapi dia akan mengikuti alur yang ada.

Balik ke Aria yang berjalan menuju ke kantin. Di perjalanan ia dikejutkan lagi oleh Rui. 

"A-r-i-a-san" Rui sambil menutup mata Aria dari belakang.

"Gelap Rui."

"Hehe." tertawa jahil Rui.

Tidak hanya Rui saja, mereka juga ditemani oleh Lily. "Oi, jangan tinggalkan aku!" Lily yang berlari ke arah kedua gadis tersebut.

"Oh iya Aria, apa aku pernah membuat janji denganmu?" tanya Lily.

Janji? Oh, yang berduel denganku.

"Sepertinya tidak" jawab Aria. Untung saja dia lupa. Aku tidak mau berduel untuk saat ini. Yah, alasan utamaku sih kurangnya kemampuan bertarung dan hanya bisa hindar lari. Waktu ujian juga aku hanya menggunakan kekuatan Yami dan bukan sepenuhnya kemampuanku.

Merekapun akhirnya makan siang siang bersama di kantin, tiba-tiba datang dua gadis yang ternyata Kazuko dan Hana. "Bolehkah kami berdua duduk di sini, kami tidak menemukan tempat kosong" ucap Kazuko.

"Tentu, tidak apa-apa" jawab cepat Rui.

"Lebih banyak lebih baik" Lily yang menanggapi hal tersebut.

Aria yang hanya mengangguk.

Seluruh tokoh utama berada di sini, tunggu kurang 1 orang lagi. Sepertinya dia sibuk. Yah cepat atau lambat nanti ia muncul. Tapi pemandangan ini tidak pernah kurasakan sebelumnya. Dulu aku hanya makan bersama teman masa kecilku, Fudoma Ryu. Semoga dia tidak mencariku. Lamun Aria.

"Apa kau tidak memakan makan siangmu? Nanti dingin lo" Rui yang melihat makan siang Aria.

"Eh? Kumakan-kumakan, maaf aku melamun sebentar."

"Tidak baik lo melamun lama-lama apalagi saat makan."

"Kau ingin mengambil punyaku bukan? Alasanmu terbuka jelas lo" tatap meragukan Aria ke Rui.

"Hehe, ketahuan."

Suasana hangat ini, membuatku teringat orang tuaku. Dengan pikiran tersebut membuat Aria meneteskan air mata.

"Aria-san kamu kenapa?" ucap Rui dengan khawatir.

"Oi, kamu baik-baik saja kah" ucap Lily yang juga khawatir.

"Ketua kelas, kenapa kau tiba-tiba menangis? Apa makanannya basi?" ucap Kazuko yang menyalahkan makanannya.

"Oi Oi Oi, perihal apa ketua kelas bisa menangis, ha?" ucap Hana dengan suara khas tomboynya atau gaya yankeenya.

"Aku tidak apa-apa kok semuanya, hanya teringat masa lalu yang sudah berlalu. Terima kasih juga atas kekhawatiran kalian." Aria dengan senyumnya sambil mengusap air mata.

"Aria-san kamu jadi ketua kelas? Hebat sekali" puji Rui.

"Hehe, terimakasih. Ngomong-ngomong, bagaimana kabar kalian saat di ruang guru?" tanya Aria.

"Tolong, jangan bahas itu" ucap bersama-sama mereka dengan nada ketakutan.

"O-Oke."

Mereka melanjutkan perbincangan mereka hingga bel masuk menghentingkan perbincangan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hero RealmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang