nine

1.9K 278 13
                                    

...
MUAK
...

Kaina pikir setelah kejadian di gramedia waktu lalu tidak akan terulang lagi. Ternyata Kaina salah.
Entah bagimana bisa, saat dirinya bersama Rania berada di kantin sekolah siang ini, tiba-tiba saja kehadiran Vino yang tanpa disangka itu tepat berada di antara keduanya.

Dengan tidak tahu dirinya Vino hadir di sana sambil memasang senyum memuakan. Seisi kantin juga cukup heboh kedatangan lelaki yang terkenal akan keberengsekannya itu. Fyi bukan hal langka kalau hampir seluruh siswi di sekolah Jakarta ini mengenal siapa itu Vino sebenarnya. Lelaki sombong yang mereka sebut tidak ada apa-apanya itu terlalu percaya diri dengan tebar pesona bak pangeran tampan dalam dunia dongeng. Vino hanya menang tinggi saja, masalah tampang dan akademik? Mereka turun jempol alias sampah. Kasar? Tidak sebanding dengan perilaku si berengsek yang sukanya bermain wanita. Bisa dikatakan kalau Kaina masihlah beruntung tidak di pakai oleh bajingan tengik seperti Vino itu.

Vino itu bagaikan lelaki hidung belang. Mencari wanita wanita kaya tanpa pandang usia baik remaja ataupun wanita yang usianya lebih dari kepala tiga. Vino akan memanfaatkan harta mereka selayaknya Vino memanfaatkan harta milik Kaina, dan Vino akan memanfaatkan tubuh mereka. Tenang saja Kaina masihlah bersih. Dirinya hanyalah dipermainkan soal hati saja, dan tentu terkadang Vino akan memanfaatkan uang Kaina tanpa sepengetahuan gadis itu fungsi sebenarnya untuk apa.

Dengan santai, Vino duduk di kursi samping Kaina tanpa permisi. Lelaki itu berdecih menatap remeh pada Kaina yang mulai gemetar sambil meremat jas almamater nya.

Rania menatap tajam pria bajingan tersebut. Curiga dia kalau Vino sebenarnya bukan manusia. Habis seperti tidak punya hati. Bisanya mengusik hidup orang saja. Berengsek!

"Mau ngapain lo di sini?"tanya Rania dengan nada tegas tak bersahabat. Hal itu justru mengundang kekehan dari Vino. Cowo gila! Ketawa tanpa alasan.

"Rania Rania. Lo tuh jadi cewe kenapa bego banget si? Kenapa gitu lo mau aja di manfaatin si cewe lemah ini? Sadar Rania. Cewe lemah kaya Kaina itu bisanya cuma manfaatin lo doang yang notabene nya cewe kuat. Ya bisa gua akuin lo emang kuat si haha."

"Berengsek nih cowo. Heh gila! Gak cukup apa lo nyakitin sahabat gue hah?! Bajingan lo emang anjing jadi cowo!"teriak Rania emosi. Seisi kantin mulai heboh mendengar itu namun tidak ada satupun dari mereka beranjak untuk melapor pada guru bk yang bertugas. Biar saja, Vino memang harus diberi ultimatum pedas spesial dari Rania.

"Wow santai dong Ran, kok emosi sih? Gua kan cuma mau nyadarin lo doang."

"Kebalik tolol! Lo yang perlu disadarin anjing! Berengsek emang lo Vinonjing. Selingkuh sana sini cuma untuk manfaatin harta sama badan selingkuhan lo doang. Kena penyakit tau rasa lo babi!"

Beberapa kekehan terdengar mulai menertawakan Vino yang saat ini tengah Rania permalukan. Termasuk Gavin yang tersenyum bangga dari pojok kantin gabung bersama keempat temannya, menatap bangka pada sang kekasih saat ini.

"Dih cakep cakep mulutnya kaya anjing. Kasar banget?"

"Heh anak konda! Lo amnesia apa gimana si?! Curiga gue lo sempet kepentok tembok. Bisa-bisanya lo lupa diri begitu? Mulut sama kelakuan lo noh lebih lebih dari anjing. Amit-amit dah gue ketemu sama manusia modelan lo lagi. Gak malu lo, dateng ke sekolah orang bawa keributan begini? Balik sono lo sebelum dikeroyok ramean. Gak liat apa sahabat gue sawan liat muka setan lo?"

Vino berdehem dan menatap gantian antara Rania juga Kaina sebelum memutuskan berbalik pergi. Mental yupi memang. Sok keren dan sok berani aja, giliran denger kata 'keroyok' aja kabur panik!

...
MUAK
...

"Anjir anjir anjir mantap gila pacar lo Gav Gav. Serem banget cuy tuh mulut pedesnya lebih-lebih cabe carolina kali ye? Curiga gua Rania tiap harinya nyemil tuh cabe?"

[END] Muak | NoMin GSWhere stories live. Discover now