16. Seperti semula

4.1K 202 3
                                    

"sialan si Gilang, gue ga tau di ngerjain gue" omel gue ke Dimas

"Lo kesal ke Gilang ko yang dimarahin gue?" Tanya Dimas. Posisinya gue udah di kafe

"Ya dia gaada disini"

"Ya terserah lo deh"

"Dim" panggil gue

"Apa?" Tanya nya

"Maafin gue ya, soal yang kemaren" gue merasa bersalah banget udah marah-marah sama Dimas.

"Iya, udah gue maafin" ucapnya

"Tuh ada Dewa sama Yoyo, lo ga mau gabung sama mereka?" Tanya gue pas lihat kedua sejoli itu baru saja masuk kafe

"Mereka yang nyamperin gue" ucapnya.

"Okedeh, kalo gitu gue lanjut kerja" ucap gue.

Nah kalian ingat kan pelanggan yang gue kira cewe kemaren? Si cowok cantik itu datang lagi, kali ini dia pakai baju warna pelangi.

"Latte satu" pesan nya

"Eh ada pelangi nih" ucap gue.

"Kenapa, ada masalah?" Tanya nya

"Engga tuh" jawab gue

Tidak lama kemudian om nya dewa datang, biasa mau meriksa bahan-bahan sama keuangan.

"Udah ceria lagi nih" ucap nya

"Hehe iya bos" jawab gue.

"Dik cowo yang pake baju pelangi itu pelanggan tetap disini?" Tanya nya

"Ga juga sih bos, dia kadang-kadang aja kesini kenapa?"

"Kirain, soalnya pas lagi kesini dia pasti ada terus"

Gue langsung natap tuh cowok pelangi, padahal gue juga pelangi sih.

Dia juga lagi natap kearah sini, tapi bukan ke gue tapi ke bos gue, gue yakin dia ngincar bos gue, secara dia pernah bilang kalau dia sukanya sama om-om kan?

Oke lupain aja.

Gue udah sampe asrama, Gilang juga udah tinggal di asrama lagi, tapi sesekali dia kembali ke rumah buat ngurus kerjaan.

Gue heran juga sama nih anak, dia kan kaya ya, rumah bagus. Kok mau-mau aja tinggal di asrama

"Udah balik lo?" Tanya nya

"Engga, masih di jalan gue"

"Cih. Mandi sana lo, bau kopi" ucapnya sambil mengibaskan tangannya

Gue lanjut ke kamar mandi, tanpa dengerin ocehan dia. Gue mandi, sikat gigi, bersih-bersih yang di bawah, kemudian selesai"

Saat gue mau pakai baju, gue merasa ada tangan yang meluk gue dari belakang.

"Wangi banget, gue jadi sange nih" ucap Gilang.

Tangannya langsung lepas handuk yang melilit di pinggang gue.

"Gue kangen" ucapnya kemudian mulai menciumi leher gue, gue yang juga merindukan sentuhan Gilang langsung melumat bibirnya yang cipokable.

"Emmhh" desah gue saat lidah gue di sedot sama Gilang.

"Let's play baby boy" bisik nya, sumpah gue jadi merinding dengar suara seksinya.

Suara erotis mulai terdengar ketika ciuman kami semakin memanas, Gilang juga sudah melepas baju nya.

Cup. Gue kecup perut sixpack nya, kemudian gue isap, "gue tandain lo" ucap gue sambil menghisap permukaan kulit perutnya

"Binal banget lo ya, apa sekangen itu ke gue?" Tanya nya

"Iya lah" jawab gue

Kemudian dengan sekejap Gilang merubah posisi kita jadi 69 jadi gue yang diatas tubuh dia sambil menghadap selengkangan nya yang masih terbungkus celana dalam.

"Ahhh" desah gue saat Gilang mengecup pantat gue sesekali menamparnya

"Enak banget pantat lo di spank, kenyal" ucapnya

Gulp... Gue nelan lidah gue melihat benda panjang, gemuk dan berurat yang sudah mengeras, kemudian langsung gue lahap aja.

"Sshh fuck" desah Gilang saat penisnya gue hisap.

Dia juga melakukan hal yang sama, mengulum dan mengisap penis gue sampai gue orgasme pertama di mulutnya.

"Gue udah ga tahan!" Ucapnya mendudukkan gue hingga posisi kami sekarang berhadapan.

"Gue masukin" ucapnya

"Tung__

"Akhh... Sakithh"

"Ahhh. Sempit banget gila, udah lama gue ga masukin"

Plak... Plakk... Plak

Suara kulit yang beradu membuat suasana semakin panas. Gilang terus menghajar lubang gue, mana pas banget numbuk prostat gue. Rasanya ahh... Mantap

"Lo yang gerak" ucap nya

"Enghhh, pake pelumas dulu, ini terasa kering ucap gue"

Gilang menuangkan pelumas nya pada penis gue, kemudian ke batang dia, banyak sangat banyak.

"Ah sialan, licin lebih enak gerak" ucapnya.

Gue perlahan naik turunin badan gue, dibarengi dengan hentakan Gilang. Tangan nya mengocok penis gue.

"Ahh fasterrhh baby" racau gue. Entah kenapa jadi ikutan bahasa Inggris kalau lagi ngewe.

"Fuck.. i feel so good" ucapnya. Sambil terus bergerak.

Kami berganti posisi dengan posisi misionaris. Gue jadi bisa lihat ekspresi Gilang yang sangat menikmati.

"Ahh gilanghh gue mau keluar" ucap gue.

Gilang langsung nutup kepala penis gue, biar ga bisa nyembur.

"Gilanghh lepasshh" ucap gue

"No. Together baby"

Dia terus mompa penisnya di lubang gue,

"Ahhh i'm gonna cum"

Kami berdua sama-sama memejamkan mata merasakan orgasme yang begitu nikmat. Gilang lagi-lagi numpahin cairan nya di dalam

Beberapa menit kemudian. Gilang kembali menggerakkan penisnya yang masih belum dia keluarin, padahal kita baru aja cum tapi udah lanjut lagi.

Mungkin karena lama tidak melakukan nya, jadilah kami melakukan nya sepanjang malam sampai di setiap tempat sudah kami coba, meja makan, sofa, kasur bahkan kamar mandi sebelum akhirnya tertidur di jam 4 pagi.

.
.
.

Tbc

Gilang & RadikWhere stories live. Discover now