Part 2

1.2K 99 1
                                    

Jayden pulang ke rumahnya setelah mendapat ide dari Krystal Jayden berpikir keras untuk mencari kekasih secepat mungkin.

Pulang ke rumah bukanlah keinginan nya hanya saja Jayden mendapat telepon dari Ayahnya yang menyuruhnya agar cepat pulang dapat Jayden pastikan bahwa Ella telah mengadu pada Ayahnya.

Mobilnya terparkir asal dengan rasa tak ingin Jayden masuk ke dalam rumahnya saat membuka pintu benar saja ada kedua orangtuanya serta Ella disana, Ella yang menangis di pelukan Yuna, Ibu Jayden sedangkan Agung menatapnya tajam.

"Kamu apakan Ella?" tanya Agung menatapnya.

"Aku gak apa-apain dia kok" elak Jayden pada kenyataannya pun ia tak mengapa-apakan Ella.

"Tapi kamu usir aku Jay kamu juga tinggalin aku gitu aja" lirih Ella dengan wajah yang sembab, ohh Tuhan Ella pandai bersandiwara rupanya.

"Ya karena lo salah" ucap Jayden yang mulai tersulut emosi.

"Aku cuma pengen ngucapin selamat karena kamu jadi Direktur apa itu salah aku?" tanya Ella diiringi tangisnya.

"Kamu tuh kenapa sih Jay Ella cuma pengen ngucapin doang kenapa kamu usir dan kamu tinggal dia? Ella itu calon istri kamu apa salahnya kalau dia ke kantor kamu toh nanti juga itu akan jadi kantor dia kamu gak boleh gitu Jay tolong hargai Ella dia jauh-jauh dari Amrik kesini untuk ketemu kamu harusnya kamu ajak dia jalan atau liburan bukannya malah kamu usir gitu aja" ucap Agung yang kini berdiri di depan Jayden.

"Ella tapi lo tadi cium-cium bibir gue seenaknya lo pikir gue mau dicium gitu aja lo pikir dengan lo pacar gue terus lo bisa seenaknya ke gue? Nggak Ella! Papa yang kenapa aku bilang aku gak cinta sama dia Pah kenapa Papa paksa aku terus aku gak mau!"

Plaak!

Pipi kiri Jayden di tampar oleh Agung.

"Papa!" tegas Yuna yang tak terima anaknya di tampar.

"Cinta itu datang karena terbiasa Papa yakin setelah kalian menikah kamu pasti bisa cinta ke Ella tolong ikuti permintaan Papa anggap Ella sebagai pacar kamu apa susahnya sih? Toh Ella cantik, baik dan dia mandiri apalagi yang kamu cari? Ella bahkan sempurna" ucap Agung, Jayden yang sudah tersulut emosi ia lantas menatap Ella lalu pergi begitu saja menuju kamarnya.

"Jayden!" teriak Agung.

"Dengerin Papa Jayden!" Jayden tak perduli, Agung menghela nafasnya.

"Ella maafin Jayden ya aslinya dia baik kok cuma mungkin belum terbiasa aja" Agung mengelus punggung Ella, Ella mengangguk paham.

Yuna menatap Agung ia lalu pergi ke atas ke kamar Jayden.

Yuna membuka pintu kamar Jayden, Yuna melihat anaknya yang sedang duduk di sofa kamar dengan beberapa rokok serta pemantik di atas meja, Yuna tau kok anaknya perokok aktif ia tak melarang karena itu memang kebiasaan Jayden sewaktu masih kuliah.

"Jay" panggil Yuna yang kini duduk disebelah Jayden.

"Jay lagi banyak masalah ya?" tanya Yuna, Jayden menghela nafasnya.

"Ella cium paksa aku di kantor Mah dan hal itu diliat sekertaris aku, aku tegur dia apa itu salah aku?" tanya Jayden menatap lurus ruang kamarnya.

"Papa kenapa sih dia lebih percaya sama Ella padahal Ella yang salah Mah aku gak ngerti deh sama arah pikiran Papa kenapa ngotot banget paksa aku begini" Jayden menyesap rokoknya lalu membuangnya ke samping.

"Mama sebenernya gak setuju sama usulan Papamu tapi Papa gak bisa di ganggu gugat, Mama tau kok kamu begitu karena Ella salah karena Mama percaya anak Mama gak mungkin kasar kalau gak di dahului tapi Mama juga bingung mau gimana" Yuna mengelus punggung Jayden.

Pak JaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang