00

2.5K 478 84
                                    

P R O L O G





Baiklah, memangnya siapa yang ingin menghabiskan waktu dengan bekerja di akhir pekan? Tidak ada! Namun ketika takdir berkata lain, maka tak ada pilihan selain mengikutinya sesuai alur.

Setelah untuk yang ketiga kali-nya (Name) di keluarkan dari sekolah. Gadis itu memilih untuk kembali ke Negara kelahirannya, Jepang. Tidak melanjutkan pendidikan adalah pilihannya, dia memilih untuk bekerja sebagai kasir di Toko Buku.

Di samping itu, dia memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang terbilang cukup kacau. Bercampur aduk dengan aksen kansai, jangan lupakan gaya bicaranya yang seperti bapak-bapak. Semua itu bisa terjadi hanya karena mengikuti jejak temannya saat di Korea, Gaeul.

Belajar dari forum bapak-bapak adalah suatu kebanggaan bagi (Name). Hanya saja... dia menjadi kurang menguasai hal-hal umum dalam pergaulan modern.

(Name) anak kedua dari dua bersaudara. Gadis itu menyandang marga 'Ego', tidak asing? Yah, adik dari seorang Ego Jinpachi. Memiliki penampilan yang cukup mirip dengan lelaki sinting itu, tetapi untuk nyata, nem lebih ke culun. Dan sialnya kata-kata motivasi kuno yang selalu dia gunakan sangat mendukung peran itu.

Mari gali kehidupan sekolahnya secara singkat. Saat SD di Jepang, kelas 1-5 dia dikeluarkan karena sering merusak fasilitas sekolah. Kelas 6 memutuskan untuk pindah ke Korea, melanjutkan pendidikannya di sana. SMP kelas 2 dia dikeluarkan lagi karena tindakan kekerasan memukul satpam, alasannya? Satpam itu mengganggunya duluan.

SMA swasta kelas 1. Ini yang paling lawak, baru join langsung ditendang dari sekolah karena menghajar keempat temannya. Hal itu membuat (Name) dipulangkan ke Jepang dan hak asuh diambil oleh sang kakak tercinta, Ego Jinpachi.

Melihat kilas balik hidupnya yang seperti preman, sudah cukup menjelaskan bahwa gadis itu bisa beladiri. Entah kenapa, disaat dunia gempar dengan sepakbola, nih bocah malah gempar dengan dunia beladirinya sendiri. Kebanyakan bergaul sama bocah-bocah sesat di Korea.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk menekuni bela diri, systema!

Oh, omong-omong tentang pendidikan, seperti yang dikatakan— gadis itu memilih untuk bekerja. Bukan memilih juga sih, sejujurnya karena dikasih saran oleh sang kakak. Toh, sudah berulang kali di depak dari sekolah, masih ngotot mau jadi murid teladan?

Dan berakhir (Name) bekerja sebagai penjaga kasir di toko buku. (Name) sendiri suka merasa heran, kakaknya hampir tidak pernah pulang ke rumah, itu anak kerja di pesantren apa gimana?

Tapi, ya udahlah. Mau kakaknya pindah rumah kek, apaan kek, 87% dia gak peduli. Setelah kilas balik masalah pendidikannya, dia masih menginjak umur 15 tahun. Kehidupannya di Jepang berjalan cukup baik, beruntung boss-nya sabar dengan sikap (Name) yang tolol mengenali hal-hal umum di negara kelahirannya sendiri.

Pada akhirnya, kurang lebih 6 bulan ini... (Name) jalani hidup hanya untuk bekerja, makan, tidur. Wow, membosankan sekali bukan? Tidak ada yang perlu diangkat menjadi cerita dari kisah hidupnya saat ini.

Sampai akhirnya (Name) yang punya gaya bicara tak sopan ini tanpa sengaja melayani seorang lelaki hiperbola, problematik, rewel, ribet, yang membuatnya terjerumus dalam dunia penyepak bola handal.




Blue Lock.

#🍁 BLUE LOCKDonde viven las historias. Descúbrelo ahora