07. Ring

90 12 7
                                    

"Baiklah, Torao, ayo kita lihat apa hadiahmu yang ketiga," Luffy berbicara seorang diri di dalam kamarnya. Ia meletakkan bokongnya ke atas kasur bersama dengan kotak berukuran sedang yang ia bawa. Sedikit penat setelah perjalanan menggunakan taksi dari tempat Rosinante.

Tuk.

Ia menarik tutup box dengan pita biru itu hanya untuk menemukan selembar kertas dan kotak kecil lainnya. Jemari mulusnya tergerak untuk menarik kertasnya lebih dulu. Sebuah senyum cerah merekah di wajahnya, setiap hadiah selalu menyertakan sebuah surat yang ditulis tangan langsung oleh Law.

Selamat ulang tahun yang ke-29, Luffy-ya.
Terima kasih bunga seindah dirimu sudah lahir di dunia ini. Semoga semuanya sehat dan baik-baik.

Yang kali ini agak berbeda jenis dari hadiah sebelumnya. Kusarankan, jangan dipakai kalau kau sudah menikah dengan orang lain ya.

Aku menyayangimu.

Kekehan menggemaskan terlontar, "Shishishi, aku tak tahu Torao bisa menulis kata-kata begini. Surat sebelumnya tidak semanis yang ini."

Luffy mengesampingkan lembar surat itu, penasaran dengan hadiahnya. Tahun pertama ia mendapatkan sebuah kotak musik kayu, lalu putaran berikutnya sebuah lampu tidur berbentuk planet Saturnus. Ia letakkan semua di atas nakas sehingga menambah koleksi akan barang-barang yang berkaitan dengan Law.

Melihatnya setiap hari, meski berat, perlahan Luffy bisa menerima kepergian tambatan hatinya. Sejak bertemu teman kuning Zoro, ia akhirnya percaya bahwa Law menepati janjinya, Law tidak akan jauh darinya.

Lantas apa ini? Kotak mungil berlapis beludru merah.

Iris hitam malamnya mendapati sebuah lingkaran perak dengan batu mulia minimalis yang menonjol. Amethyst, ungu mengkilat. Dan satu pucuk surat yang digulung kecil hingga muat ke dalam kotak itu.

Aku tahu, ulang tahunmu 'kan bulan Mei, berarti batu kelahiranmu harusnya sebuah emerald. Tapi kupikir kurang cocok jika warna hijau melingkari jarimu, jadi aku pilih yang warna ungu.

Artinya juga bagus ; elegan namun lembut, jarang ditemui, dan nostalgia.

Luffy menarik keluar benda yang bisa disebut sebagai cincin itu. Mengamatinya makin berkilat di bawah terangnya garis sinar lampu. Rasa haru dan rindu membuncah dalan perasaannya tapi tidak tahu di mana harus menumpahkannya.

Ia menyematkan cincinnya, melingkari sempurna jari manis kanannya. Detik-detik berjalan dan dirinya masih menikmati pemandangan benda baru di tangannya. Luffy menoleh ke arah jam dinding, beranjak dan meletakkan kotak beludru merahnya ke atas nakas.

"Hari ini ada acara makan malam di kantor untuk ulang tahunku, Torao ikut ya."

Langkahnya menuju ke kamar mandi, terhenti ketika suara berat kedengaran begitu samar terbawa angin sepoi. Terasa sentuhan seringan udara hinggap di bibirnya.

"Selamat ulang tahun, Luffy-ya."

[THE END]

Uwah, sudah selesai book singkat LawLu (a.k.a. ship tercinta) ini. Gimana ceritanya? Boleh lah ya? (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~
Mohon dimaafkan apabila ada kesalahan, ataupun kurang mengena emosionalnya, pertama kali bikin major character death (⁠ ⁠;⁠∀⁠;⁠)🙏
Terima kasih banyak untuk yang sudah membaca, vote dan comment sangat diapresiasi. Ditunggu book selanjutnya, ada yang lagi on going tapi belum publish hehe ^^

SAUDADE || LAWLUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang