p r o l o g

65.4K 437 9
                                    

▪️

▪️

"Okee. Bye guys. Makasi udah nonton aku mainin memek lonte aku. Jangan kangen sama memek aku ya."

Anna mengangkang, memamerkan vagina dan tubuhnya yang dipenuhi kata-kata tidak senonoh. Terdapat tulisan 'lonte' di dahi nya yang ditulis dengan lipstik yang sekarang lipstik tersebut menyumpal di anal anna. Di payudayanya, tertulis 'pee on me' dan di atas vagina nya juga tertulis 'memek gratisan'. Serta, berbagai macam tulisan tidak senonoh terdapat di tubuh Anna. Tentu saja gambar penis juga tidak luput menjadi pelengkap di tubuh Anna.

Setelah mematikan kamera, Anna menyandarkan tubuhnya pada kursi yang belumuran cairan squirt  dan kencingnya . Ia kemudian bersendawa. Sepertinya perut Anna kembung karena terlalu banyak meminum kencing miliknya.

Menghela nafas pelan, Anna mengambil gelas yang berada di depannya dan meminum sisa kencing yang ia tampung saat melakukan live streaming. Ia kemudian beranjak tanpa menggunakan sehelai benang pun keluar menuju taman belakang.

Hanya ada paman dan abang Anna serta maminya saja yang berkumpul dimeja sembari menikmati kopi dan mengobrol santai. Hanya Felix dan Tian yang mengobrol santai, mami Luna sedang menghisap penis Tian. Dapat dilihat, tenggorokan mami Luna mengembung karena melahap seluruh penis Tian sekaligus.

"Om Felix! Om kapan kesini?"

Anna berlari dan langsung saja duduk di paha Felix dan mencium bibirnya, saling berbelit lidah dan bertukar air liur. Tangan Felix merayap ke arah puting Anna dan menariknya dengan kuat.

"Mulut lonte om bau pesing. Abis minum kencing?" Dibalas kekehan oleh Anna. Paha Anna dilebarkan sembari punggung mungil Anna menyandar di tubuh shirtless sang paman.

"Bang, kak vio mana?" Tanya Anna sembari melihat abangnya yang menjambak rambut Luna sembari menaik turunkan kepala Luna. "Ahh biasa, lagi main. Lo tau kan kakak gimana kalo udah sama papi shh."

Anna mengangguk, pasti papi dan kakaknya sedang bermain di halaman depan. Mungkin permainan lempar tangkap, atau sang kakak di ajak papi nya menuju taman sepi dan berjalan-jalan dengan kak Vio merangkak menggunakan bando dan buut plut ekor anjing.

"Ahh anjing. Gue mau keluar ahh. Telen semua peju gue lonte tolol!"

Anna memutar bola matanya malas melihat mami Luma diperlakukan seperti itu oleh Tian. Tidak masalah jika saat biasa, masalahnya Luna sedang hamil anak Tian. Usia Luna yang tidak muda membuatnya ngeri saat Tian menggoyangkan kepala Luna dengan kasar.

"Jangan kasar-kasar bang. Inget bang, mami lagi hamil anak lo. Mana kembar lagi. "

Tidak peduli dengan ucapan sang adik, Tian malah semakin bringas menyodok tenggorokan Luna. Anna melirik perut mami Luna yang semakin membuncit. Sebentar lagi Anna akan mendapat adik? Atau mungkin keponakan?

"Ahh om!"

Jemari Felix dengan jahil mencubit klitoris Anna. "Lacurnya om, mandi bareng om ya. Om baru pulang dari Aussie langsung kesini gara-gara kangen memek lonte kamu."

Anna terkekeh saat melihat Felix mendusel di bahu nya sembari mengelus klitoris nya. "Bang gue mandi dulu sama om. Lo main disini aja sama mami, tungguin papi. Inget, lo jangan entotin mami dulu."

Ya, begitulah keluarga Anna. Sedikit aneh tapi mereka bahagia.

Sepertinya kita perlu mundur ke beberapa bulan yang lalu. Kejadian awal mengapa anggota keluarga ini menjadi penggila sex dan tidak segan melakukannya sex di dalam rumah bahkan sampai menghasilkan anak.








Happy Family Where stories live. Discover now