CH. 18,5 MALAM DI RAKIT (🔞🔞)

1.5K 64 34
                                    



Perhatian !!!!!!

Tolong persiapkan diri sebelum kalian membaca part ini yaaa...

Klo perlu siapin oxigen di sebelahmu 😜



***


Ini sudah lewat tengah malam. Banyak ruangan di atas rakit mematikan lampunya dan menjadi sunyi.

Ada beberapa suara dengkuran. Hanya ada beberapa kamar tersisa yang masih memiliki suara ribut ribut minum dan makan, teredam suara air terjun. 

Tapi berdasarkan banyaknya aktivitas hari ini, sepertinya mereka akan segera kelelahan dan pergi ke alam mimpi*.

(T/N : kata aslinya เฝ้ าพระอินทร ์ไปตามๆกัน secara harfiah berarti : pergi melihat Indra (dewa Hindu) bersama. Ketika orang pergi menemui dewa, secara implisit berarti mereka sudah mati dan pergi ke surga)

Sementara rumah perahu berikutnya yang tak jauh dari situ dipenuhi suasana teduh.

Bang!!

Klik

Suara pintu terkunci disusul dengan suara ciuman dari dua lidah yang saling bertautan membangkitkan

"umm.."

Punggungnya menempel ke dinding, kedua tangannya memeluk bahu satu sama lain. 

Bibirnya terbuka untuk menerima lidah panas yang bertukar ciuman penuh gairah.

Teerayu meraih baju orang lain dan menariknya ke atas, memperlihatkan tato dua sayap besar di dalamnya di tengah punggungnya. 

Sementara si pemilik tato berkutat dengan celana sang junior.

Keduanya larut dalam nafsu hingga tiba- tiba merasakan sakit.

"Sial *"

Phawin mengerang pelan sebelum melirik bajingan yang meninggalkan bekas gigitan di bahunya.

(T/N: secara harfiah mengatakan istilah bahasa Inggris "shit")

"Siapa yang bilang klo tidak akan membuat tanda?" 

( Uhuk... Di kasih tanda kepemilikan uhuk )

Alis gelapnya berkerut saat lidah Team menjilat anting-antingnya yang berjejer.

“Ini hukumanmu, hia. Apa-apaan kamu, kita baru saja menjalin hubungan denganku dan kau  malah membawaku ke dalam ranjangmu.”

Anak laki-laki yang lebih tua memutar matanya. 

Dia meraih pinggang yang lebih muda dan melemparkannya ke tempat tidur dengan kasar,

"Siapa yang mulai duluan?"

Setelah pengakuannya berakhir, 'anak baik' ini mengajak Win untuk kembali ke kamar mereka.

Team tertawa, dia bersandar untuk duduk dan melepas bajunya sendiri, hanya meninggalkan tubuh telanjang penuh dengan otot-otot indah seorang atlet.

Anak laki-laki yang lebih muda menyipitkan matanya ke arah senior berambut emas. 

Matanya mengikuti gerakan ujung  celana yang telah ditarik sampai ke jari kakinya. 

Tato api di V-line turun ke area pribadinya. jadi tidak heran kalau tatto ini jarang terlihat. 

"hia, apakah kamu membawa kondom"

(Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa pen jeriittt aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa)

"Ya, dalam keadaan darurat." 

Win mengambil kondom dari saku bajunya dan membuang kotaknya di tempat tidur, dan kemudian dia naik ke tempat tidur dan mengangkangi bocah nakal itu.

Tali Rami (END)Where stories live. Discover now