Part 47

876 89 62
                                    

__HAPPY READING__

~~~~~~~~♧▪︎♧~~~~~~~~

Semua Pengunjung yang disana mengalihkan pandangan ke arah Lisya yang masih terpaku di tempat.

Terutama untuk Ali yang sudah dilanda khawatir oleh istrinya yang dekat dengan pecahan barang.

Dengan cepat Ali menghampiri Lisya lalu merangkul untuk berjalan ke kursi.

Setelah menduduki istrinya Ali langsung membuka suara.

" Kamu gak papa? Kenapa bisa jatuh itu barang?" Tanya Ali dengan raut khawatir nya.

Lisya tak menjawab, matanya fokus ke depan entah apa yang Lisya lihat. Yang jelas dari raut wajah nya menampilkan ketakutan serta keterkejutan.

" Sayang, hey? Ada apa?" Ali memegang telapak tangan Lisya sambil menggoyangkan. Untuk menyadarkan nya.

" M-ma-mas, bu-bukan nya Dinda ada di penjara?" Lisys bertanya sambil menatap kedua mata Ali intens

Ali mengangguk. Lalu tak lama ia memukul jidat nya bertanda ada yang lupa.

" Asstagfirullah aladzim!..Ma'af kan mas Lisya. Mas hampir lupa gak ngasih tau kamu tentang dinda." Ucap nya dengan mata menyiratkan rasa bersalah nya.

" Emang kenapa tentang cewe iblis itu?" Ujar nya dengan nada mulai tak suka.

" Dua bulan yang lalu, Keluarga Dinda datang ke rumah Abi untuk menemui mas. Ayah nya meminta agar putri mereka satu satu nya segera di bebaskan. Karena ibu dia sangat membutuhkan dia buat merawat dirumah sakit. Dan jika tidak di penuhi permintaan ibunya, maka ibunya akan bunuh diri dan kita yang akan disalahkan sama keluarga dia. Sehingga di antara kita yang akan di penjara." Jelas nya panjang lebar.

Lisya berdecak kesal. Mau bagaimana pun keadaan keluarganya. Dinda Tetap harus di hukum!

Bukan nya dia yang salah? Dia sudah keterlaluan terhadap dirinya.

Lisya sempat berfikir dengan apa yang di jelaskan Ali tadi

Ck alesan banget si dinda! Alah..palingan ibunya hanya pura pura saja. Liat aja gue sekarang bebasin lo. Tapi kalau suatu saat nanti dia berulah lagi. Gue gak segan segan buat dia di penjara seumur hidup!! Batin Lisya

Setelah itu ia melirik Ali sekilas lalu beralih melirik Dinda yang asyik dengan pria paruh baya. Siapa lagi kalau bukan bapak nya. ' Bapak Gatot'

" Ouh gitu. Gak apa apa mas." Ali tersenyum mendengar nya.

Dan tanpa sengaja mata Lisya menyapu ke arah sosok lelaki yang sedang menikmati hidangan di pojok dekat pintu. Pak Alwi?

Dengan cepat ia menepak nepak paha Ali

" Mas, mas!! Ke-kenapa pak Alwi ada disini?" Tanya nya

Mendengar itu Ali sedikit terkejut dengan apa yang istrinya lontarkan.

" Loh, kamu kenal Alwi? Darimana?"

Lisya menggaruk kening nya yang tidak gatal.

" Kan dulu sewaktu Lisya di culik Lisya di tolongin sama dia. Dia yang nawarin Lisya tinggal sementara di kampung nya." Cicit nya dengan suara pelan.

Cinta Dalam Perjodohan [END]Where stories live. Discover now