9 - orientasi fakultas

226 55 7
                                    

Sella baru bisa tertidur sekitar pukul 3 subuh akibat terlalu gelisah, kemarin setelah ia tertangkap basah akhirnya teman-teman Juno sepakat untuk tutup mulut keberadaan Sella di apartemen Juno dan Jeff kemudian pamit pulang. Tidak berselang lama, Jeff pulang membawa makanan yang lumayan banyak yang ternyata berasal dari Jane.

"Si Juno kenapa gak ngomong apa-apa ya? Dia tahu gak sih kalo gue denger?" Gumam Sella, tidak bisa dipungkiri setelah mengetahui orientasi seksual Juno yang menyimpang, Sella tidak bisa melihat kewajaran di pertemanan Juno dan Jeff ini. Semalam saja ia sudah panas dingin melihat Juno dengan santainya membersihkan ujung bibir Jeff tanpa canggung, begitupun Jeff yang terlihat sudah biasa. Ditambah lagi saat ia ke toilet tengah malam, ia tidak sengaja melihat Juno rebahan di kamar Jeff karena pintu kamar Jeff terbuka.

"ANJIR gue serumah sama pasangan homo ini tuh?" Sella histeris tapi harus ia tahan, takut terdengar keluar.

"Si Jeff juga gak ya? Sayang banget kalo iya"

"Emang cowo tuh kalo gak brengsek ya gay!" Rutuk Sella kesal, padahal ia sudah sedikit baper dengan Jeff yang selalu baik padanya.

"Sel?" Sella mendengar ketukan pintu dan suara Juno memanggilnya. Auto panik, Sella malah refleks menyembunyikan diri dibalik selimutnya.

"Masih tidur lo? Buruan gue mau cabut" ucap Juno lagi setelah ia tidak mendapat jawaban.

"Kenapa?" Dengan takut Sella membuka pintu dan menyembulkan kepalanya sedikit.

"Gue lupa, kemarin Steve minta lo dateng ke kampus"

"Ngapain? Males gue" Juno menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

"Dia bilangnya mau jemput tapi gak bilang jam berapa, dah itu aja gue cabut"

"Sama Jeff?"

"Engga, udah duluan dia tadi subuh" Jawab Juno sambil mengambil jaket jeans dan kunci motor di gantungan perkumpulan kunci. Ponselnya berbunyi, langsung saja ia mengangkatnya sambil melihat Sella yang keluar dari kamarnya berbalut selimut ke arah dapur.

"Selimut lo bisa bikin bencana di dapur, duduk!" Juno menahan Sella masuk ke dapur dan mengarahkannya duduk, sambil mengangkat telpon ia mengambil gelas dan air untuk Sella.

"Kenapa?"

"Sama Sella kan?"

"Hm" jawab Juno singkat, melihat Sella yang menandaskan segelas air yang ia berikan.

"Hehehehehe minta tolong"

"Gak!" Ucap Juno galak, sampai Sella ikut takut.

"Please Juuu, gue udah dikampus tadi subuh ada briefing tambahan jadi gak keburu jemput Sella. Ini si Didi juga ada kerjaan" Juno menghela nafas, kemudian ia menyerahkan ponselnya ke Sella. Sella bingung namun ia mengerti saat melihat nama penelpon tersebut.

"Gue gak mau ikut" ucap Sella

"Sel! Please lo kesini yaa, urgent banget ini lagi butuh orang buat ngisi penampilan "

"Nanti acara gagal kalo ada gue, kayak gak tau aja lo" ucap Sella pelan sesekali melirik Juno yang sedang memperhatikannya.

"Ngomong apa sih, enggak akan, malah kacau nih kalo penampilan gak jalan"

"Tapi-"

"Lo tenang aja, disini ada gue, Didi sama Mona. Yang penting kesini dulu nanti gue jelasin lebih jelasnya ya. Jangan lama, penampilannya setelah pembukaan soalnya"

Sella akhirnya mengangguk dan memberikan ponsel Juno kembali. Sella beranjak dari kursi dan berjalan masuk ke kamarnya, Juno masih diam di balik kitchen island. Sella kembali keluar untuk ke kamar mandi tapi ia masih melihat Juno ditempat yang sama.

Apartemen 1492Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang