4.Cursed

93 6 2
                                    

Kata kasar lagi di kurangin sama Author ya...karena lagi Bulan Suci Ramadhan, jadi mari kita Tobat!

"Hah... Dib.. sumpah berhenti dulu larinya... gw capek kocak- " Protes Gizan lagi karena daritadi Ledib mengajaknya berlari, namun mereka tidak menemukan jalan pulang.

"Bentar... perasaan kita udah 3× muter, tempatnya sama kayak sebelumnya.. " Ucap Ledib, ia sedikit panik.

"Iyakah? coba kita kesana lagi" Ucap Gizan sambil menunjukkan arah.

"Yaudah, ayo cepet! " Ledib mulai menarik tangan Gizan lagi, dan mengajaknya berlari lagi.

"EH WOI! " Teriak Gizan di kuping Ledib.

Ledib mengabaikannya karna daritadi ia fokus untuk mencari jalan keluar bersama dengan Gizan.

"Zan... lu lihat lagi tempat ini... pas kita berhenti tadi tempatnya juga kek gini kan? "

' ....... '

Seketika menjadi hening, Gizan pun melihat kanan kiri depan belakang atas bawah.

Benar saja, tempat itu sama seperti sebelumnya.

"Gak gak... gk mungkin... ini pasti salah.. kita tadi udah lewat sini Dib! "

"Ya lu ga lihat? Jelas-jelas kita udah lewat sini tadi! ini udah 4× Zan! masa lu ga nyadar sama sekali? "

"Hmm... ya sebenernya lu bener sih.. tapi.. ga mungkin kan? ya.. sebenernya udah jelas banget kita tadi tuh udah 1 jam nyari jalan... tapi tetep aja tempatnya sama kek gini terus... " Gizan yang menyadari pun juga ikut berpendapat, lalu Ledib menatap Gizan.

"Pas lu kesini.. lu ga inget apa-apa sama sekali?.. " Tanya Ledib dengan muka yang sangat serius.

"MUKA LU JANGAN SERIUS GITU LAH, GW JADI NGERI LIHATNYA" -Gizan

"Any*ng" -Ledib

"Gw pas disini beneran ga inget apa-apa... tiba-tiba aja gw ada di ruangan, gw bahkan gatau itu ruangan apaan... suer. " Ucap Gizan, kata-kata itu sedikit tidak meyakinkan bagi Ledib, tetapi Ledib pun percaya saja, karna tidak mungkin jika Gizan berbohong di saat seperti ini.

*BRAKK!! *

Suatu suara sebuah pohon terjatuh dari arah lain, Gizan reflek menggandeng tangan Ledib dan langsung mengajak berlari.

Setelah mereka lari-larian beberapa detik...

"Hah.... APAAN ITU TADI COK! KAGET GW... " Ucap Gizan, ia mengatur nafasnya karena daritadi ia lelah dan malah di tambah lari-larian.

"Ya mana gw tau! lu tiba-tiba narik tangan gw gblk! " Sahut Ledib.

Gizan melepas gandengannya dan ia melihat sekitar

"Tempatnya... tetep sama Dib.. "

".... Terus ini kita harus gimana? "

"Lu ga bawa Hp gitu? telepon yang lain lah! " Ucap Gizan panik.

"Yaudah sabar-sabar, keknya gw bawa hp juga tadi... " Ledib mengecek sakunya, ternyata benar. Ia membawa Handphone tetapi ia tidak menyadarinya daritadi.

"Alhamdulillah rezeki anak Sholeh. " Lanjutnya.

"Jangan bilang yang lain juga pada cari gw kah tadi Dib? " Gizan baru menyadari, yang pasti... memang bukan Ledib saja yang ikut mencarinya.

"... Ya. " Jawab Ledib singkat.

Gizan hanya bisa terdiam dan menatap Ledib, seolah-olah dia merasakan jika ia merepotkan Ledib dan yang lainnya.

Horror Story? (YTMC) Where stories live. Discover now